Dominasi (politik)

Revisi sejak 20 Maret 2024 03.07 oleh ANNAFscience (bicara | kontrib) (ANNAFscience memindahkan halaman Dominasi ke Dominasi (politik))
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Pada filsafat politik, dominasi (bahasa Inggris: domination) adalah sebuah paham politik untuk melakukan penalukan atau penguasaan dalam suatu hal. Dominasi bisa terjadi melalui eksploitasi [1] terhadap agama, ideologi, kebudayaan dan wilayah[2][3][4][5] dengan maksud agar mendapatkan keuntungan secara ekonomi atau kekuasaan.[6] Bila dirumuskan adalah dapat sebagai berikut:

dan , bila nilai performa adalah 8 maka performa dan preforma akan menjadi

sehingga performa pertama akan melemah dan hilang lalu digantikan oleh pengaruh performa kedua atau performa kedua menggantikan menjadi yang baru.

Referensi

sunting
  1. ^ Reiman, J., “Exploitation, Force, and the Moral Assessment of Capitalism: Thoughts on Roemer and Cohen,” Philosophy and Public Affairs (1987), 16, pp. 3-41.
  2. ^ Alan Wertheimer, Coercion, Princeton University Press (1987), ISBN 0-691-07759-2 ISBN 978-0-691-07759-8
  3. ^ Philip Pettit, A Theory of Freedom: From the Psychology to the Politics of Agency , Oxford University Press (2001), ISBN 0-19-521832-9 ISBN 978-0-19-521832-9
  4. ^ Susan Moller Okin, Justice, Gender, and the Family , Basic Books (1989), ISBN 0-465-03702-X ISBN 978-0-465-03702-5
  5. ^ Jeffrey H. Reiman, The Rich Get Richer and the Poor Get Prison: Ideology, Class, and Criminal Justice, Macmillan Pub. Co., (1990), ISBN 0-02-399241-7 ISBN 978-0-02-399241-4
  6. ^ Bernd Hamm, Russell Charles Smandych, Cultural Imperialism: Essays on the Political Economy of Cultural Domination, Broadview Press, 2005, ISBN 1-55111-707-X ISBN 978-1-55111-707-2

Daftar pustaka

sunting