Universitas Oxford

universitas riset kolegiat di Oxford, Inggris

University of Oxford, dikenal masyarakat Indonesia dengan nama Universitas Oxford, adalah universitas riset publik kolegiat yang terletak di kota Oxford, Inggris. Bukti pengajaran dapat ditelusuri sejak tahun 1096,[1] menjadikannya universitas tertua di dunia berbahasa Inggris dan universitas tertua kedua di dunia yang terus beroperasi hingga saat ini.[1][6][7] Oxford berkembang pesat sejak tahun 1167, ketika Henry II melarang mahasiswa Inggris untuk menjalankan perkuliahan di Universitas Paris.[1] Setelah perselisihan antara mahasiswa dan penduduk kota Oxford pada tahun 1209, beberapa akademisi melarikan diri ke arah timur laut di mana mereka mendirikan Universitas Cambridge.[8] Kedua universitas arkais ini memiliki banyak kesamaan dan bersama-sama disebut sebagai Oxbridge.[9]

Universitas Oxford
University of Oxford
Lambang kebesaran Universitas Oxford
bahasa Latin: Universitas Oxoniensis
MotoDominus Illuminatio Mea (Latin)
Moto dalam bahasa Inggris
The Lord is my light (Tuhan adalah terangku)
JenisRiset publik kolegiat
DidirikanAb immemorabili
perkuliahan dimulai sejak tahun 1096; 927 tahun lalu (1096)[1]
Dana abadi£6.1 miliar (termasuk kolese-kolese) (2019)[2]
Anggaran£2.145 miliar(2019–20)[2]
KanselirLord Patten of Barnes
Wakil KanselirIrene Tracey[3]
Jumlah mahasiswa24,515 (2019)[4]
Sarjana11,955
Magister12,010
Lokasi,
Warna  Oxford Blue[5]
Afiliasi
Situs webwww.ox.ac.uk

Universitas Oxford terdiri dari tiga puluh sembilan kolese semi-otonom konstituen, empat asrama swasta permanen, dan berbagai departemen akademik yang diorganisasikan ke dalam empat divisi.[10] Setiap kolese adalah lembaga independen yang mengatur urusannya sendiri di dalam universitas, mengendalikan keanggotaannya sendiri dan memiliki struktur dan kegiatan internalnya sendiri, dimana semua mahasiswa diwajibkan untuk menjadi anggota sebuah kolese. Oxford tidak memiliki kampus utama, dan gedung serta fasilitasnya tersebar di seluruh pusat kota. Pengajaran sarjana di Oxford terdiri dari ceramah, sistem tutorial di kolese dan asrama, seminar, praktik laboratorium dan kadang-kadang tutorial lebih lanjut yang disediakan oleh fakultas dan departemen universitas pusat. Pengajaran pascasarjana secara eksklusif diberikan secara dominan oleh universitas pusat.

Universitas Oxford juga mengoperasikan Museum Ashmolean, yang merupakan museum universitas tertua di dunia; Oxford University Press, percetakan universitas terbesar di dunia; dan sistem perpustakaan akademik terbesar secara nasional.[11] Pada tahun fiskal yang berakhir 31 Juli 2023, Oxford memiliki total pendapatan konsolidasi sebesar £2,92 miliar, dimana £789 juta di antaranya berasal dari hibah dan kontrak penelitian.[12]

Oxford telah mendidik berbagai alumni terkemuka di dunia, termasuk 30 Perdana Menteri Britania Raya dan banyak kepala negara dan pemerintahan di seluruh dunia.[13] Setidaknya pada Oktober 2022, 73 penerima Penghargaan Nobel, 4 Peraih Medali Fields, dan 6 pemenang Penghargaan Turing telah dimatrikulasi sebagai mahasiswa, bekerja, atau mengadakan beasiswa kunjungan di Universitas Oxford, sementara alumninya telah memenangkan 160 medali Olimpiade.[14] Universitas Oxford juga merupakan rumah bagi banyak beasiswa, termasuk Beasiswa Rhodes, salah satu program beasiswa pascasarjana internasional tertua di dunia.

