Orang Jepang

kelompok etnik Asia Timur yang berasal dari Jepang
Revisi sejak 12 Maret 2024 02.51 oleh Illchy (bicara | kontrib)

Orang Jepang (Jepang: 日本人, Hepburn: Nihonjin) adalah sebuah kelompok etnik Asia Timur yang berasal dari kepulauan Jepang.[15][16] Orang Jepang membentuk 97,6% populasi negara Jepang. [1] Di seluruh dunia, 126 juta orang merupakan keturunan Jepang, menjadikan mereka salah satu kelompok etnik terbesar. 122,0 juta orang Jepang adalah penduduk Jepang,[1] dan ada 4 juta anggota diaspora Jepang, dikenal sebagai Nikkeijin (日系人).[17]

Orang Jepang
Jumlah populasi
ca 126 juta
Daerah dengan populasi signifikan
Jepang 122,0 juta[1]
Diaspora Jepang signifikan di:
Brasil2.000.000[2] (2022)
Amerika Serikat1.550.875[3] (2020)
Kanada129.425[4] (2021)
Filipina120.000[5][6][butuh sumber yang lebih baik]
Peru103.182[7] (2021)
China102.066[8] (2022)note
Australia94.942[8] (2022)note
Mexico86.143[9] (2022)
Thailand78.431[8] (2022)note
Argentina76.440[10] (2020)
Inggris65.022[8] (2022)note
Jerman42.266[8] (2022)note
Korea Selatan41.717[8] (2022)note
Perancis36.104[8] (2022)note
Singapura32.743[8] (2022)note
Malaysia24.545[8] (2022)note
Vietnam21.819[8] (2022)note
Taiwan20.345[8] (2022)note
Micronesia20.000[11][butuh sumber yang lebih baik] (2018)
Bahasa
Jepang
Agama
Terutama, dalam konteks tradisi/budaya, percampuran Shinto dan Buddhisme; minoritas Kekristenan dan agama lain[12][13][14]
Kelompok etnik terkait
Orang Ainu · Orang Ryukyu

^ Catatan: Untuk negara ini, hanya menampilkan jumlah penduduk dengan kewarganegaraan Jepang, karena jumlah orang Jepang naturalisasi dan keturunannya tidak diketahui.

Dalam beberapa konteks, istilah "orang Jepang" mungkin digunakan secara khusus merujuk kepada (Yamato-minzoku) dari Jepang daratan; dalam konteks lain istilah itu mungkin mencakup kelompok lain yang berasal dari kepulauan Jepang, seperti orang Ryukyu (Ryūkyū-minzoku), yang memiliki ikatan dengan orang Yamato tetapi umumnya dianggap berbeda, dan orang Ainu (Ainu-minzoku).[18] Dalam beberapa dekade terakhir, ada kenaikan jumlah orang dengan akar Jepang dan non-Jepang, seperti orang setengah Jepang.

Bahasa

Bahasa Jepang adalah sebuah bahasa Japonik yang berkerabat dengan bahasa-bahasa Ryukyu dan diperlakukan sebagai sebuah bahasa isolate di masa lalu. Bentuk bahasa paling awal yang berhasil dibuktikan, bahasa Jepang Kuno, berasal dari abad ke-8. Fonologi bahasa Jepang dicirikan dengan relatif sedikit jumlah fonem vokal, banyak geminasi dan sistem aksen nada yang berbeda. Bahasa Jepang modern memiliki tripartite sistem penulisan menggunakan hiragana, katakana dan kanji. Bahasa itu memiliki kata asli Jepang dan banyak jumlah kata yang diturunkan dari bahasa Tionghoa. Di Jepang tingkat melek huruf orang dewasa dalam bahasa Jepang melebihi 99%.[19] Lusinan dialek bahasa Jepang dituturkan di wilayah-wilayah Jepang. Untuk saat ini, bahasa Jepang dikategorikan sebagai anggota rumpun bahasa Japonik atau sebagai bahasa isolate tanpa kerabat hidup yang diketahui jika bahasa Ryukyu dihitung sebagai dialek.[20]

Kewarganegaraan

Pasal 10 Konstitusi Jepang menentukan istilah "orang Jepang" berdasarkan kebangsaan (kewarganegaraan) Jepang saja, tanpa memandang etnisitas.[21] Pemerintah Jepang menganggap semua warga naturalisasi dan warga negara Jepang kelahiran asli dengan latar belakang multi-etnik sebagai "orang Jepang", dan dalam sensus nasional Japanese Statistics Bureau hanya menanyakan kewarganegaraan, sehingga tidak ada data sensus resmi terkait keberagaman kelompok etnik di Jepang. Meskipun hal ini berkontribusi pada atau memperkuat keyakinan luas bahwa Jepang adalah negara homogen secara etnik, seperti yang ditunjukan dalam klaim mantan Perdana Menteri Jepang Tarō Asō bahwa Jepang adalah bangsa dengan "satu ras, satu peradaban, satu bahasa dan satu budaya",[22] beberapa ahli berpendapat bahwa lebih tepat menjelaskan negara Jepang sebagai masyarakat multietnik.[23][24]

Anak yang lahir dari pasangan beda negara akan menerima kewarganegaraan Jepang jika satu orang tuanya adalah warga negara Jepang. Namun, hukum Jepang menyatakan bahwa anak yang merupakan warga negara ganda harus memilih salah satu kewarganegaraan sebelum berusia 20.[25][26] Studi memperkirakan bahwa 1 dari 30 anak yang lahir di Jepang lahir dari pasangan beda ras, dan anak-anak ini terkadang dijuluki sebagai hāfu (setengah Jepang).[27]

