Kata turunan
Kata turunan adalah kata yang sudah mendapatkan imbuhan. Imbuhan berupa awalan, sisipan, akhiran, campuran, pengulangan, atau penggabungan dengan suku kata lain yang membentuk kata baru dengan makna yang baru pula.[1] Sehingga kata turunan disebut juga kata berimbuhan.
Pengertian Kata Turunan, Pengertian Kata Turunan, Lengkap Beserta Contohnya | |
---|---|
Tokoh | Pengunana bahasa Indonesia |
Anggota | Pengunana bahasa Indonesia |
Situs web | https://www.merdeka.com/jateng/pengertian-kata-turunan-lengkap-beserta-contohnya-kln.html |
Pengertian kata turunan adalah kata berimbuhan yang sering ditemui dalam suatu kalimat atau paragraf, Kata dasarnya adalah mancing, sementara kata turunannya dapat menjadi memancing (ditambah imbuhan me- di awal kata). |
Kata turunan merupakan hasil dari proses imbuhan. Imbuhan (afiks) adalah suatu bentuk yang apabila berdiri sendiri tidak mempunyai makna.[2] Mempunyai makna apabila bergabung dengan kata atau bentuk lain. Bahkan bisa membentuk makna baru.
Macam-macam imbuhan; awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), dan campuran (konfek).
Awalan (prefiks)
suntingAwalan atau prefiks adalah imbuhan yang melekat pada awal kata dasar.[3] Macam awalan, [ber-], [me-], [di-], [ke-], [ter-], [se-], dan [pe-]. Contoh, [ber-]: berlari, berdua, bersama, berdikari, bersenandung, [me-]: memakan, meraih, menari, melamar, memancing, [ke-]: kekasih, ketua, [di-]: dimakan, dilempar, dibuang, ditarik, dipandang, [ter-]: terbawa, tergerus, terdengar, terbesar, [se-]: selembar, seorang, sebanyak, segunung, sekeranjang, [pe-]: penagih, pewaris, penahan, penarik, pemakai.
Sisipan (infiks)
suntingSisipan atau infiks yaitu imbuhan yang berada di tengah bentuk dasar atau kata yang disisipi. Sisipan [-el-], [-em-], [-er-]. Contohnya, [-el-]: telunjuk, telapak, gelembung, pelatuk, [-em-]: kemilau, jemari, kemuning, gemetar. [-er-]: gerigi, serabut, seruling, gelegar, gemetar.{jen 2023}
Akhiran (sufiks)
suntingAkhiran atau sufiks adalah imbuhan yang terletak pada akhir kata dasar. Contohnya, akhiran [-i], [-an], [-nya], [-kan], [-wan], [-wati], [-man], [-is]. Contoh, [-i]: warnai, temani, temui, [-an]: makanan, tanaman, pegangan, [-nya]: luasnya, hebatnya, manisnya, besarnya, kerasnya, [-kan]: berikan, mainkan, tawarkan, bersihkan, teteskan, [-wan]: karyawan, usahawan, budayawan, negarawan, wartawan, [-wati]: biarawati, karyawati, seniwati, [-man]: seniman, budiman, [-is]: liberalis, humoris, finalis, cerpenis.
Campuran (konfeks)
suntingCampuran atau konfeks adalah imbuhan yang berupa awalan dan akhiran [4]yang dibubuhkan secara bersamaan pada sebuah kata. Contoh, [ke-an]: kebersihan, [pe-an]: perasaan, [pe-kan]: peletakkan, [di-kan]: dikerjakan, [per-an]: perjodohan, [ber-an]: berpandangan, [se-nya]: setibanya, [memper-i]: memperbaiki, [memper-kan]: memperkenalkan, [me-kan]: menaikkan, [diper-kan]: dipertanggungjawabkan, [diper-i]: diperbaiki, [ter-kan]: terselesaikan.