Sejarah

 
Penampakan atas Mob Quad Merton College, alun-alun segi empat tertua di Oxford, dibangun antara tahun 1288 dan 1378
 
Pada tahun 1605, Oxford masih merupakan kota bertembok, namun beberapa kolese telah dibangun di luar tembok kota (seperti yang terlihat pada peta ini).
 
Balliol College, merupakan kolese konstituen tertua dari Universitas Oxford

Tanggal pendirian Universitas Oxford secara resmi tidak diketahui.[15] Namun, proses belajar-mengajar di Oxford sudah ada dalam beberapa bentuk sejak tahun 1096.[1] Theobald dari Étampes diketahui menjadi pengajar pertama di Universitas Oxford pada awal tahun 1100-an.

Pertumbuhannya pesat sejak tahun 1167 ketika mahasiswa Inggris tidak diperbolehkan untuk menghadiri Universitas Paris.[1] Sejarawan Gerald dari Wales memberi kuliah kepada mahasiswa-mahasiswa tersebut pada tahun 1188, dan cendekiawan asing pertama yang diketahui, Emo dari Friesland, tiba pada tahun 1190. Pimpinan universitas memiliki gelar kanselir setidaknya sejak tahun 1201, dan para master diakui sebagai universitas atau korporasi pada tahun 1231.[1][16] Oxford diberi piagam kerajaan pada tahun 1248 pada masa pemerintahan Raja Henry III.[17]

Setelah perselisihan antara mahasiswa dan penduduk kota Oxford pada tahun 1209, beberapa akademisi melarikan diri dari kekerasan tersebut ke kota Cambridge, yang kemudian menjadi cikal bakal pendirian Universitas Cambridge.[8][18]

Pada zaman dahulu, mahasiswa bergumul berdasarkan asal-usul geografis, menjadi dua 'bangsa', mewakili Utara (northerners atau Boreales, yang mencakup orang-orang Inggris dari utara Sungai Trent dan Skotlandia) dan Selatan (southerners atau Australes, yang mencakup orang Inggris dari selatan Sungai Trent, orang Irlandia dan orang Welsh).[19][20] Pada abad-abad berikutnya, asal usul geografis terus mempengaruhi afiliasi banyak mahasiswa ketika keanggotaan sebuah kolese atau asrama menjadi norma di Oxford. Selain itu, anggota banyak ordo keagamaan, termasuk Dominikan, Fransiskan, Karmelit, dan Agustinian yang menetap di Oxford pada pertengahan abad ke-13, memperoleh pengaruh dan memelihara rumah atau aula untuk mahasiswa.[21] Pada waktu yang hampir bersamaan, para dermawan swasta mulai mendirikan kolese sebagai komunitas ilmiah yang independen. Di antara pendiri paling awal adalah William dari Durham, yang pada tahun 1249 mendirikan University College,[21] dan John Balliol, ayah dari calon Raja Skotlandia, mendirikan Balliol College yang menyandang namanya.[19] Pendiri lainnya, Walter de Merton, yang merupakan seorang Lord Chancellor Inggris yang kemudian menjadi Uskup Rochester, merancang serangkaian peraturan untuk kehidupan kampus;[22][23] Merton College dengan demikian menjadi model bagi kolese-kolese lain di Oxford,[24] dimana praktiknya juga tertular di Universitas Cambridge. Setelah itu, semakin banyak mahasiswa yang tinggal di sebuah kolese dibandingkan di aula dan rumah ibadah.[21]

Pada tahun 1333–1334, upaya dari beberapa akademisi Oxford untuk mendirikan Universitas Stamford, dihalangi oleh kedua universitas Oxford dan Cambridge dimana mereka mengajukan petisi kepada Raja Edward III. [25] Setelah itu, hingga tahun 1820-an, tidak ada universitas baru yang diizinkan didirikan di Inggris, bahkan di London; dengan demikian, Oxford dan Cambridge memiliki duopoli, yang tidak biasa terjadi di negara-negara besar di Eropa Barat.[26][27]

Kampus

 
Atrium Laboratorium Penelitian Kimia; Oxford telah banyak berinvestasi dalam fasilitas laboratorium baru dalam beberapa tahun terakhir.
 
Teater Sheldonian, dibangun oleh Christopher Wren di antara tahun 1664 dan 1668, menjadi tuan rumah kongregasi universitas serta tempat upacara pemberian gelarnya.