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ a b c "Population Estimates by Age (Five-Year Groups) and Sex". stat.go.jp. Statistics Bureau of Japan. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 5, 2018. Diakses tanggal May 22, 2023. 
  2. ^ "Japan-Brazil Relations (Basic Data)". Ministry of Foreign Affairs of Japan. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 25, 2021. Diakses tanggal May 22, 2023. 
  3. ^ "American Community Survey: Asian Alone or in Any Combination by Selected Groups". United States Census Bureau. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 21, 2023. Diakses tanggal May 22, 2023. 
  4. ^ "Ethnic or cultural origin by gender and age: Canada, provinces and territories". Statistics Canada. October 26, 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 4, 2023. Diakses tanggal May 22, 2023. 
  5. ^ Agnote, Dario (October 11, 2006). "A glimmer of hope for castoffs". The Japan Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 7, 2011. Diakses tanggal August 9, 2016. 
  6. ^ Ohno, Shun (2006). "The Intermarried issei and mestizo nisei in the Philippines". Dalam Adachi, Nobuko. Japanese diasporas: Unsung pasts, conflicting presents, and uncertain futures. Routledge. hlm. 97. ISBN 978-1-135-98723-7. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 28, 2023. Diakses tanggal August 10, 2016. 
  7. ^ "Japan-Peru Relations (Basic Data)". Ministry of Foreign Affairs of Japan. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 3, 2019. Diakses tanggal May 22, 2023. 
  8. ^ a b c d e f g h i j k 海外在留邦人数調査統計 [Annual Report of Statistics on Japanese Nationals Overseas] (PDF). Ministry of Foreign Affairs of Japan (dalam bahasa Jepang). October 1, 2022. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal June 14, 2023. Diakses tanggal May 21, 2023. 
  9. ^ "Japan-Mexico Relations". Ministry of Foreign Affairs of Japan. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 3, 2021. Diakses tanggal May 22, 2023. 
  10. ^ "Japan-Argentina Relations (Basic Data)". Ministry of Foreign Affairs of Japan. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 24, 2022. Diakses tanggal May 22, 2023. 
  11. ^ Horie, Ryoichi (July 20, 2018). "The Voice of the Ambassador to Micronesia". Association for Promotion of International Cooperation. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 21, 2023. Diakses tanggal May 22, 2023. 
  12. ^ "2022 Report on International Religious Freedom: Japan". United States Department of State. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 21, 2023. Diakses tanggal May 22, 2023. 
  13. ^ "Shinto, Buddhism and the Japanese belief system". Inside Japan Tours. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 18, 2023. Diakses tanggal June 17, 2023. 
  14. ^ "The six countries in the world with the most 'convinced atheists'". The Independent. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 23, 2016. Diakses tanggal March 23, 2016. 
  15. ^ "Japan - People". Encyclopædia Britannica. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 17, 2019. Diakses tanggal July 29, 2016. 
  16. ^ "Japan. B. Ethnic Groups". Encarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 22, 2008. 
  17. ^ "Who are "Nikkei & Japanese Abroad"?". The Association of Nikkei and Japanese Abroad. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 21, 2023. Diakses tanggal May 22, 2023. 
  18. ^ Minahan, James B. (2014), Ethnic Groups of North, East, and Central Asia: An Encyclopedia, ABC-CLIO, hlm. 231–233, ISBN 978-1-61069-018-8, diarsipkan dari versi asli tanggal January 23, 2023, diakses tanggal January 30, 2019 
  19. ^ "The World Factbook — Central Intelligence Agency". www.cia.gov. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 5, 2021. Diakses tanggal December 12, 2017. 
  20. ^ Kindaichi, Haruhiko (2011-12-20). Japanese Language: Learn the Fascinating History and Evolution of the Language Along With Many Useful Japanese Grammar Points. Tuttle Publishing. ISBN 9781462902668
  21. ^ "The Constitution of Japan". Prime Minister's Office of Japan. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 5, 2019. Diakses tanggal May 23, 2023. 
  22. ^ ""Aso says Japan is nation of 'one race'"". The Japan Times. October 18, 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 24, 2023. Diakses tanggal May 24, 2023.  Note: The term which Kyodo News translates as "race" here is 民族 (minzoku), which is often translated as "people", "nation", or "ethnic group".
  23. ^ John Lie Multiethnic Japan (Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press, 2001)
  24. ^ Oguma Eiji, A Genealogy of 'Japanese' Self-images (Melbourne: Trans Pacific Press, 2002)
  25. ^ "On nationality, Ministry of Justice Q&A". Japanese Ministry of Justice. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 25, 2023. Diakses tanggal May 25, 2023.  Note: Before the legal age of adulthood in Japan was lowered from 20 to 18 on April 1, 2022, the legal limit age for the choice of nationality was 22.
  26. ^ "The Choice of Nationality" (PDF). Embassy of Japan in the Philippines. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal March 18, 2023. Diakses tanggal May 25, 2023. 
  27. ^ "Being 'hafu' in Japan: Mixed-race people face ridicule, rejection". America.aljazeera.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 20, 2017. Diakses tanggal January 24, 2019. 

Pranala luar