Katedral Raleigh

gereja di Amerika Serikat

Katedral Nama Yesus yang Maha Kudus, dalam bahasa Inggris Holy Name of Jesus Cathedral adalah sebuah gereja katedral Katolik yang merupakan tempat kedudukan bagi Uskup Raleigh, menggantikan Katedral Hati Kudus.

Katedral Nama Yesus yang Maha Kudus
Holy Name of Jesus Cathedral
Katedral Nama Yesus yang Maha Kudus
PetaKoordinat: 35°46′32″N 78°40′15″W / 35.77556°N 78.67083°W / 35.77556; -78.67083
35°46′39″N 78°40′11″W / 35.7775°N 78.669861°W / 35.7775; -78.669861
Lokasi715 Nazareth St.
Raleigh, North Carolina
NegaraAmerika Serikat
DenominasiGereja Katolik Roma
Situs webwww.raleighcathedral.org
Sejarah
Tanggal dedikasi26 Juli 2017
Arsitektur
ArsitekO'Brien dan Keane
GayaArsitektur Kebangkitan Romanesque
Peletakan batu pertama3 Januari 2015
Selesai2017
Biaya$46 juta
Spesifikasi
Kapasitas2.000 duduk
Administrasi
KeuskupanKeuskupan Raleigh
Klerus
UskupLuis Rafael Zarama
RektorRev. Mgr. David D. Brockman V.G.

Katedral ini mampu menampung lebih dari 2.000 jemaah dan berfungsi sebagai tempat perayaan liturgi besar, ziarah, dan acara untuk komunitas Katolik Karolina Utara bagian timur. Katedral Hati Kudus yang ada akan dipertahankan dan dihormati sebagai gereja pertama yang ditunjuk menjadi katedral untuk Keuskupan Raleigh tetapi akan berganti nama menjadi Gereja Hati Kudus.

Katedral Nama Yesus yang Maha Kudus dirancang oleh firma arsitektur O'Brien & Keane, berbasis di Arlington, Virginia, dan dibangun oleh Clancy & Theys Construction Company di Raleigh, North Carolina. Katedral Nama Yesus yang Maha Kudus merupakan katedral terbesar kelima di Amerika Serikat.[1]

Sejarah

 
Katedral sedang dibangun tahun 2016

Pada tahun 1899, Pastor Thomas F. Price dan suster Sr. Mary Agnes dari Sisters of Mercy, mendirikan sebuah panti asuhan Katolik di atas tanah luas yang telah dibeli Price atas namanya sendiri di dekat kota Raleigh. Panti Asuhan yang melayani anak-anak usia sekolah dasar dan menengah ini awalnya adalah panti khusus laki-laki, namun kemudian juga melayani anak perempuan. Pada awal 1950-an, Uskup Vincent Waters memutuskan bahwa semua diskriminasi rasial di paroki dan institusi Katolik di Keuskupan Raleigh dihentikan, sehingga siswa sekolah menengah di Panti Asuhan Nazareth dipindahkan ke Sekolah Menengah Katedral Latin di Katedral Hati Kudus. Dua tahun kemudian sekolah dasar Panti Asuhan Nazareth ditutup.

Pada tahun 1960-an, Sekolah Menengah Katedral Latin adalah satu-satunya sekolah menengah Katolik di Raleigh, dan tidak cukup besar untuk menampung populasi umat Katolik yang terus bertambah. Bishop Waters membangun sekolah menengah baru, Sekolah Menengah Kardinal Gibbons, di sebagian bekas situs Panti Asuhan Nazareth. Sekolah dipindahkan pada akhir 1990-an ke lokasinya saat ini setelah permintaan dibuat oleh Uskup F. Joseph Gossman.

Properti Nazareth menampung Pusat Katolik Keuskupan Raleigh, yang berfungsi sebagai markas uskup dan staf administrasi keuskupan, hingga tahun 2014 ketika dipindahkan ke gedung di luar Creedmoor Road.[2]

Pada tahun 2011, Uskup Michael F. Burbidge mengumumkan pembangunan katedral baru untuk menggantikan Katedral Hati Kudus yang ada, karena kebutuhan gereja yang lebih besar untuk menampung umat Katolik yang terus bertambah. Penggalangan dana untuk kampanye katedral dimulai pada September 2011. Peletakan batu pertama untuk katedral berlangsung pada 3 Januari 2015. Pembangunan katedral menelan biaya $46 juta.[3] Katedral ini ditahbiskan pada 26 Juli 2017.

Deskripsi

Katedral Nama Yesus yang Maha Kudus diatur dalam tata letak salib dan memiliki luas lantai kotor sekitar 43.000 kaki persegi. Sumbu utama bangunan ditempatkan dalam orientasi timur-barat, dengan pintu masuk ke arah barat. Hal ini sesuai dengan tradisi Katolik dan mencerminkan spiritualitas Katolik dalam Kitab Suci (Mat 2:1-2, Mat 24:27, Luk 13:29, Why 16:12). Tempat kudus — termasuk altar pengorbanan, ambo, dan cathedra — terletak di bawah kubah, sedangkan tabernakel ditempatkan di apse timur. Tempat duduk untuk jemaah, diterangi oleh jendela clerestory, terletak di dalam nave dan transept dan dipisahkan dari lorong samping oleh sebuah arcade. Sebuah mezzanine, terletak di atas dan di sebelah barat nave, disediakan untuk mengakomodasi paduan suara, organ, dan musisi. Transisi dari ruang suci ke tanah sekitarnya dijembatani oleh narthex yang tinggi, dari mana orang juga dapat mengakses Kapel Semua Orang Suci. Di luar pintu masuk utama terdapat alun-alun umum untuk memungkinkan kendaraan mendekati katedral dan beredar ke area parkir, serta berfungsi sebagai tempat berkumpul bagi mereka yang mengunjungi katedral.[4]

Lihat juga

Referensi