PLN Nusantara Power Services
PT PLN Nusantara Power Services atau biasa disingkat menjadi PLN NPS, adalah anak usaha dari PLN Nusantara Power yang terutama menyediakan layanan Operasi dan Pemeliharaan pembangkit listrik, Maintenance, Repair and Overhaul (MRO), Engineering Services, Green Energy dan Jasa Lainnya. Hingga akhir tahun 2023, perusahaan ini mengelola 36 unit pembangkit listrik dengan total kapasitas terpasang sebesar 6.048 MW.[3][4]
Sebelumnya | PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali Services (2001 - 2009) PT Pembangkitan Jawa Bali Services (2009 - 2024) |
---|---|
Perseroan terbatas | |
Industri | Ketenagalistrikan |
Didirikan | 30 Maret 2001 |
Kantor pusat | Sidoarjo, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Teguh Widjajanto[1] (Direktur Utama) Supangkat Iwan Santoso[2] (Komisaris Utama) |
Jasa |
|
Pendapatan | Rp 1,920 triliun (2021)[3] |
Rp 146,047 milyar (2021)[3] | |
Total aset | Rp 1,406 triliun (2021)[3] |
Total ekuitas | Rp 963,350 milyar (2021)[3] |
Pemilik | PT PLN Nusantara Power |
Karyawan | 3.372 (2021)[3] |
Anak usaha | PT Mitra Karya Prima |
Situs web | www |
Sejarah
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1996 saat Pembangkitan Jawa Bali (PJB) bekerja sama dengan EPON asal Belanda untuk melakukan kajian mengenai operasi dan pemeliharaan PLTU. Pada tahun 1998, PJB membentuk Unit Bisnis Pemeliharaan (UBHAR) untuk menyediakan layanan pemeliharaan untuk pembangkit listrik milik sendiri maupun milik perusahaan lain. Dua tahun kemudian, PJB membentuk Unit Bisnis Services untuk menyediakan layanan pemeliharaan untuk pembangkit listrik milik perusahaan lain, sehingga UBHAR dapat fokus menyediakan layanan pemeliharaan untuk pembangkit listrik milik sendiri. Pada tahun 2001, Unit Bisnis Services resmi dipisah menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama PT Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali Services.
Pada tahun 2004, untuk pertama kalinya, perusahaan ini mendapat kontrak dari luar Indonesia, tepatnya dari Arab Saudi, untuk melakukan inspeksi tahunan terhadap turbin uap di PLTU Rabigh dan mengoperasikan PLTGU Sceco West. Pada tahun 2009, nama perusahaan ini diubah menjadi PT Pembangkitan Jawa Bali Services. Dua tahun kemudian, perusahaan ini mulai berbisnis di bidang kepelabuhanan untuk menunjang bisnisnya di bidang ketenagalistrikan. Pada bulan Februari 2013, perusahaan ini mengakuisisi PT Mitra Karya Prima yang bergerak di bidang penyediaan tenaga kerja. Dua tahun kemudian, perusahaan ini juga mendirikan PT Sertifikasi Kompetensi Pembangkitan Tenaga Listrik untuk menyediakan layanan sertifikasi di bidang pembangkitan listrik.
Pada tahun 2017, perusahaan ini mulai menyediakan layanan pembersihan peralatan dan lingkungan di pembangkit listrik. Pada bulan Desember 2021, perusahaan ini resmi menjual 95% saham PT Sertifikasi Kompetensi Pembangkitan Tenaga Listrik ke Yayasan Kesejahteraan PJB.[3][4] Pada bulan September 2023, perusahaan ini meneken nota kesepahaman dengan PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi untuk dapat menyediakan layanan pemeliharaan peralatan di industri minyak dan gas.[5] Pada bulan Januari 2024, nama perusahaan ini diubah menjadi seperti sekarang.
Referensi
- ^ "Dewan Direksi". PT Pembangkitan Jawa Bali Services. Diakses tanggal 2 April 2023.
- ^ "Dewan Komisaris". PT Pembangkitan Jawa Bali Services. Diakses tanggal 2 April 2023.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2021". PT Pembangkitan Jawa Bali Services. Diakses tanggal 2 April 2023.
- ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Pembangkitan Jawa Bali Services. Diakses tanggal 2 April 2023.
- ^ Qorib, Muhdi (14 September 2023). "Kolaborasi Layanan Jasa Maintenance di Industri Migas, PJB Services & EFK Teken Nota Kesepahaman". Ruang Energi. Diakses tanggal 30 Januari 2024.