Kabupaten Sumba Barat

kabupaten di Indonesia, di pulau Sumba
Revisi sejak 26 Januari 2024 07.31 oleh Pieselection77 (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)


Kabupaten Sumba Barat adalah kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota Waikabubak. Kabupaten Sumba Barat pernah mengalami pemekaran wilayah menjadi Kabupaten Sumba Barat Daya dan Kabupaten Sumba Tengah pada tahun 2007. Jumlah penduduk kabupaten Sumba Barat pertengahan tahun 2023 sebanyak 150.874 jiwa.[4][3]

Kabupaten Sumba Barat
Kampung Adat Praijing di Waikabukak
Lambang resmi Kabupaten Sumba Barat
Motto: 
Pada eweta manda elu
(Sumba) Padang yang hijau dan subur tanahnya
Peta
Peta
Kabupaten Sumba Barat di Kepulauan Sunda Kecil
Kabupaten Sumba Barat
Kabupaten Sumba Barat
Peta
Kabupaten Sumba Barat di Indonesia
Kabupaten Sumba Barat
Kabupaten Sumba Barat
Kabupaten Sumba Barat (Indonesia)
Koordinat: 9°34′00″S 119°27′00″E / 9.56667°S 119.45°E / -9.56667; 119.45
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Timur
Tanggal berdiri9 Agustus 1958
Dasar hukumUU No. 69 Tahun 1958[1]
Ibu kotaKota Waikabubak
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
Pemerintahan
 • BupatiYohanis Dade[2]
 • Wakil BupatiJohn Lado Bora Kabba
 • Sekretaris DaerahDaniel P. Pabala
Luas
 • Total737,42 km2 (284,72 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2023)[4][3]
 • Total150.874
 • Kepadatan200/km2 (530/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 5,29% Marapu
  • 4,13% Islam
  • 0,11% Hindu[4]
 • BahasaIndonesia (resmi)
Wawewa (Loli)
Lamboya
Wanukaka
 • IPMKenaikan 64,43 (2022)
sedang[5]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
5301 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0387
Pelat kendaraanED xxxx A*
Kode Kemendagri53.12 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 422.109.872.000,- (2020)
Situs webwww.sumbabaratkab.go.id
Pariwisata www.westsumba.com

Geografi

sunting

Kabupaten Sumba Barat terletak di Pulau Sumba bagian barat dan merupakan kabupaten dengan luas wilayah terkecil. Secara geografis, Kabupaten Sumba Barat terletak pada 119° 6’ 43,61” - 119° 32’ 5,87” Bujur Timur dan 9° 22’ 24,27” - 9° 47’ 50,14” Lintang Selatan. Jaraknya sekitar dari 128 Kilometer dari Kota Waingapu. Luas wilayahnya 737,42 km2.

Batas Wilayah

sunting

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Laut Sawu
Timur Kabupaten Sumba Tengah
Selatan Samudra Hindia
Barat Kabupaten Sumba Barat Daya

Topografi

sunting

Topografi Kabupaten Sumba Barat berupa pesisir, rangkaian pegunungan dan bukit-bukit kapur yang curam. Sebagian besar wilayah pesisirnya berada di bagian selatan berbatasan dengan Samudra Hindia. Ketinggian wilayahnya antara 0-800 meter di atas permukaan air laut (mdpl) dengan karakteristik wilayah yang sama dengan wilayah lain di Pulau Sumba tergolong kering. Jenis tanah di Kabupaten Sumba Barat umumnya mediteran dengan jenis batuan batu gamping dengan kemiringan lahan 14°-40°. Sebanyak 94,34% wilayah Kabupaten Sumba Barat digunakan sebagai lahan kering.

Iklim dan hidrologi

sunting

Kabupaten Sumba Barat memiliki iklim tropis basah dan kering (Aw) di pesisir dan iklim muson tropis (Am) di pedalaman dengan dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim hujan di Kabupaten Sumba Barat berdurasi ±6 bulan yakni pada bulan NovemberApril, sedangkan musim kemarau berlangsung sejak awal bulan Mei hingga pekan-pekan pertama di bulan November.

Curah hujan tahunan cukup rendah hingga menengah yakni berkisar antara 800–1900 mm per tahun dengan hari hujan sekitar 70-150 hari hujan per tahun. Suhu udara berkisar 25 °C - 33 °C dengan suhu minimum 21,8 °C dan maksimum 33,9 °C di musim kemarau. Sungai-sungai yang melintasi wilayah ini yaitu Sungai Wanokaka (Sungai Labariri), Sungai Kadengar, Sungai Kalada, dan Sungai Watupanggata.

Data iklim Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.5
(86.9)
29.9
(85.8)
30.5
(86.9)
31
(88)
29.9
(85.8)
29.3
(84.7)
28.4
(83.1)
29.2
(84.6)
30.7
(87.3)
31.6
(88.9)
31.3
(88.3)
30.6
(87.1)
30.24
(86.45)
Rata-rata harian °C (°F) 26.8
(80.2)
26.4
(79.5)
26.7
(80.1)
26.8
(80.2)
25.8
(78.4)
23.7
(74.7)
24.1
(75.4)
24.7
(76.5)
25.8
(78.4)
27.1
(80.8)
27.4
(81.3)
27
(81)
26.02
(78.87)
Rata-rata terendah °C (°F) 22.7
(72.9)
22.5
(72.5)
22.9
(73.2)
22.5
(72.5)
21.8
(71.2)
20.9
(69.6)
19.8
(67.6)
20.1
(68.2)
20.9
(69.6)
22.6
(72.7)
23.4
(74.1)
23.4
(74.1)
21.96
(71.52)
Curah hujan mm (inci) 327
(12.87)
328
(12.91)
261
(10.28)
172
(6.77)
76
(2.99)
36
(1.42)
29
(1.14)
18
(0.71)
34
(1.34)
63
(2.48)
127
(5)
265
(10.43)
1.736
(68,34)
Rata-rata hari hujan 14 14 12 10 5 3 3 2 2 4 8 13 90
% kelembapan 84 83 80 74 72 68 65 64 67 71 77 80 73.8
Rata-rata sinar matahari bulanan 178 184 210 224 260 275 294 306 300 282 231 196 2.940
Sumber #1: BMKG[6]
Sumber #2: Climate-Data.org[7][8][9]

Pemerintahan

sunting

Kepala daerah

sunting

Bupati adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Sumba Barat. Bupati Sumba Barat bertanggungjawab kepada gubernur provinsi Nusa Tenggara Timur. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Sumba Barat ialah Yohanis Dade, SH, dengan wakil bupati John Lado Bora Kabba. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Sumba Barat 2020. Yohanis merupakan bupati Sumba Barat ke-14. Yohanis dan John dilantik oleh gubernur Nusa Tenggara Timut, Victor Laiskodat, pada 26 April 2021 di aula Eltari kantor gubernur Nusa Tenggara Timur, untuk periode 2021-2024.[2]

No Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Prd. Wakil Bupati
14   Yohanis Dade 26 April 2021 petahana 15
(2020)
  John Lado Bora Kabba

Dewan Perwakilan

sunting

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Sumba Barat dalam dua periode terakhir.[10][11]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024
PKB 3   2
Gerindra 3   4
PDI-P 4   3
Golkar 4   4
NasDem 4   3
Berkarya (baru) 1
Perindo (baru) 2
PSI (baru) 1
PAN 2   1
Hanura 2   1
Demokrat 1   3
PKPI 2   0
Jumlah Anggota 25   25
Jumlah Partai 9   11

Kecamatan

sunting

Kabupaten Sumba Barat terdiri dari 6 Kecamatan, 11 Kelurahan, dan 63 Desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 145.061 jiwa dengan luas wilayah 2.183,18 km² dan sebaran penduduk 66 jiwa/km².[12][13]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Sumba Barat, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
53.12.04 Tana Righu 18 Desa
53.12.10 Loli 5 9 Desa
Kelurahan
53.12.11 Wanokaka 14 Desa
53.12.12 Lamboya 11 Desa
53.12.15 Kota Waikabubak 6 7 Desa
Kelurahan
53.12.18 Laboya Barat 4 Desa
TOTAL 11 74

Penduduk

sunting
 
Tari Kataga, tarian tradisional Sumba Barat

Jumlah penduduk

sunting

Penduduk Kabupaten Sumba Barat pada tahun 2019 tercatat 148.916 jiwa, mengalami pertumbuhan sebesar 1,7% dari tahun sebelumnya, dengan jumlah rumah tangga pada tahun 2015 sebanyak 22.929 rumah tangga.[14] Kepadatan penduduk Kabupaten Sumba Barat pada tahun 2015 sebesar 168 jiwa/km2, dengan Kecamatan Kota Waikabubak merupakan daerah terpadat penduduknya dengan 712 jiwa/km² dan Kecamatan Lamboya Barat merupakan daerah terjarang penduduknya dengan 50 jiwa/km².

