TVRI Yogyakarta
TVRI Yogyakarta (bahasa Jawa: ꦠꦼꦊꦮ꦳ꦶꦱꦶꦫꦺꦥꦸꦧ꧀ꦭꦶꦏ꧀ꦆꦤ꧀ꦢꦺꦴꦤꦺꦱꦶꦪꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ, translit. Televisi Républik Indonésia Ngayogyakarta) adalah stasiun televisi daerah milik Televisi Republik Indonesia yang melayani wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Karesidenan Surakarta di provinsi Jawa Tengah kecuali Kabupaten Wonogiri. Stasiun ini merupakan stasiun televisi lokal pertama di Indonesia, didirikan pada tahun 1965. Kantor dan studio TVRI Yogyakarta bertempat di Jalan Magelang km 4.5, Sleman, dan pemancarnya berada di Patuk, Gunungkidul.[1]
LPP TVRI Stasiun Yogyakarta | |
---|---|
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Indonesia | |
Saluran | Digital: 29 UHF (multipleksing TVRI Pathuk) dan 32 UHF (multipleksing Indosiar Yogyakarta / Indosiar Solo) Virtual: 2 dan (atau 124) |
Branding | TVRI Jogja (alternatif) |
Slogan | kePancèn Istiméwa (Memang Istimewa) |
Pemrograman | |
Bahasa | Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa |
Afiliasi | TVRI Nasional, SEA Today & ANTARA TV |
Kepemilikan | |
Pemilik | LPP TVRI |
Riwayat | |
Siaran perdana | 17 Agustus 1965 |
Bekas nomor kanal | 8 VHF (1965–2014)/22 UHF (2014–2022) (analog) |
Informasi teknis | |
Otoritas perizinan | Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia |
Koordinat transmiter | -7.837684,110.524376 |
Pranala | |
Situs web | tvrijogja |
Informasi tambahan | |
Negara | Indonesia |
Kantor pusat | Jl. Magelang Km 4,5 Sleman, Yogyakarta |
Wilayah siaran | DI Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah (Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, Kota Surakarta dan sekitarnya) |
Format gambar | 1080i HDTV (digital DVB-T2) |
Satelit |
Pada tanggal 25 Agustus 2022, siaran analog TVRI Yogyakarta 22 UHF akan dimatikan, dan nantinya, siaran TVRI Yogyakarta hanya dapat disaksikan melalui kanal digital 29 UHF dan 32 UHF.
Sejarah
TVRI Yogyakarta didirikan oleh Direktorat Radio Departemen Penerangan.[2] Stasiun pada mulanya berlokasi di Jl. Hayam Wuruk, tepatnya saat TVRI Yogyakarta dipimpin oleh Kepala Stasiun yang pertama yakni Ir. Dewabrata. Konon, untuk mendirikan menara pemancar, dibangun dari bahan bambu.
Siaran perdana TVRI Yogyakarta pada tanggal 17 Agustus 1965 adalah menyiarkan acara pidato peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke-20 oleh Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Paduka Paku Alam VIII.[1]
Pada awalnya TVRI Yogyakarta mengudara tiga kali seminggu yang masing-masing berdurasi 2 jam. Pada saat itu jangkauan siaran masih terbatas pada area yang dapat dijangkau pemancar VHF berkekuatan 10 KW, begitu pula format siarannya masih hitam putih. Namun pada tahun 1973, TVRI Yogyakarta telah mulai melakukan siaran setiap hari.[1]
Mulai tahun 2005,[butuh rujukan] nama siaran dan logo stasiun menggunakan jenama Jogja dari tulisan tangan Gubernur Sri Sultan Hamengkubuwono X yang digunakan untuk promosi pariwisata Jogja Never Ending Asia, sehingga menjadi TVRI Jogja. Logo berubah pada tahun 2015, mengikuti jenama baru "Jogja Istimewa". Menyusul perubahan logo TVRI pada Maret 2019, saat ini TVRI Jogja tidak lagi digunakan sebagai nama siaran dan hanya digunakan sebagai nama alternatif.
Program
Siaran produksi lokal TVRI Yogyakarta tiap harinya pernah mencapai 3 hingga 5 jam, setelah dikumulasikan dengan penyiar terpadu dari TVRI Stasiun Pusat Jakarta.
Transmisi
Siaran gratis
Nama Perusahaan | Nama Stasiun | Provinsi | Kabupaten/Kota | Frekuensi digital (DVB-T2) | Nama Multipleksing Digital (DVB-T2) |
---|---|---|---|---|---|
LPP TVRI Stasiun Daerah Istimewa Yogyakarta | TVRI Yogyakarta | Daerah Istimewa Yogyakarta dan Solo Raya (Jawa Tengah) | 29 UHF | TVRI Pathuk | |
PT Citaprima Yogyakarta Televisi | Mentari TV Yogyakarta | 32 UHF | Indosiar Yogyakarta / Indosiar Solo |
Galeri logo
-
Logo TVRI Yogyakarta (16 April 2007-7 Maret 2015)
-
Logo TVRI Yogyakarta (29 Maret 2019-sekarang)
-
Logo TVRI Yogyakarta saat On-Air (29 Maret 2019-sekarang)
Referensi
- ^ a b c Ofiicial website. Diakses 20 Juni 2020.
- ^ Armando, Ade (2011). Televisi Jakarta di Atas Indonesia: Kisah Kegagalan Sistem Televisi Berjaringan di Indonesia (in Indonesian). Yogyakarta: Penerbit Bentang, p. 82.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi