Nasi jagung

variasi makanan khas Indonesia
Revisi sejak 11 Februari 2024 19.13 oleh Widwi Astuti2 (bicara | kontrib) (Nasi ternyata tidak selalu beras. Ada nasi smpok, nasi thiwul.)

Nasi jagung (nasek empog, nasi ampok, nasi empok, ba'alo binte) adalah suatu makanan khas Indonesia yang terbuat dari jagung sebagai bahan dasarnya.[1]

Infotaula de menjarNasi jagung
Asal
Keahlian memasakmasakan Indonesia Edit nilai pada Wikidata
Rincian
Jenismakanan Edit nilai pada Wikidata

Jagung yang digunakan dalam membuat nasi jagung adalah jagung yang sudah tua atau dikenal dengan istilah jagung pipil.[1] Di pasaran jagung pipil tersebut mudah ditemukan karena harganya yang relatif murah dibandingkan dengan harga jagung manis ataupun jagung muda.[1]

Nasi jagung sama dengan nasi putih biasa dimakan dengan lauk-pauk lainnya.[1]

Makanan Tradisional di Indonesia

Jawa

Nasi Jagung terkenal di daerah Jawa, terkhusus orang-orang di Jawa Tengah dan Jawa Timur.[2] Contoh kota yang terkenal dengan nasi jagungnya ialah Surabaya.[2]

Madura

Nasi jagung adalah juga merupakan variasi nasi khas bagi masyarakat Madura.[2] Walaupun demikian, nasi jagung juga terkenal di daerah-daerah pedesaan, sebab orang-orang desa turut mengkonsumsi nasi tersebut, lantaran mahalnya nasi beras.[3]

Sulawesi dan Nusa Tenggara

Selain di Pulau Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur), Nasi Jagung juga dikonsumsi oleh masyarakat Gorontalo dan masyarakat Palu di Pulau Sulawesi.[4]

Nasi Jagung juga dikenal menjadi salah satu makanan pokok yang dikonsumsi masyarakat di Flores, Sumba, dan Timor karena merupakan makanan yang mudah dan sederhana untuk dimasak.[5]

Nutrisi

Nasi Jagung dinilai memiliki nilai gizi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan nasi beras.[6]

Nasi Jagung lebih kaya akan vitamin (Vit. A, B1, B6, B12, C dan E), mineral (Folat, Kalsium, Fosfor, Natrium, Zink) dan serat.[6] Dalam nasi jagung, gizi yang paling tinggi terkandung ialah Magnesium (Mg).[6]

Mengkonsumsi Magnesium membantu mengurangi kemungkinan terkena penyakit diabetes dan darah tinggi.[6] Walaupun demikian, bagi mereka yang tidak cocok mengkonsumsi jagung (bahan-bahan yang diolah dari jagung termasuk nasi jagung) dapat menimbulkan flatus atau buang angin.[6]

Referensi

  1. ^ a b c d (Indonesia) C. Soejoetu. 2006. Dasar Dasar Gizi Kulin. Jakarta: Grasindo, 53-60.
  2. ^ a b c (Indonesia) Haryo Bagus Handoko. 2009. Tempat Makan Makanan Favorit di Malang. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 77.
  3. ^ (Inggris) Lother Arsan. 2001. The Food of Indonesia: Authentic Recipes from the Spice Islands. Boston: Periplus Editions, 62.
  4. ^ "Resep Nasi Balobinde Gorontalo oleh Femy". Cookpad. Diakses tanggal 2022-08-18. 
  5. ^ (Inggris) Jill Forshee. 2006. Culture and Customs of Indonesia. Westport, Conn. [u.a.]: Greenwood Press, 133.
  6. ^ a b c d e (Indonesia) Harry Freitag & Prima Oktaviani. 2010. Bebas Kanker Tanpa Daging. Yogyakarta: Penerbit Jogja Great! Publisher, 85.