Agama dan suku

sunting

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2023, mayoritas agama yang dianut penduduk Kabupaten Sumba Barat adalah pemeluk Kristen Protestan yakni 71,24%, kemudian Katolik sebanyak 19,23%. Penghayat kepercayaan Marapu sebanyak 5,29%, agama Islam sebanyak 4,13%, dan sebagian memeluk agama Hindu yakni 0,11%.[4][15] Namun masih banyak warga Sumba Barat yang meyakini ajaran tradisional Marapu sebagai keyakinan turun temurun warga sekitar, mencakup 5,29% penduduk Sumba Barat. Pengaruh adat-istiadat masih cukup kuat bagi sebahagian penduduk Sumba Barat. Selain itu di kabupaten ini masih terdapat masyarakat terasing, yaitu suku bangsa Balikeda di desa Dokakaka, Kecamatan Loli.

Perekonomian

sunting

Secara tradisional (renca) sebagian besar penduduk di kabupaten ini bergantung hidup pada sektor pertanian. Karena keadaan tanahnya, tanaman cokelat dan tembakau dapat tumbuh di areal seluas 110 hektare dan 2.280 hektare. Sektor peternakan juga merupakan nafkah tambahan utama penduduk setempat. Kerbau banyak digunakan dalam pelaksanaan upacara adat. Selain itu kerbau juga digunakan untuk menggarap tanah pertanian.

Budaya

sunting
 
Kampung Adat Praijing.

Di Kabupaten Sumba Barat masih bisa ditemukan daerah-daerah yang memiliki nilai historis, baik dari segi sejarah maupun sosial budayanya. Kampung Kadung Tana, Watu Karagata dan Bulu Peka Mila merupakan daerah yang terdapat makam-makam megalitik. Juga di desa Tarung yang berjarak setengah kilometer dari Kota Waikabubak, terdapat makam megalitik yang bercirikan tanduk kerbau dan taring-taring babi yang pada masa lalu merupakan hewan sakral.

Di Kecamatan Lamboya dan Kecamatan Wanokaka sering dilaksanakan acara perang tanding di atas kuda atau pasola pada bulan Februari dan Maret. Pasola adalah keterampilan menunggang kuda sambil melemparkan tombak kayu berujung tumpul yang di arahkan ke tubuh lawan. Sebelum upacara tersebut berlangsung, diadakan terlebih dahulu acara Nyale, yaitu mencari sejenis cacing yang terdapat di antara batu-batu di tepi pantai saat menjelang subuh kala purnama mulai muncul dan kemudian akan dimakan.

Pariwisata

sunting
 
Pantai Nihiwatu
 
Air Terjun Lapopu

Beberapa tempat wisata di Sumba Barat:

  1. Taman Nasional Manupeu Tanah Daru
  2. Air Terjun Lapopu
  3. Kampung Adat Praijing
  4. Kampung Adat Tarung
  5. Pantai Nihiwatu
  6. Pantai Nihioka
  7. Pantai Rua
  8. Pantai Lailiang
  9. Pantai Pahiwi
  10. Pantai Watuwawi
  11. Pantai Marangaba
  12. Pantai Dewa


Pustaka

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "UU No. 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Barat" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2018-07-11. Diakses tanggal 2018-07-11. 
  2. ^ a b "Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat". 26 April 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-07. Diakses tanggal 7 Maret 2022. 
  3. ^ a b c "Kabupaten Sumba Barat Dalam Angka 2022" (pdf). BPS Kabupaten Sumba Barat. hlm. 7, 44. Diakses tanggal 7 Maret 2022. 
  4. ^ a b c d "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 21 November 2023. 
  5. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2022-2023". www.bps.go.id. Diakses tanggal 21 November 2023. 
  6. ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 80 & 145. Diakses tanggal 12 September 2024. 
  7. ^ "Wanokaka, Sumba Barat, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 12 Agustus 2020. 
  8. ^ "Waikabubak, Sumba Barat, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 12 Agustus 2020. 
  9. ^ "Tana Righu, Sumba Barat, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 12 Agustus 2020. 
  10. ^ Perolehan Kursi DPRD Sumba Barat 2014-2019
  11. ^ Perolehan Kursi DPRD Sumba Barat 2019-2024[pranala nonaktif permanen]
  12. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  13. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  14. ^ "Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Sumba Barat, 2015". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-24. Diakses tanggal 2018-07-12. 
  15. ^ "Jumlah Penduduk Pemeluk Agama di Nusa Tenggara Timur 2019" (PDF). www.ntt.kemenag.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-05-11. Diakses tanggal 23 September 2020.