Kata ulang
suntingKata turunan juga bisa dibentuk dengan pengulangan (reduplikasi) atau yang disebut kata ulang. Kata ulang atau reduplikasi adalah bentuk kata turunan yang berasal dari diulangnya suatu kata sehingga menimbulkan perubahan makna.[5] Kata ulang murni adalah kata ulang yang berasal dari kata dasar diulang seluruhnya. Contoh: mandi-mandi, main-main, suka-suka, jalan-jalan. Kata ulang berimbuhan yaitu bentuk pengulangan kata dasar yang sudah mendapatkan imbuhan. Contoh: bermacam-macam, biji-bijian, bersama-sama. Kata ulang berubah bunyi yaitu kata ulang yang kata dasarnya mengalami perubahan vokal maupun konsonan. Contoh gerak-gerik, mondar-mandir, compang camping. Kata ulang dwipurwa yaitu pengulangan pada awal kata dasar. Contoh: luhur=leluhur, laki=lelaki, gigi=gerigi.[6]
Kata majemuk
suntingKata majemuk[7] adalah gabungan kata sebagai dasar untuk membentuk kata baru yang menimbulkan makna baru.[8] Contoh: panjang tangan, matahari, muka masam. Dua kata yang bergabung ini akan mempunyai makna baru. Panjang tangan artinya bukan tangannya yang panjang, tetapi mempunyai arti suka mencuri. Kata mata dan kata hari menjadi matahari. Benda langit yang mempunyai cahaya pada siang hari. Muka masam terdiri dari kata muka bergabung dengan kata masam. muka masam artinya merasa tidak senang.
Referensi
sunting- ^ Yosephine, Melvina (2017). "Pengembangan Aplikasi Pemeriksaan Kata Dasar dan" (PDF). Teknik Informatika, Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis,: 123.
- ^ Wiyanto, A (2012). Kitab bahasa Indonesia untuk SD, SMP, SMA, Mahasiswa, Umum. yogyakarta: Bangkit Publisher. hlm. 9.
- ^ Ingguoe, Leksi S. Y. (2015-04-13). Tata Bahasa Rote. Deepublish. ISBN 978-602-280-622-6.
- ^ Manurung, Rudi Hartono (2010-10-31). "Analisis Penggunaan Partikel Akhiran Shuujoshi 'Ne' dan 'Yo' Pada Novel "Sabiru Kokoro"". Humaniora. 1 (2): 415. doi:10.21512/humaniora.v1i2.2884. ISSN 2476-9061.
- ^ Cara Mudah UN 08 SD (BI, IPA, Mat). Grasindo. ISBN 978-979-759-936-2.
- ^ "gerigi". Wikikamus bahasa Indonesia. 2017-05-01.
- ^ 'Alim, Muhammad Fattahul; Khasanah, Umul (2023-07-20). "Struktur Morfologis dan Makna Kata Majemuk Berunsur Kata Tatsu, Ritsu atau Tateru (立) Dalam Kamus Tagaini Jisho". mezurashii. 5 (1): 35–50. doi:10.30996/mezurashii.v5i1.8258. ISSN 2722-0567.
- ^ Haykal, Fikri; Suryani, Arie Ardiyanti; Widowati, Sri (2020-08-01). "Identifikasi Kata Majemuk Bahasa Indonesia". eProceedings of Engineering. 7 (2). ISSN 2355-9365.
Daftar Pustaka
sunting- {{cite web
|url = https://www.merdeka.com/jateng/pengertian-kata-turunan-lengkap-beserta-contohnya-kln.html |title = Pengertian Kata Turunan, Lengkap Beserta Contohnya |last = jen |first = mdk |date = |website = MERDEKA.COM |publisher = |access-date = 9 Pebruari 2024 = Templat:Jen 2023
- {{cite web
|url = https://penerbitdeepublish.com/kata-turunan/ |title = Kata Turunan: Definisi, Perbedaan, Cara Menulis, Contoh |last = Salmaa |first = |date = April 11, 2023 |website = https://penerbitdeepublish.com/ |publisher = Deepublish |access-date = 14 Maret 2024 = April 2023