Neneng Savitrie

Revisi sejak 12 Maret 2024 15.33 oleh Ita Wijaya Dhafur (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Infobox person |name = Neneng Savitrie |image = Neneng Savitrie.jpg |image_size = |caption = Neneng Savitrie penyanyi 1990-an |birth_date = {{birth date and age|1973|01|11}} |birth_place = Indramayu, Jawa Barat |birth_name = |other_names = |years_active = 1990-1992 |occupation = {{hlist|Penyanyi|Model}} }} '''Neneng Savitrie''' ({{lahirmati||11|01|1973}}) adalah seorang mantan penyanyi berasal Indonesia == Kehidupan pribadi == merupakan...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Neneng Savitrie (lahir 11 Januari 1973) adalah seorang mantan penyanyi berasal Indonesia

Neneng Savitrie
Neneng Savitrie penyanyi 1990-an
Lahir11 Januari 1973 (umur 51)
Indramayu, Jawa Barat
Pekerjaan
Tahun aktif1990-1992

Kehidupan pribadi

merupakan seorang penyanyi dangdut yang populer di era 90-an. Ia lahir di Bandung, Jawa Barat pada tahun 1973.

Karir

Neneng Savitrie memulai kariernya sebagai penyanyi dangdut pada tahun 1992. Ia merilis album pertamanya yang berjudul “Ayam Den Lapeh” pada tahun 1993.

Album tersebut berhasil menjadi hit dan membuat Neneng Savitrie menjadi salah satu penyanyi dangdut terpopuler di Indonesia.

Neneng Savitrie telah merilis lebih dari 10 album dan telah memenangkan berbagai penghargaan musik, termasuk Anugerah Musik Indonesia (AMI) dan Anugerah Dangdut Indonesia (ADI).

Neneng Savitrie menikah dengan seorang musisi bernama Dodo Zakaria pada tahun 1996. Mereka memiliki dua orang anak, yaitu Muhammad Azhar dan Muhammad Rafli.

Neneng Savitrie sempat menghilang dari dunia hiburan pada tahun 2000-an. Ia kembali muncul pada tahun 2010 dan merilis album terbarunya yang berjudul “Muara Hati”.

Neneng Savitrie adalah seorang penyanyi yang berbakat dan memiliki suara yang indah. Ia juga dikenal sebagai sosok yang ramah dan murah senyum.

Neneng Savitrie adalah salah satu penyanyi dangdut legendaris yang akan selalu diingat oleh para penggemarnya.

Kondisi Terkini Neneng Savitrie

Neneng Savitrie adalah seorang penyanyi dangdut Indonesia yang pernah populer pada era 1990-an. Ia dikenal dengan lagu-lagunya yang hits seperti “Cinta Kok Dilarang”, “Masih Adakah Cinta”, dan “Jangan Bilang Kau Cinta”.

Namun, pada tahun 2000-an, Neneng Savitrie mulai mengalami masalah kesehatan mental. Ia didiagnosis dengan gangguan bipolar dan sempat dirawat di rumah sakit jiwa.

Setelah keluar dari rumah sakit jiwa, Neneng Savitrie sempat mencoba untuk kembali berkarier di dunia musik, namun tidak berhasil.

Kini, Neneng Savitrie hidup di sebuah rumah di daerah Jawa Barat bersama dengan keluarganya. Ia masih berjuang untuk mengatasi gangguan bipolar yang dialaminya, namun kondisinya sudah jauh lebih baik dibandingkan beberapa tahun yang lalu.

Pada tahun 2023, Neneng Savitrie sempat menjadi sorotan publik setelah kisah hidupnya diceritakan oleh seorang YouTuber bernama Pratiwi Noviyanthi.

Dalam video tersebut, Pratiwi Noviyanthi mengunjungi rumah Neneng Savitrie dan melihat kondisinya yang saat itu masih belum stabil.

Melihat kondisi Neneng Savitrie yang saat itu masih belum stabil, Pratiwi Noviyanthi kemudian mengajaknya untuk menjalani pengobatan dan terapi.

Setelah menjalani pengobatan dan terapi selama beberapa bulan, kondisi Neneng Savitrie mulai membaik. Ia kini sudah bisa beraktivitas seperti biasa dan bahkan sudah mulai menulis lagu lagi.

Kondisi Neneng Savitrie saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Ia masih berjuang untuk mengatasi gangguan bipolar yang dialaminya, namun ia sudah bisa menjalani hidupnya dengan lebih baik.

Penghargaan yang telah diraih Neneng Savitrie:

  • Anugerah Musik Indonesia (AMI)
  • Anugerah Dangdut Indonesia (ADI)

Album yang telah dirilis Neneng Savitrie:

  • Ayam Den Lapeh (1993)
  • Neneng Savitrie (1994)
  • Bintang Dangdut (1995)
  • Neneng Savitrie 2 (1996)
  • Neneng Savitrie 3 (1997)
  • Neneng Savitrie 4 (1998)
  • Neneng Savitrie 5 (1999)
  • Neneng Savitrie 6 (2000)
  • Neneng Savitrie 7 (2001)
  • Neneng Savitrie 8 (2002)
  • Muara Hati (2010)

Referensi