Kepaksian Sekala Brak

kerajaan di Asia Tenggara
Revisi sejak 14 Maret 2024 15.51 oleh Claralarisa (bicara | kontrib) (Mengembangkan halaman)

Kepaksian Sekala Brak adalah kerajaan bercorak Islam di wilayah Lampung sekarang yang berdiri sekitar abad ke-13.[1][2] Hari Rabu 24 Agustus 1289 M Awal penyebaran dari Batu Brak di tengkuk Gunung Pesagi daerah Hanibung.[3]

Pangeran di kesultanan Istana Sekala Brak Lampung (Gedung Dalom), gelar sultan ditetapkan oleh sultan Ottoman yang ditandai dengan pemberian dua buah pedang istanbul dan kain kiswah hitam bertuliskan "Lailahaillallah Muhammadarrasulullah" sebagai tanda kekuasaan kerajaan pada awal penyebaran Islam di Sumatera.[4][5]

Sejarah

Linimasa Jagat Revolusi Bumilangit secara history peradaban manusia di maritim Asian Tenggara sejak 75000 Sebelum Masehi (SM).[6] Di pulau Sumatra sejak tahun 25000 SM.[6] Peradaban di Sakhmawon muncul pada tahun 2500 SM, pemukimannya berada di lereng pengunungan Bukit Barisan, suku bangsa tersebut berkembang pada tahun 200 SM, pada masa ini terdapat dua suku yakni suku Kayangan dengan kepercayaan akan adanya Tuhan Yang Maha. [6] dan terpisah dari suku ini dengan animismekeyakinan. Pada tahun 340 M penyebaran suku-suku mulai meluas ke daerah lain.[6] Suku Kayangan mendirikan kedatuan Sriwijaya yang berpusat di antara dua gunung yaitu Pesagi Lunik dan Pesagi Balak, menjadi kesultanan besar pada tahun 671 M.[6]

Sriwijaya suku yang menganut kepercayaan Hindu-Buddha mendirikan kerajaan di pulau Jawa pada tahun 753 M dan membangun biara-biara di India. [6] Suku Sriwijaya Kayangan menjalin hubungan diplomatik dengan Kekhalifahan Islam Bani Umayyah di Arab Saudi.[6] Di lereng Gunung Pesagi hidup dua suku, satu suku yang mempunyai kepercayaan animisme (Hindu-Buddha), bermukim di Bunuk Tenuakh, masyarakat ini menamakan dirinya Singhasari, yang didirikan sebagai sebuah kerajaan pada abad ke-13 M dengan raja Sekerummong yang berkuasa.[6] Pada tahun 1289 Ratu Sekerummong ditaklukkan dan digulingkan oleh Kekhalifahan Mujahit penyebar Islam yang datang dari pesisir Utara Sumatera hingga berdirinya Paksi Pak Kepaksian Sekala Brak berpusat di Hanibung Batu Brak.[6][7]

Pada abad ke-16, terjadi hubungan antara Kepaksian Sekala Brak dengan Inggris, Portugal, Amerika Serikat, Australia, Arab dan VOC, aliansi dagang Belanda yang memonopoli kegiatan dalam hubungan dagang.[6]

Keberadaan negara-negara imperialis tersebut memberikan dampak positif, memperkuat teori sejarawan Prof. Dr. Aloysius Sartono ataupun Gallo-Ital k, dalam bahasa Roman, bahwa keberadaan negara-negara imperialis juga memberikan kontribusi positif terhadap terbentuknya integrasi nasional di Indonesia.[8] Hal ini menunjukkan kontribusi sejarah dalam memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia.[8] Kepaksian Sekala Brak secara umum tidak bisa dimaknakan bebagai kerajaan politik melainkan sebuah kerajaan adat, kerajaan adat paksi pak sekala brak, dalam bahasa daerah disebut Saibatin.[8]

Periode monarki

Lampung sebelumnya wilayah semula penduduk beragama Islam dan bercorak Hindu, dua peradaban kebudayaan ini diperkirakan masyarakat telah ada pada abad ke-25 SM permukiman yang didirikan oleh dua suku yang telah punah di maritim Asian Tenggara keberadaannya suku bangsa tumi. Pada abad ke-19 M,terjadi ledakan besar Gunung Krakatau tahun 1883 yang menyebabkan hancurnya kaldera.[9].[10] Pada saat itu terjadi langit yang gelap, suhu lingkungan menurun dan terbentuknya salah satu selat di dunia.[10]