Universitas Oxford adalah "universitas kota" yang tidak memiliki kampus utama; kolese, departemen, akomodasi, dan fasilitas lainnya tersebar di seluruh pusat kota. Area Sains, yang merupakan tempat sebagian besar departemen sains berada, merupakan area yang umumnya disebut dengan kampus. Kawasan Observatorium Radcliffe seluas sepuluh acre (4 hektar) di barat laut kota Oxford saat ini sedang dalam tahap pengembangan.

Gedung-gedung universitas yang ikonis meliputi Radcliffe Camera, Teater Sheldonian yang digunakan untuk konser musik, ceramah, dan upacara universitas, serta Examination Schools, tempat diadakannya ujian dan beberapa perkuliahan. Sebelum adanya Sheldonian, Gereja Universitas Santa Perawan Maria sebelumnya digunakan untuk upacara-upacara akademis.

Pada tahun 2012–2013, pihak universitas menjalankan pembangunan Castle Mill seluas satu hektar (400 mx 25 m) yang kontroversial di blok mahasiswa 4–5 lantai yang menghadap Cripley Meadow dan Port Meadow yang bersejarah, sehingga menghalangi pemandangan menara di pusat kota.[28] Pembangunan tersebut telah diibaratkan oleh banyak orang seperti membangun "gedung pencakar langit di samping Stonehenge".[29]

Oxford juga memiliki Taman Universitas, kawasan seluas 70 acre (28 ha) di timur laut kota Oxford, dekat dengan Keble College, Somerville College, dan Lady Margaret Hall. Taman ini terbuka untuk umum pada siang hari.

Botanic Garden di High Street adalah kebun raya tertua di Inggris. Kebun ini berisi lebih dari 8.000 spesies tanaman berbeda di lahan seluas 18 ha (44+12 ekar). Hal ini menjadikannya salah satu tempat koleksi tumbuhan utama yang paling beragam di dunia dan mencakup perwakilan lebih dari 90% famili tumbuhan tingkat tinggi. Harcourt Arboretum adalah situs seluas 130-ekar (53 ha) selatan kota yang mencakup hutan asli dan padang rumput seluas 67 acre (27 hektar). Hutan bernama Wytham Woods seluas 1.000-ekar (4,0 km2) juga dimiliki oleh universitas dan digunakan untuk penelitian di bidang zoologi dan perubahan iklim.[30]

Afiliasi

Oxford adalah anggota dari Grup Russell, Grup Coimbra, G5, Liga Universitas Riset Eropa, dan Aliansi Internasional Universitas Riset. Universitas ini juga merupakan anggota inti dari Europaeum dan bagian dari "segitiga emas" universitas-universitas di Britania Raya (bersama dengan Cambridge dan Universitas London).[31]

Peringkat

Menurut Peringkat Universitas Dunia Times Higher Education tahun 2012, Oxford adalah salah satu dari enam universitas paling bergengsi di dunia.[32] Dalam Times Higher Education World University Rankings 2013, Oxford menempati posisi dua di bawah Universitas Harvard, atau yang pertama di Britania Raya dan Eropa.[33] Oxford juga menempati posisi satu selama tiga tahun berturut-turut dalam pemeringkatan Klinis, Pra-klinik dan Kesehatan.[34]

Oxford telah menduduki posisi pertama dalam pemeringkatan yang dilakukan oleh Times Good University Guide selama sebelas tahun berturut-turut,[35] dan berada di posisi kedua dalam pemeringkatan The Guardian pada tahun 2013.[36]

Kolese

 
Somerville College, salah satu kolese konstituen Universitas Oxford.

