Anemia dalam kehamilan

Revisi sejak 17 Maret 2024 09.14 oleh Adib Zaki (bicara | kontrib) (Menambah informasi dan referensi)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu hamil yang menunjukkan kadar hemoglobin di bawah kadar normal, yakni 11g/dl. Anemia merupakan kondisi umum pada saat kehamilan karena kekurangan sel darah merah untuk memenuhi kebutuhan selama kehamilan. Kebutuhan sel darah merah akan bertambah karena pada saat kehamilan tubuh akan lebih banyak memproduksi darah untuk mendukung penyaluran oksigen dalam tubuh.[1]

Tanda dan gejala anemia

Ibu hamil yang mengalami anemia biasanya akan terdapat beberapa tanda dan gelajanya, yakni: peningkatan ritme detak jantung, pernapasan semakin cepat, kepala terasa pusing akibat kekurangan darah pada otak, tubuh terasa lemah letih lesu berkepanjangan, kulit menjadi terlihat pucat, mual-mual, serta penurunan kualitas kuku dan rambut.[2]

Referensi

  1. ^ "Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan". yankes.kemkes.go.id. Diakses tanggal 2024-03-17. 
  2. ^ "Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan". yankes.kemkes.go.id. Diakses tanggal 2024-03-17.