  • Selat Sunda pada abad ke-7 Masehi, wilayah ini dikuasai oleh Sriwijaya dibuktikan dengan adanya prasasti Sriwijaya yang ditemukan di Lampung.[6]
  • Pada abad ke-12 M, tahun 1183 M wilayah Sriwijaya Hindu-Buddha di Palembang dikuasai Singosari, dengan adanya Ekspedisi Pamalayu Sriwijaya dan singosari bersekutu menyatu dengan lafal Singhasari.[6]
  • Pada abad ke-13, tahun 1275 M, Semenanjung Malaya dikuasai oleh Singhasari berganti lafaz Majapahit lalu Majapahit pada tahun 1285 M Adityawarman mengutus sebagai pimpinan pulau Jawa dibawah Komando Majapahit.[11][6]
  • Pada abad ke-14, tahun 1398 M seorang pejabat majapahit dari Sumatra berhasil meloloskan diri dan menetap di Malaka wilayah, mendirikan Kerajaan Malaka pada tahun 1402 M.[6]
  • Pada abad ke-16, tahun 1507 M kerajaan Aceh menjadi kesultanan Islam, lalu pada tahun 1600 erupsi gunung sinabung di dataran tinggi Karo.[6][12][13]
  • Pada abad ke-18, tahun 1800 M VOC secara resmi memisahkan diri dalam perang Nepoleon.
  • Pada abad ke-17 M, tepatnya tahun 1829 Pangeran Sampurna Jaya Dalom Permata Intan menulis Surat Lampung.
  • Pada abad ke-20 M, tepatnya tahun 1933 terjadi letusan Gunung Suoh Pegunungan Bukit Barisan di lembah yang mengeluarkan aroma belerang disertai kepulan asap tebal berwarna abu-abu dan air panas. Sebagian besar warga Suoh meninggalkan desanya.[14]

Pada masa penjajahan di nusantara, timbul pertikaian, termasuk dari kerajaan-kerajaan nusantara, tahun 1529-Oktober 1928. Penjajahan terlama di nusantara adalah Belanda, mulai tahun 1602-1942. Sebagai satu kesatuan tekad kerajaan-kerajaan, pemuda dan seluruh masyarakat nusantara untuk bersatu membentuk bangsa dan tanah air Indonesia yang satu. Peluang untuk memproklamirkan kemerdekaan bangsa Indonesia muncul ketika Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945. Hal ini menyebabkan terjadinya kekosongan kekuasaan dan meningkatkan semangat pemuda Indonesia untuk memproklamirkan Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 yang dibacakan oleh Soekarno dengan didampingi Mohammad Hatta di sebuah rumah di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta Pusat. Kesultanan Kepaksian Sekala Brak masih mewariskan keturunan sampai sekarang yang melestarikan adat dan budaya Paksi Pak Kepaksian Sekala Brak di Sekala Brak.[15][6][16].

Galeri

Referensi

  1. ^ https://arrahim.id/alvina/jejak-islam-di-tanah-sang-bumi-ruwai-jurai-lampung/
  2. ^ https://metropolis.co.id/2018/08/14/4-umpu-sekala-brak-lampung-anak-raja-pagaruyung-minangkabau/
  3. ^ https://harianrakyatbengkulu.bacakoran.co/read/3996/kenali-2-suku-di-provinsi-lampung-ini-sejarah-hingga-kebiasaan-adatnya
  4. ^ https://intisari.grid.id/read/033777725/belanda-sampai-gemetar-ini-sosok-dahlom-dani-pangeran-dari-lampung-yang-dikenal-sampai-turki?page=all
  5. ^ https://edoo.id/2023/12/mengenal-5-istana-kerajaan-di-indonesia-yang-masih-berdiri-kokoh/
  6. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p https://annirell.com/sejarah-pulau-sumatera-swarnabhumi-swarnadwipa/14/12/2022/
  7. ^ https://www.gramedia.com/literasi/-kerajaan-islam-di-sumatera/
  8. ^ a b c https://eperpus.kemenag.go.id/bdk-aceh/index.php?p=show_detail&id=161
  9. ^ Abdurrachman, M., Widiyantoro, S., Priadi, B., dan Ismail, T. (2018). Geochemistry and Structure of Krakatoa Volcano in the Sunda Strait, Indonesia. Geosciences, 8(4), 111.https://www.mdpi.com/2076-3263/8/4/111
  10. ^ a b https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/peringati-140-tahun-letusan-g-krakatau-mitigasi-bencana-geologi-sebuah-keharusan#:-:text=Gunung%20Krakatau%20mengeluarkan%20energinya%20tepat,di%20akhir%20Perang%20Dunia%20II
  11. ^ Kitab Negara Kertagama | Perpustakaan Balai Arkeologi D.I.Y. http://perpusbalarjogja.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=222&keywords=
  12. ^ "4 Umpu Sekala Brak Lampung 'Anak Raja Pagaruyung Minangkabau'". Metropolis.co.id. 14 Agustus 2018. Diakses tanggal 2022-08-25. 
  13. ^ developer, lampost co (2018-12-18). "Sekala Brak Menjawab Sejarah". lampost.co. Diakses tanggal 2021-04-11. 
  14. ^ https://jelajah.kompas.id/ekspedisi-cincin-api/baca/gempa-mengintai-suoh-yang-subur/
  15. ^ https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kanwil-kalbar/baca-artikel/13926/Tegakkan-Pancasila-NKRI-Jaya.html
  16. ^ Raditya, Iswara N. "Mengenal Kerajaan Sekala Brak sebagai Leluhur Lampung". tirto.id. Diakses tanggal 2021-04-10. 

Pranala luar