Usia lanjut pada kuda

Revisi sejak 29 Januari 2024 01.37 oleh Medelam (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Usia lanjut pada kuda adalah masa ketika kuda mengalami penurunan fungsi fisik dan kejiwaan yang mempersulit pemanfaat kuda untuk aktivitas berkuda. Penuaan pada kuda tergantung pada ras dan bagaimana kuda tersebut sebelumnya dimanfaatkan; penuaan berlangsung lebih cepat pada kuda pacu yang berketurunan murni (thoroughbred) bila dibandingkan dengan kuda poni. Tanda-tanda penuaan pada kuda meliputi keausan yang terlihat jelas pada gigi, uban di bagian kepala, punggung yang melengkung ke dalam, serta kekakuan dalam bergerak. Kuda yang tua juga menjadi lebih sensitif terhadap pergantian musim.

Seekor kuda yang menunjukkan tanda-tanda penuaan, terutama rambut berwarna putih di kepala, rambut yang kasar, dan punggung melengkung ke dalam

Di Eropa semenjak abad ke-18 dan ke-19, praktik konsumsi kuda tidak lagi menjadi larangan agama yang dipatuhi, sehingga kuda yang sudah tua dijual atau dijagal untuk dimanfaatkan dagingnya. Seiring berjalannya waktu, kuda semakin dianggap sebagai hewan peliharaan, dan hal ini memunculkan pilihan berupa "pensiun" untuk kuda yang sudah tua. Saat ini kuda lansia lebih sering dipensiunkan, dan mereka juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak berat seperti berjalan bersama kuda. Penuaan pada kuda dapat menimbulkan isu ekonomi maupun etis, karena pemiliknya tidak selalu mengantisipasi bahwa kudanya akan berumur panjang dan juga tidak selalu mempersiapkan anggaran untuk memelihara kuda tersebut. Masalah ini memicu penipuan yang melibatkan penjualan kembali kuda tua ke tukang jagal.

Referensi

sunting
  • Lux, Claude (2001). Votre vieux cheval. Cheval pratique (dalam bahasa Prancis). Paris: Vigot Maloine. hlm. 119. ISBN 2-7114-1509-0. 
  • Pilley-Mirande, Nathalie (2012). Comment s'occuper d'un cheval âgé : Toutes les réponses pour maintenir son vieux cheval en pleine forme. L’équitation autrement (dalam bahasa Prancis). Paris: Zulma. ISBN 978-2-84304-586-8. 
  • Digard, Jean-Pierre (2007). "Le xxe siècle ou le cheval de divertissement - jusqu'où ?". Une histoire du cheval : art, technique, société. Nature (dalam bahasa Prancis). Actes Sud. ISBN 978-2742764839. 
  • Gibbs, Pete; Potter, G.; Scrutchfield, W.; Martin, M. Mature, senior and geriatric horses: Management, Care and Us. AgriLife extension (dalam bahasa Prancis). Texas A&M University. hlm. 18. 
  • Wolter, Roger (1999). "Alimentation du cheval dénutri, stressé ou âgé". Alimentation du cheval. Produire mieux (dalam bahasa Prancis). France Agricole Editions. ISBN 2855570522. 
  • Martin-Rosset, William (2012). "Le cheval âgé". Nutrition et alimentation des chevaux (dalam bahasa Prancis). Éditions Quae. ISBN 978-2759216680. 
  • Couroucé-Malblanc, Anne (2010). "Les maladies du vieux cheval". Maladies des chevaux (dalam bahasa Prancis). France Agricole Editions. ISBN 978-2855571683. 
  • Laurent, Jacques (2011). Les mécanismes du vieillissement chez le cheval (dalam bahasa Prancis). Cheval Savoir. 
  • Lambert-Lefranc, Dominique; Laurent, Jacques (2011). La gestion du cheval âgé (dalam bahasa Prancis). Cheval Savoir. 
  • Valren, Amélie (2014). Prenez soin de votre vieux cheval (dalam bahasa Prancis). Cheval Magazine. 
  • Burgaud, Isabelle (2014). Prenez soin de votre vieux cheval (dalam bahasa Prancis). Cheval Magazine. 
  • Dornier, Xavier; Decouty, Aline; Anguelu, Émilie; Heydemann, Pascale (2015). Gestion de la fin de vie des équidés : Quelles sont les pratiques actuelles et leurs impacts économiques? (dalam bahasa Prancis). Équ’idée.