Kabupaten Lembata

kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia

8°25′59″S 123°28′01″E / 8.433°S 123.467°E / -8.433; 123.467

Kabupaten Lembata
Puncak Gunung Lewotolo, Ile Ape
Puncak Gunung Lewotolo, Ile Ape
Lambang resmi Kabupaten Lembata
Motto: 
Taan tou
(Lamaholot) Bersatu
Peta
Peta
Kabupaten Lembata di Kepulauan Sunda Kecil
Kabupaten Lembata
Kabupaten Lembata
Peta
Kabupaten Lembata di Indonesia
Kabupaten Lembata
Kabupaten Lembata
Kabupaten Lembata (Indonesia)
Koordinat: 8°24′50″S 123°33′08″E / 8.41396°S 123.55225°E / -8.41396; 123.55225
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Timur
Tanggal berdiri-
Ibu kotaLewoleba
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 9
  • Kelurahan: 7
  • Desa: 144
Pemerintahan
 • BupatiMarsianus Jawa (Pj.)
 • Wakil Bupati-
 • Sekretaris DaerahPaskalis Ola Tapobali
 • Ketua DPRDPetrus Gero
Luas
 • Total1.266,39 km2 (488,96 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2023)[1]
 • Total143.543
 • Kepadatan110/km2 (290/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 27,05% Islam
  • 0,10% Hindu
  • 0,01% Buddha[2]
 • BahasaIndonesia (resmi)
Lamaholot
Kedang
 • IPMKenaikan 68,41 (2023)
 sedang [3]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
5308 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0383
Pelat kendaraanEB
Kode Kemendagri53.13 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 500.187.469.000,00- (2020)
Situs webwww.lembatakab.go.id

Kabupaten Lembata adalah kabupaten di Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Lembata tahun 2021, penduduk di kabupaten ini berjumlah 135.930 jiwa (2020), dengan kepadatan 107 jiwa/km2, dan pada pertengahan tahun 2023 berjumlah 143.543 jiwa.[1][4] Ibukota kabupaten Lembata berada di kelurahan Lewoleba, bagian dari kecamatan Nubatukan.

Lembata adalah kabupaten yang berada di Pulau Lembata yang beriklim tropis-kering. Pulau ini terdapat gunung berapi aktif yaitu Ile Lewotolok. Masyarakat Lembata dikenal memiliki tradisi perburuan paus.[5]

Sejarah

Lembata adalah salah satu nama dari gugus kepulauan di Kabupaten Flores Timur yang sudah memasyarakat sejak tahun 1965. Tetapi sebelum dikenal dengan nama Lembata, dahulu pada masa pemerintahan Hindia Belanda hingga kini dikenal dalam peta Indonesia dengan nama "Pulau Lomblen". Pada tanggal 24 Juni 1967 dilaksanakan Musyawarah Kerja Luar Biasa Panitia Pembentukan Kabupaten Lembata yang diselenggarakan di Lewoleba yang kemudian mengukuhkan nama Lembata. Pengukuhan nama "Lembata" ini sesuai sejarah asal masyarakatnya dari pulau "Lepanbatan", sehingga mulai 01 Juli 1967 sebutan untuk penduduk yang semula "Orang Lomblen" berubah menjadi "Orang Lembata".

Rencana ke arah terbentuknya Kabupaten Lembata bertolak pada 2 (dua) pernyataan/statement, yaitu:

  1. Pernyataan/statement tanggal 7 Maret 1954
  2. Pernyataan/memorandum tanggal 7 Maret 1999

Geografi

Lembata adalah sebuah pulau gugusan kepulauan Solor dengan pulau utama Lomblen yang terletak di antara Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Alor. Secara astronomis Lembata terletak pada posisi 8°10' - 8°11' LS dan 123°12' - 123°57' BT.

