Anak Sasada

film Indonesia
Revisi sejak 11 Februari 2024 04.20 oleh AABot (bicara | kontrib) (~PL)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Anak Sasada atau Putra Satu-satunya adalah salah satu film Indonesia, yang bernuansa budaya Batak yang dikemas dalam bentuk VCD, serta film yang pertama sekali menggunakan bahasa Batak Toba di perfilman Indonesia.[2][3][4][5]

Anak Sasada
SutradaraPontyanus Gea
ProduserPontyanus Gea
Ditulis olehThompson HS
Penata musikTudia Mangalangka (oleh Jerry Simarmata)
DistributorConstellazione (CZ) Entertainment
Tanggal rilis
Sabtu, 27 Juni 2011
NegaraIndonesia Indonesia
BahasaBatak Toba
Subtittle Indonesia
AnggaranRp. 400.000.000,-[1]

Film ini menggunakan bahasa Batak dan dilengkapi terjemahan dengan subtittle bahasa Indonesia.[1][3]

Peluncuran Perdana

sunting

Peluncuran film Anak Sasada dilakukan pada hari Sabtu, 27 Juni 2011 langsung di rumah Pontyanus Gea (sutradara/produser), Jalan Karya Wisata Ujung Gang GSJA nomor 17, Medan, Sumatera Utara.

Tema Cerita Film

sunting

Film itu mengisahkan tentang kemiskinan dan pendidikan orang di desa yang harus merantau ke kota.[2][4] Pembuatan film ini terinspirasi untuk melestarikan budaya daerah. Film ini menceritakan realita kehidupan sehari-hari yang terjadi ditengah masyarakat, dan merupakan kepedulian terhadap budaya batak.[1]

"Anak Sasada" yang dikemas dalam dialog bahasa Batak Toba, menggambarkan realitas kemiskinan perdesaan di Tapanuli melalui tokoh Sabungan. Ia meninggalkan kampung halaman untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Ternyata tanah perantauan tak seperti dugaan. Sabungan terlibat masalah dengan kelompok bandit dan menjumpai nasib tragis.[4]

Lokasi Syuting

sunting

Pengambilan gambar dilakukan di Balige, Toba Samosir dengan latar belakang kapal “paronan” (pedagang) dari Bakkara[6] pada tanggal 24-26 Mei 2011. Rute pergi dan pulang kapal paronan menjadi lanskap pagi di pelabuhan, dan itu merupakan awal cerita film ini. Sedangkan syuting terakhir akan dilengkapi diskusi dan pemutaran cuplikan film di SMU Negeri Plus Yayasan Soposurung Balige pada tanggal 26 Juni 2011.[2] Pembuatan film yang berlangsung dikawasan Samosir dan Tobasa ini memakan waktu selama 3,5 bulan menghabiskan biaya Rp. 400.000.000,-.[1]

Tim yang terlibat dalam pembuatan Film Anak Sasada

sunting

Di film ini ada beberapa orang yang berasal dari etnis Batak Toba menjadi pemain di film ini, namun ada juga dari suku Melayu, Jawa dan etnis Batak Simalungun.[2]

Para Kru film:

  • Sutradara/Produser: Pontyanus Gea[2][7]
  • Penulis/Skenario: Thompson HS (Budayawan)[2][7]
  • Penyelaras Bahasa: Manguji Nababan (Batakolog)[4]
  • Pimpinan Produksi: Emilia Sarumaha[4]
  • Distribus: Constellazione (CZ) Entertainment[3][4]
  • Soundtrack atau musik: Tudia Mangalangka yang dinyanyikan oleh Jerry Simarmata.[8]

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting