Proyek Islero adalah upaya program nuklir Spanyol di bawah Francisco Franco. Dibuat oleh Agustín Muñoz Grandes dan Guillermo Velarde [es] di tahun 1963, proyek ini berlangsung semenjak pertengahan masa pemerintahan Francisco Franco hingga awal transisi Spanyol menuju demokrasi. Meski proyek belum menghasilkan senjata nuklir karena berakhir terlalu dini, negara tersebut kini memiliki kemampuan untuk merancang dan memanufaktur komponen yang dibutuhkan untuk membangun bom hidrogen. Proyek dibatalkan akibat tekanan Amerika Serikat di tahun 1981, meski secara formal berakhir di tahun 1987 di bawah pemerintahan Felipe González.[1]

Proyek Islero
Proyecto Islero
José María Otero de Navascués (kedua dari kiri)
and Guillermo Velarde, 27 Desember 1958
Aktif1963–1981
NegaraSpanyol
CabangDefence High Command
Tipe unitProyek senjata nuklir
Kantor pusatVandellós, Tarragona
Dibubarkan1987
Tokoh
Tokoh berjasaLuis Carrero Blanco
Agustín Muñoz Grandes
Guillermo Velarde [es]
Manuel Díez-Alegría

Latar belakang

JIA dan JEN

Francisco Franco dan Luis Carrero Blanco meresmikan Juan Vigón National Nuclear Energy Center pada 27 Desember 1958.
Heinrich Himmler, Francisco Franco, dan Ramón Serrano Suñer di Madrid pada 25 Oktober 1940.
Francisco Franco dan Dwight D. Eisenhower di Madrid pada 22 Desember 1959.
Tentara Spanyol meniru tentara Maroko di sebuah gang jalan di kota Sidi Ifni selama perang Ifni, 15 February 1958.

Di tahun 1948, Spanyol memiliki deposit uranium terbesar di dunia setelah Prancis.[2] Sehingga di bulan September, dengan menggunakan dekrit rahasia, Francisco Franco mendirikan Junta de Investigaciones Atómicas (JIA), atau Dewan Riset Nuklir. Berdiri pada 8 Oktober 1948,[3] dewan dibentuk oleh José María Otero de Navascués [es] (direktur jenderal dan presiden hingga tahun 1974), Manuel Lora-Tamayo, Armando Durán Miranda [es] dan José Ramón Sobredo y Rioboo [es].[4] Di tahun 1951, tahap rahasia dinyatakan berakhir, dan JIA berganti nama menjadi Junta de Energía Nuclear (JEN), atau Dewan Energi Nuklir,[5] diresmikan di Universitas Kota Madrid di bawah kepemimpinan Jenderal Juan Vigón[6] dan Otero de Navascués sebagai direktur jenderal. Tujuan JEN adalah untuk bekerja sebagai "pusat penelitian, lembaga penasehat pemerintah, dan sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap perlindungan terhadap bahaya radiasi pengion, dan sebagai penggerak perkembangan industri di bidang penerapan energi nuklir".

Autarki Spanyol

Pada tanggal 1 April 1939, Amerika Serikat mengangkat embargo yang diterapkan kepada Spanyol setelah [[Perang Sipil Spanyol, memberikan pengakuan terbatas kepada Negara Spanyol,[7]:16 dan kedutaan besar kepada Spanyol, yang sebelumnya di Barcelona, pindah ke kota Madrid pada tanggal 13.[8] Dengan Spanyol sebagai anggota kekuatan Axis, terdapat skeptisisme di antara negara-negara barat mengenai apakah mereka dapat diizinkan untuk bergabung dengan ordo internasional seperti PBB. Opini publik tentang Negara Spanyol cukup rendah dan ini dapat dibuktikan dengan permasalahan Spanyol, seperti ketika Konferensi San Francisco, dengan inisiatif dari delegasi Australia dan Meksiko, sebuah mosi diadopsi, dengan tanpa secara eksplisit menyebut Spanyol, mereka menyebutnya dengan ungkapan berikut:

Berdasarkan paragraf 2 Bab III, Delegasi Meksiko mempertimbangkan bahwa paragraf ini tidak bisa diterapkan kepada negara yang rezimnya dibentuk dengan bantuan militer dari negara-negara yang telah berperang melawan Perserikatan Bangsa-Bangsa sepanjang rezim ini masih berkuasa.[9]

Spanyol tidak hadir ketika konferensi. Namun pemimpin Republikan Spanyol menghadirinya, dan mengerahkan pengaruhnya, termasuk syarat masuk ke Perserikatan Bangsa-Bangsa, ke beberapa delegasi.[10][9] Pada Konferensi Potsdam, permasalahan mengenai bagaimana melanjutkan urusan dengan Spanyol pasca perang adalah salah satu yang pertama dikerjakan. Dalam hal ini, Stalin, dalam beberapa cara, menginginkan balas dendam terhadap Spanyol di bawah Franco, karena negara tersebut pernah mengirimkan Divisi Biru (sukarelawan yang berperang bersama dengan angkatan bersenjata Jerman) melawan Uni Soviet selama Perang Dunia II.[9]

Pada konferensi ini, tiga negara adidaya pemenang Perang Dunia II (Amerika Serikat, Britania Raya, dan Uni Soviet) mengeluarkan pernyataan:

Namun ketiga pemerintah merasa terpaksa untuk menyatakan bahwa mereka tidak akan mendukung permintaan apapun untuk menerima (masuk ke dalam PBB) pemerintahan Spanyol saat ini, yang telah dibangun menggunakan dukungan negara-negara Axis, yang dengan alasan pembentukannya, sifatnya, sejarahnya, dan keterkaitan eratnya dengan negara-negara agresor, menunjukkan berbagai kualitas yang diperlukan untuk membenarkannya.

Referensi

  1. ^ Cal, Juan C. de la; Garrido, Vicente (June 10, 2001). "La bomba atómica que Franco soñó" [The Atomic Bomb that Franco Dreamed Of] (dalam bahasa Spanish) (295). El Mundo. Diakses tanggal July 24, 2019. 
  2. ^ Payne, Stanley G.; Palacios, Jesús (November 24, 2014). Franco. University of Wisconsin Pres. hlm. 496–497. ISBN 978-0-299-30210-8. 
  3. ^ Historia de la minería del uranio en Castilla-León
  4. ^ Scripta Nova. Revista Electrónica de Geografía y Ciencias Sociales: La cátedra Ferran Tallada (1955–1962). La innovació tecnològica i la formació de l'enginyer, Extraordinary issue dedicated to the II International Colloquium of Geocriticism (Proceedings of the Colloquium)
  5. ^ Agustín González Enciso and Juan Manuel Matés Barco (2007): Historia económica de España, page 906, Editorial Ariel, SA, Barcelona. ISBN 978-84-344-4534-5
  6. ^ Patrimonio – Lugares del saber: J.E.N / C.I.E.M.A.T.: historia
  7. ^ "Life on the Newsfronts of the World". Life (dalam bahasa Inggris). 1939-04-17. 
  8. ^ "Spain – Countries – Office of the Historian". history.state.gov. Diakses tanggal 2020-05-31. 
  9. ^ a b c Lleonart y Amsélem, Alberto. "España y la ONU: la "cuestión española" (1945–1950)" (dalam bahasa Spanyol). Diakses tanggal April 13, 2017. 
  10. ^ Fernández, Antonio; Pereira, Juan Carlos (1995). "La percepción española de la ONU (1945–1962)". Cuadernos de Historia Contemporánea (dalam bahasa Spanyol). Madrid: Universidad Complutense (17): 121–146. ISSN 0214-400X. Diakses tanggal April 13, 2017. 

Bibliografi