Batas Wilayah

Batas-batas wilayah sebagai berikut:

Utara Laut Flores
Timur Selat Alor
Selatan Laut Sawu
Barat Selat Boleng dan Selat Lamakera

Iklim

Kabupaten Lembata merupakan daerah beriklim sabana tropis (Aw). Seperti wilayah beriklim tropis lainnya, hanya ada dua musim di wilayah ini, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim penghujan berlangsung singkat dari bulan Desember sampai dengan bulan Maret, sedangkan musim kemarau berlangsung sangat panjang dari bulan April hingga bulan November setiap tahunnya. Rata-rata curah hujan per tahun di kabupaten ini adalah 500–1200 milimeter. Tingkat kelembapan di wilayah ini berkisar antara 72% sampai dengan 84%.[6]


Data iklim Lembata, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.1
(86.2)
29.8
(85.6)
30.2
(86.4)
31
(88)
31.2
(88.2)
30.7
(87.3)
30.3
(86.5)
30.4
(86.7)
30.7
(87.3)
31.2
(88.2)
31.5
(88.7)
30.6
(87.1)
30.64
(87.18)
Rata-rata harian °C (°F) 26.8
(80.2)
26.5
(79.7)
26.5
(79.7)
26.8
(80.2)
26.9
(80.4)
26.3
(79.3)
25.5
(77.9)
25.4
(77.7)
25.8
(78.4)
26.6
(79.9)
27.7
(81.9)
27.2
(81)
26.5
(79.69)
Rata-rata terendah °C (°F) 23.6
(74.5)
23.2
(73.8)
22.9
(73.2)
22.7
(72.9)
22.6
(72.7)
21.9
(71.4)
20.8
(69.4)
20.5
(68.9)
20.9
(69.6)
22.1
(71.8)
23.9
(75)
23.9
(75)
22.42
(72.35)
Curah hujan mm (inci) 267
(10.51)
238
(9.37)
179
(7.05)
121
(4.76)
92
(3.62)
50
(1.97)
42
(1.65)
27
(1.06)
33
(1.3)
51
(2.01)
129
(5.08)
215
(8.46)
1.444
(56,84)
Rata-rata hari hujan 15 13 12 9 7 4 4 2 3 5 9 14 97
% kelembapan 80 82 78 73 69 64 60 58 61 67 72 77 70.1
Rata-rata sinar matahari bulanan 186 197 225 242 259 275 296 301 304 307 265 214 3.071
Sumber #1: Climate-Data.org & BPS.go.id[7][8]
Sumber #2: BMKG[9]

Pemerintahan

Bupati

Potret Nama Mulai Menjabat Selesai Menjabat Wakil Bupati
  Marsianus Jawa
(Penjabat)
22 Mei 2022 Petahana Lowong

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Lembata dalam dua periode terakhir.[10][11]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024
PKB 2   4
Gerindra 3   3
PDI-P 4   4
Golkar 3   4
NasDem 2   2
PKS 2   1
Perindo (baru) 1
PPP 1   0
PAN 3   2
Hanura 1   1
Demokrat 3   3
PKPI 1   0
Jumlah Anggota 25   25
Jumlah Partai 11   10

Kecamatan

Kabupaten Lembata terdiri dari 9 Kecamatan, 7 Kelurahan, dan 144 Desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 133.552 jiwa dengan luas wilayah 1.266,00 km² dan sebaran penduduk 105 jiwa/km².[12][13]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Lembata, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
53.13.02 Atadei 15 Desa
53.13.07 Buyasari 20 Desa
53.13.03 Ile Ape 17 Desa
53.13.09 Ile Ape Timur 9 Desa
53.13.04 Lebatukan 17 Desa
53.13.01 Nagawutung 18 Desa
53.13.05 Nubatukan 7 11 Desa
Kelurahan
53.13.06 Omesuri 22 Desa
53.13.08 Wulandoni 15 Desa
TOTAL 7 144

Demografi

Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Lembata berdasarkan data tahun 2017 berjumlah 137.714 jiwa dan tahun 2018 tercatat sebanyak ±140.390 jiwa[14] dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata 0,31% per tahun dengan kepadatan mencapai 68 jiwa/km². Mata Pencaharian dari masyarakat atau penduduk Lembata mayoritas adalan bertani sebanyak 74%, sisanya terdiri dari PNS, pensiunan, pengusaha, pedagang, buruh, pengrajin, TNI/Polri, dan pemuka agama. Sementara pendapatan per-kapita penduduk Lembata rata-rata per tahun Rp. 497.685,00,- pada tahun 1998.