Terdapat 39 kolese (college) dan 5 Private Hall di Universitas Oxford:

Kolese
Permanent Private Hall (PPH)

Referensi

  1. ^ a b c d e f g "A Brief History of the University". University of Oxford. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-11. Diakses tanggal 2007-10-30. 
  2. ^ a b "Finance and funding". ox.ac.uk. Diakses tanggal 3 April 2020. 
  3. ^ "Professor Irene Tracey, CBE, FMedSci". Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 January 2016. Diakses tanggal 5 January 2023. 
  4. ^ "University of Oxford – Student Statistics". Tableau Software. 
  5. ^ From The brand colour – Oxford blue Diarsipkan 2013-05-24 di Wayback Machine.:
  6. ^ Sager, Peter (2005). Oxford and Cambridge: An Uncommon History. hlm. 36. 
  7. ^ "The top 50 universities by reputation". Times Higher Education. 3 November 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 October 2021. Diakses tanggal 26 November 2020. 
  8. ^ a b "Early records". University of Cambridge. 28 January 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 October 2013. Diakses tanggal 10 October 2013. 
  9. ^ "Oxbridge". oed.com (edisi ke-3rd). Oxford University Press. 2005. 
  10. ^ "Oxford divisions". University of Oxford. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 October 2013. Diakses tanggal 26 November 2013. 
  11. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama uls
  12. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama OxUni2023
  13. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Famous
  14. ^ "Oxford at the Olympics". University of Oxford. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 May 2019. Diakses tanggal 26 August 2018. 
  15. ^ "Preface: Constitution and Statute-making Powers of the University". University of Oxford. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 January 2014. Diakses tanggal 4 January 2014. 
  16. ^ Catto, J. I., ed. (1984). "2 The University as a Corporate Body". The History of the University of Oxford. I: The Early Oxford Schools. Oxford University Press. hlm. 49. ISBN 978-0-19-951011-5. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2023. Diakses tanggal 14 January 2021. 
  17. ^ Ballard, Adolphus; Tait, James (2010-10-31). British Borough Charters 1216–1307 (dalam bahasa Latin). Cambridge University Press. hlm. 222. ISBN 978-1-108-01034-4. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 March 2023. Diakses tanggal 13 December 2015. 
  18. ^ Davies, Mark (4 November 2010). "'To lick a Lord and thrash a cad': Oxford 'Town & Gown'". BBC News. BBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 January 2014. Diakses tanggal 3 January 2014. 
  19. ^ a b Salter, H. E.; Lobel, Mary D., ed. (1954). "The University of Oxford". A History of the County of Oxford: Volume 3: The University of Oxford. London: Victoria County History. hlm. 1–38. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 January 2014. Diakses tanggal 15 January 2014. 
  20. ^ Rashdall, H. Universities of Europe. hlm. iii, 55–60. 
  21. ^ a b c Brooke & Highfield (1988)
  22. ^ Percival, Edward France. The Foundation Statutes of Merton College, Oxford. 
  23. ^ White, Henry Julian (1906). Merton College, Oxford. 
  24. ^ Martin, G. H.; Highfield, J. R. L. (1997). A history of Merton College, Oxford. 
  25. ^ McKisack, May (1963). The Fourteenth Century 1307–1399. Oxford History of England. hlm. 501. 
  26. ^ Boorstin, Daniel J. (1958). The Americans; the Colonial Experience. Vintage. hlm. 171–184. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 June 2010. 
  27. ^ Brooke & Highfield (1988), hlm. 56
  28. ^ Rayner, Gordon (6 March 2013). "Philip Pullman condemns Port Meadow buildings". Daily Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 March 2013. Diakses tanggal 18 April 2013. 
  29. ^ Little, Reg (7 February 2013). "Historian takes university to task over 'visual disaster' of Port Meadow flats". The Oxford Times. hlm. 3. 
  30. ^ "Wytham Woods: Research", wythamwoods.ox.ac.uk, accessed 17 October 2023
  31. ^ "Golden opportunities". Nature. 6 July 2005. Diakses tanggal 19 October 2010. 
  32. ^ "Birds? Planes? No, colossal 'super-brands': Top Six Universities". UK: Times Higher Education. Diakses tanggal 31 December 2012. 
  33. ^ "Times Higher Education World University Rankings 2013-2014". 
  34. ^ "Global MBA Ranking 2014". Financial Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-28. Diakses tanggal 26 January 2014. 
  35. ^ "Oxford tops Times Good University Guide for 11th year". University of Oxford. 14 June 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-07. Diakses tanggal 30 December 2012. 
  36. ^ Sedghi, Ami (2012-05-22). "University guide 2013: download the Guardian tables and see how the rankings have changed". Guardian. Diakses tanggal 2013-01-28. 

Pranala luar