Manajemen merek

Revisi sejak 22 Februari 2024 08.14 oleh Adella Stephania (bicara | kontrib) (menambahkan referensi)

Manajemen merek adalah proses pengelolaan merek sebuah organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan ekuitas merek dalam jangka panjang. Manajemen juga dapat berarti bagian tertentu dalam perusahaan yang memiliki tanggung jawab diantaranya merancang identitas merek dan mengelolanya untuk mendapatkan efektivitas maksimal dan memastikan bahwa merek tidak terganggu oleh tindakan taktis pesaing.[1] Manajemen merek pertama kali diterapkan di Procter & Gamble PLC sebagai hasil dari sebuah memo yang ditulis oleh Neil H. McElroy.[2]

Personal Branding Adalah proses untuk memperkenalkan diri sebagai brand. Kalau dulu yang di anggap sebuah brand adalah benda, lain halnya dengan saat ini. Personal brand sangat bermanfaat untuk membangun bisnis jangka panjang. Semakin dikenal seseorang, maka semakin mudah ia untuk mewujudkan ide yang ada di kepalanya menjadi aksi nyata.

Manfaat Personal Branding

Ada beberapa faktor yang menyatakan bahwa personal branding memiliki sisi positif dengan kata lain, personal branding memiliki beberapa manfaat diantaranya:

  1. Membangun diferensiasi. Karena ketatnya persaingan, menciptakan diferensiasi adalah hal terpenting untuk keberhasilan seseorang
  2. Membangun positioning. Citra yang dibangun melalui proses branding akan menentukan posisi seseorang diantara sekian pesaing
  3. Memperkuat persepsi yang tertanam pada orang lain tentang seseorang. Brand itu bukan saja soal realita. Realita adalah tahap kedua. Tahap pertama yang harus dibangun adalah membangun persepsi.
  4. Menjadi jembatan lahirnya kepercayaan. Seseorang yang disukai biasanya lebih dipercaya, dan orang yang dipercaya juga pasti akan dipilih dan diterima
  5. Menjadi pesan yang akan menyampaikan pada khalayak, bahwa kehadiran seseorang dapat menjadi solusi atas masalah mereka.[3]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ (Inggris) http://www.montanabranddevelopment.com/Glossary.html Diarsipkan 2010-12-12 di Wayback Machine.
  2. ^ Aaker, David A.; Erich Joachimsthaler (2000). Brand Leadership. New York: The Free Press. hal. 1–6
  3. ^ PUTRI, NABILA TRIYANI (2018). "PERSONAL BRANDING SELEBGRAM MELALUI AKUN INSTAGRAM". Telkom University Open Library. Diakses tanggal 2024-02-22.