Agama

Kabupaten Lembata memiliki penduduk yang beragam keyakinan dan mereka dapat hidup berdampingan dan tidak ada terjadi perpecahan. Berdasarkan data BPS kabupaten Lembata, mayoritas penduduk memeluk agama Kekristenan yakni 72,84% (Katolik 71,53% dan Protestan 1,31%). Pemeluk agama Islam di Lembata juga cukup signifikan, yakni 27,05%, dan sebagian kecil lagi beragama Hindu 0,10% dan Budha 0,01%.[2]

Suku bangsa

Ekonomi

Dari luas daratan 126.684 ha itu, 71,46 ha diperuntukkan bagi pengembangan kawasan pemukiman dan budi daya non pertanian, sedangkan sisanya seluas 55.202 ha diperuntukkan bagi pengembangan potensi pertanian seperti jagung, kacang-kacangan, ubi-ubian, sayur-sayuran dan buah-buahan. Dalam dua tahun terakhir ini telah diupayakan penanaman berbagai tanaman komoditi perdagangan seperti kelapa, kemiri, kopi, jambu mete, coklat, cengkih, vanili, pala, kapuk dan pinang. Di sisi lain bidang peternakan memberi potensi pengembangan yang cukup baik karena Kabupaten Lembata memiliki padang rumput atau padang penggembalaan yang cukup luas terutama di Kecamatan Ile Ape.

Transportasi

Transportasi darat yang menghubungkan ibu kota kabupaten dengan kota-kota kecamatan di kabupaten Lembata adalah:

  • Transportasi laut antara lain:
    • Fery: Kupang - rute Lewoleba (setiap hari Senin)
    • Motor Laut: rute Larantuka - Lewoleba (setiap hari pergi-pulang)
  • Transportasi udara antara lain:
    • Merpati Nusantara Air Lines: sekali seminggu dengan rute Kupang - Lewoleba
    • Penerbangan Pesawat Susi Air (Pesawat Karavan - Perintis untuk 12 Penumpang) Hampir Setiap hari melayani penerbangan Kupang - Lewoleba PP.

Pariwisata

Objek Wisata

Di Kabupaten Lembata banyak terdapat tempat-tempat wisata yang dapat dikunjungi, misalnya:

  1. Pulau Pasir Putih Awelolong/Awololo
  2. Gua Maria Lewoleba, Lewopenutung.
  3. Pantai Rekreasi Pasir Putih Waijarang
  4. Sumber Air Panas Sabu Tobo, Adum dan, Labalimut
  5. Sumber Gas Alam Karun Watuwawer
  6. Pantai Rekreasi Tanah Treket
  7. Budaya Tradisional Perburuan Ikan Paus di Desa Lamalera
  8. Rumah Adat dan Ritus Pesta Kacang Jontona
  9. Lopo Wai Meting, Desa Jontona
  10. Pantai Pasir Putih Mingar
  11. Pantai Lewolein
  12. Pantai Nubi, Lusiduawutun
  13. Air Terjun Atawuwur
  14. Pantai Pasir Putih Bean
  15. Pantai Pasir Putih Wowong
  16. Makam Raja Saguwowo Desa Kalikur Kec. Buyasuri

Referensi

  1. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 14 Januari 2024. 
  2. ^ a b "Jumlah Pemeluk Agama di NTT 2019" (PDF). www.ntt.kemenag.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-05-11. Diakses tanggal 6 April 2021. 
  3. ^ "Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.ntt.bps.go.id. Diakses tanggal 14 Januari 2024. 
  4. ^ "Kabupaten Lembata Dalam Angka 2021" (pdf). www.lembatakab.bps.go.id. BPS Kabupaten Lembata. hlm. 4, 34. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-15. Diakses tanggal 6 April 2021. 
  5. ^ Tifani (2023-04-29). "Tradisi Berburu Paus Jadi Bukti Ketangguhan Nelayan Lamalera". liputan6.com. 
  6. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-08-19. Diakses tanggal 2020-08-15. 
  7. ^ "Lewoleba, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 13 Agustus 2020. 
  8. ^ "Lembata, Indonesia". BPS.go.id. Diakses tanggal 14 Agustus 2020. 
  9. ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 79 & 144. Diakses tanggal 14 September 2024. 
  10. ^ Perolehan Kursi DPRD Lembata 2014-2019
  11. ^ Perolehan Kursi DPRD Lembata 2019-2024
  12. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  13. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  14. ^ "Badan Pusat Statistik Kabupaten Lembata". lembatakab.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-24. Diakses tanggal 2019-02-24. 

Pranala luar