Tulakan, Tulakan, Pacitan
Tulakan adalah sebuah desa di Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Indonesia.
Tulakan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Pacitan | ||||
Kecamatan | Tulakan | ||||
Kode pos | 63571 | ||||
Kode Kemendagri | 35.01.10.2007 | ||||
Luas | 496,51 Ha | ||||
Jumlah penduduk | 3.959 jiwa | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Sejarah Desa Tulakan
Al kisah dari para tua Desa Tulakan, pada masa penjajahan Belanda seperti lazimnya sebagai daerah jajahan selalu identik dengan penderitaan. Demikian juga dengan wilayah Pacitan bagian Timur ( termasuk daerah Tulaan dan sekitarnya ) tak berbeda dengan jajahan lainnya hampir semua terjangkit wabah penyakit. Penyakit itu sukar disembuhkan atau dapat disebut pagi sakit siang mati, siang sakit sore mati, malam sakit pagi mati. Demikian untuk menggambarkan betapa ganasnya penyakit yang menimpa masyarakat waktu itu. Berbagai usaha dari beberapa tokoh masyarakat untuk mengobati penyakit ini tidak membawa hasil sehingga kemiskinan dan penderitaan masyarakat semakin merajalela. Dalam kondisi seperti ini ada suatu keanehan, ada sekelompok penduduk yang tidak tertimpa wabah, yakni penduduk yang tinggal ditepi sungai Tulaan.
Pada masa penjajahan atau pemerintahan Belanda, Onderan Tulaan ( Kecamatan Tulakan ) terbagi menjadi beberapa Kademangan. Salah satunya adalah Kademangan Tulaan. Wilayah Kademangan Tulaan ini masih sangat luas ( bila dibandingkan dengan wilayah desa-desa yang ada sekarang ini ).
Sekitar tahun 1850 M datanglah seorang pengembara dari Keraton Solo. Banyak hal yang menjadi perhatian pengembara ini. Salah satunya adalah adanya kelompok masyarakat yang terhindar dari wabah penyakit. Karena terhindarnya masyarakat ditepi sungai Tulaan ini merupakan suatu yang aneh, maka pengembara tadi berkata:
“ Kanggo pangeling-eling daerah kang luput saka bebenduning Kang Murbeng Dumadi, yaiku wiwit saka perengan wetan sadawaning pinggir kali iku, tumeka poporing gunung kidul kae tak jenengake TULAKAN, mergo ditulak saka sakabehing bebendhu. “
Berdasarkan pernyataan pengembara dari Keraton Solo itu wilayah Kademangan Tulaan dipersempit menjadi daerah disepanjang tepi sungai Tulaan. Sejak itulah wilayah Kademangan Tulaan ditetapkan meliputi sekitar tepi sungai yang kemudian dalam perkembangannya disebut sebagai Desa Tulakan sebagaimana yang ada sampai sekarang ini.
Sumber: http://kecamatan.pacitankab.go.id/desa_detail.php?aksi=beranda&id_org=9&id_desa=125&halaman=1 Diarsipkan 2015-10-02 di Wayback Machine.