Abdurrahman bin Mahdi

Revisi sejak 7 Maret 2024 06.45 oleh JumadilM (bicara | kontrib) (Menambah Kategori:Ahli hadis menggunakan HotCat)

Abdurrahman bin Mahdi adalah seorang ulama ahli hadis yang lahir pada tahun 135 Hijriah. Abdurrahman bin Mahdi memiliki nama lengkap Abdurrahman bin Mahdi bin Hassan Al-Anbari Al Lu'lui Al Hafizh Ak Kabir Imamul Ilmi Asy-Syahir. Orang-orang terdekatnya lebih suka memanggilnya dengan Abu Sa'id. Abdurrahman bin Mahdi wafat pada usia 63 tahun pada tahun 198 Hijriah. [1]

Abdurrahman bin Mahdi
NamaAbdurrahman bin Mahdi
Lahir135 H
Meninggal189 H
ZamanDinasti Abbasiyah
FirkahAhlus Sunnah
Mazhab FikihIjtihad
Minat utamahadis · fikih

Guru dan Murid

Abdurrahman bin Mahdi hidup dalam lingkungan keilmuan yang kental semenjak ia kecil. Beliau berguru kepada sejumlah ulama besar dan terkenal pada masa itu antara lain dengan Aiman bin Nabil, Muawiyah bin Sholeh, Syu'bah, Abu Khaldah, dan Sufyan Ats-Tsauri. [1] Beliau mempelajari banyak cabang ilmu agama Islam. Akan tetapi cabang ilmu agama yang paling Beliau kuasai adalah ilmu hadits, sehingga Beliau banyak dijadikan rujukan dalam penggunaan hadits oleh para ulama pada masanya. Bahkan Al Qawariri memuji hafalan hadis dari Abdurrahman bin Mahdi dengan mengatakan bahwa dirinya didiktekan dua ribu hadits oleh Abdurrahman bin Mahdi secara hafalan.[2]

Selain memiliki guru para ulama, Abdurrahman bin Mahdi memiliki banyak murid yang menjadi ulama, antara lain Ishaq bin Rahawaih, Ali bin Al-Madini, Abdullah bin Al Mubarok dan Ahmad bin Hanbal. Ahmad bin Hanbal sendiri merupakan salah satu ulama empat mazhab yang banyak dianut di dunia yang dikenal dengan mazhab sunni hanbali.[1] Ulama terkenal Imam Syafi'i yang merupakan salah satu ulama empat mazhab lainnya (Mzhab Syafi'i) bahkan menghadiahkan karya monumentalnya Ar-Risalah kepada Abdurrahman bin Mahdi.[3]

Kalimat Hikmah yang Terkenal

Abdurrahman bin Mahdi memiliki kalimat hikmah yang terkenal yaitu "Mengertilah! Seseorang tidak boleh menjadi Imam hingga ia mengetahui beberapa hal berikut ini, yaitu apa yang pantas dan tidak pantas bagi dirinya, tidak menggunakan segala hal untuk berhujjah (berdebat), dan mengetahui batas-batas ilmu". [1]

Referensi

  1. ^ a b c d Abduh, Bilih (2023). Ensiklopedia Tokoh Islam Dunia. Yogyakarta: Cheklist. hlm. 19–21. ISBN 978-602-5479-65-6. 
  2. ^ "Abdurrahman bin Mahdi". Tribunnewswiki.com. Diakses tanggal 2023-12-31. 
  3. ^ Esa Prasastia Amnesti, Muhammad (2022). "Metode Tafsir Imam Al -Syafi'i dalam Kitab Ar-Risalah". Madania. 12 (2620-8210): 16–27.