Muhammad bin Abu Bakar

Revisi sejak 3 Februari 2024 15.34 oleh A154 (bicara | kontrib)

Muhammad bin Abu Bakar Ash-Shiddiq (bahasa Arab: محمد بن أبي بكر الصديق) adalah anak dari sahabat Nabi dan khalifah pertama, Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Asma' binti Umais. Ia dilahirkan pada saat Haji Wada' ketika melakukan ihram.[1] Ketika Abu Bakar meninggal, ibunya menikah lagi dengan Ali bin Abi Thalib, sepupu Muhammad.

Infobox orangMuhammad bin Abu Bakar

Edit nilai pada Wikidata
Nama dalam bahasa asli(ar) محمد بن أبي بكر Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahiran631 (Kalender Masehi Gregorius) Edit nilai pada Wikidata
Madinah Edit nilai pada Wikidata
Kematian658 (Kalender Masehi Gregorius) Edit nilai pada Wikidata (26/27 tahun)
Fustat (Kekhalifahan Rasyidin) Edit nilai pada Wikidata
Penyebab kematianPembunuhan Edit nilai pada Wikidata
6 Gubernur Mesir pada masa Kekhalifahan Rasyidin
Februari 658 – Juli 658
← Malik al-AsytarAmru bin Ash → Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
AgamaIslam Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
Pekerjaanpemimpin militer, wāli (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
KesetiaanKekhalifahan Rasyidin Edit nilai pada Wikidata
Cabang militerPasukan Rasyidin Edit nilai pada Wikidata
KonflikPerang Jamal dan Pertempuran Shiffin Edit nilai pada Wikidata
Keluarga
AnakAl-Qasim bin Muhammad Edit nilai pada Wikidata
Orang tuaAbu Bakar ash-Shiddiq Edit nilai pada WikidataAsma binti Umays Edit nilai pada Wikidata
SaudaraAsma' binti Abu Bakar, Abdullah bin Abi Bakar, Abdurrahman bin Abi Bakar, Aisyah, Umm Kulthum bint Abi Bakr (en) Terjemahkan, Abdullah bin Ja'far, Muhammad bin Ja'far dan Awn ibn Ja'far (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata

Ia adalah gubernur Mesir pada masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan. Ia kemudian turut serta dalam pengepungan rumahnya hingga Utsman terbunuh. Setelah itu, ia mendukung Ali dan hadir bersamanya dalam Pertempuran Jamal dan Pertempuran Shiffin. Ali kemudian mengirimnya kembali sebagai gubernur Mesir.

Salah satu putranya, Al-Qasim bin Muhammad adalah salah seorang dari Tujuh Fuqaha yang berpengaruh di kota Madinah.[2] Putra Muhammad bin Abu Bakar lainnya, Abdullah, terbunuh dalam Pertempuran al-Harrah.[2] Al-Qasim dan Abdullah adalah putra-putra Muhammad yang turut serta menguburkan jenazah bibi mereka, Aisyah binti Abu Bakar, di Jannatul Baqi.[3]

Referensi