Bahasa Manado

bahasa Melayu pasar yang dituturkan di sebagian besar Sulawesi Utara

Dialek Manado dituturkan penduduk di kota Manado, Bitung, kabupaten Minahasa dan sekitarnya. Memiliki kesamaan dengan dialek bahasa di Sulawesi Tengah dan Maluku. Sebagian besar kata-kata dalam dialek Manado sama seperti kata-kata dalam bahasa Indonesia. Karena Dialek Manado hanya digunakan untuk komunikasi lisan, tidak ada standar ortografi/tulisan yang pernah disahkan.

Dialek Manado berhubungan dekat dengan bahasa Indonesia. Perbedaannya yang paling mendasar adalah dengan adanya kata-kata serapan dari bahasa Belanda dan Portugis, serta penggunaan "kita" sebagai kata ganti orang pertama tunggal (yang dalam bahasa Indonesia digunakan untuk kata ganti orang jamak tunggal).

Kata ganti

Dalam penjelasan mengenai dialek Manado menggunakan singkatan-singkatan berikut:

  • kata disingkat k
  • bahasa disingkat b
  B.Indonesia baku Dialek Manado
k.ganti orang pertama tunggal saya kita
k.ganti orang pertama jamak kami torang
k.ganti orang kedua tunggal anda ngana
k.ganti orang kedua jamak kalian ngoni
k.ganti orang ketiga tunggal dia dia
k.ganti orang ketiga jamak mereka dorang

Variasi torang: kitorang, tong (terutama sebelum pe). Selain itu dorang juga seringkali disingkat menjadi dong, terutama sebelum pe.


Kata ganti kepunyaan

Dialek Manado menggunakan pe untuk mengartikan kepunyaan.

B.Indonesia baku Dialek Manado
Bukuku kita pe buku / ta pe buku
Bukumu ngana pe buku / nga pe buku
Bukunya dia pe buku / de pe buku
Buku kami torang pe buku / tong pe buku
Buku kalian ngoni pe buku
Buku mereka dorang pe buku / dong pe buku
Buku ini milik kalian ini ngoni pe buku

Kata serapan dari bahasa asing

Karena pengaruh kolonialisasi dari Portugis dan Belanda pada masa lalu di daerah Sulawesi, beberapa kata merupakan kata serapan dari bahasa asing negara-negara tersebut.

B.Indonesia baku Dialek Manado serapan dari bahasa
bosan fastiu Bahasa Portugis (fastio)
topi capeo bahasa Portugis (chapéu)
kursi kadera Bahasa Portugis (cadeira)
dahi testa bahasa Portugis (testa)
jagung milu bahasa Portugis (milho)
penyu tuturuga Bahasa Portugis (tartaruga)
tenggorokan gargantang Bahasa Portugis (garganta)
saputangan lenso Bahasa Portugis (lenço)
garpu vork Bahasa Belanda (vork)
nenek oma Bahasa Belanda (oma)
kakek opa Bahasa Belanda (opa)
tetapi mar Bahasa Belanda (maar)
untuk vor bahasa Belanda (voor)

Kata kerja

Beberapa kata kerja dalam b.Indonesia dengan akhiran n, pada dialek Manado ditambahkan g seperti makang (makan), jalang (jalan), sirang (siram).

Awalan

Awalan ba

Awalan ber dalam bahasa Indonesia diubah menjadi ba dalam dialek Manado. Contoh: bajalang (berjalan), barenang (berenang), batolor (bertelur).

Awalan me

Awalan me dalam bahasa Indonesia diubah menjadi ma atau "mo" dalam dialek Manado. Contoh: mangael (mengail), manari (menari), mancari (mencari), momasa' (memasak), manangis (menangis).

Kata-kata yang lain

Beberapa kata dari bahasa Indonesia dipendekkan dalam dialek Manado. Contohnya:
pi (bahasa Indonesia: pergi)

mo pi mana ngoni? (mau pergi kemana kalian?)

co (bahasa Indonesia: coba)

co lia ini oto (coba lihat mobil ini)

so (bahasa Indonesia: sudah)

so klar? (sudah selesai?), "so maleleh?" (sudah lumer?), "so kanyang?" (sudah kenyang?)

ta (bahasa indonesia: awalan ter)

tasono? (tertidur?), tajatung? (terjatuh?), tagoso (tergesek?)

Beberapa kata atau partikel sering muncul dalam kalimat. Contoh:
"mar"(bahasa Indonesia:tapi) ""dia ada datang,mar so pigi ulang"" (catatan: "mar" dalam kata seru ""pe mar!"" mempunyai arti dan tujuan yang berbeda, yaitu untuk mengumpat)

"vor"(bahasa Indonesia: untuk) Diucapkan mirip "for" dalam bahasa Inggris, dan mempunyai arti yang sama.

""ini vor ngana""(ini untuk kamu)

"kwa'"

Adalah salah satu partikel yang biasa muncul dalam kalimat. Jika muncul di pertengahan kalimat maka dia berfungsi menunjukkan pengakuan atas kemampuan seseorang(setara dengan "sih" dalam bahasa Indonesia). Contoh: ""kalo dia kwa' memang so pande""(kalau dia sih, emang sudah (terkenal) cerdas)

Jika muncul di akhir kalimat maka kwa' menandakan permintaan.

Contoh: ""kita pinjam kwa'""(aku pinjam dong? Atau tolong pinjamkan aku)

"Noh"

Biasanya muncul di akhir kalimat. Menandakan penyesalan atas suatu situasi atau kondisi.

Contoh: ""Nyanda' ada doi kita noh...""(sayangnya,aku (sedang) tidak punya uang)

Tetapi, jika didahului oleh partikel "jo" (menjadi "...jo noh!"), maka gabungan itu menghasilkan kata seru yang menyatakan kekaguman,pujian,atau bahkan sindiran. Tergantung dari konteks dan tone suara.

Contoh: ""Mama' jo noh!""(Itu baru ibuku!)

atau, misalnya si Roni terlambat lagi hari ini, maka ungkapan ""Roni jo noh!" setara dengan sindiran "Namanya juga Roni...(telat melulu)"

Kata tanya

  • Kyapa? (kenapa?)
  • Sapa? (siapa?)
  • Bagimana/Bammana (bagaimana?)

Kata serapan dari dialek Manado

Beberapa kata yang diserap dari dialek Manado ke dalam bahasa Indonesia antara lain:

  • baku (yang artinya saling) contoh : baku hantam (saling menghantam satu sama lain), baku ajar (saling menghajar satu sama lain), baku veto (adu mulut satu sama lain), baku sedu (bercanda, bersenda gurau), bakudapa (bertemu, berjumpa).