KRI Teluk Amboina (503)

KRI Teluk Amboina (503) merupakan kapal pendarat tank milik TNI Angkatan Laut. Kapal ini dibangun di Sasebo Heavy Industries, Jepang dan selesai pada tahun 1961. Desainnya merupakan salinan dari LST kelas LST-542, meski lebih cepat dari aslinya.[2] Pada tahun 2020, Teluk Amboina merupakan kapal tertua yang bertugas di TNI Angkatan Laut.[1]

KRI Teluk Amboina (503)
Sejarah
Indonesia
Nama Teluk Amboina
Asal nama Teluk Ambon
Pembangun Sasebo Heavy Industries, Sasebo, Jepang
Pasang lunas 14 Oktober 1960
Diluncurkan 17 Maret 1961
Selesai Juni 1961
Mulai berlayar 2 Agustus 1961
Identifikasi Nomor lambung: 869, 503
Motto
  • Sorengpati Dlajah Ing Segara
  • (Bahasa Jawa: Ksatria Pemberani, Penjelajah Samudera)[1]
Status Aktif
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis
Berat benaman
  • 2.378 ton panjang (2.416 t) standar
  • 4.200 ton panjang (4.300 t) penuh
  • Panjang 997 m (3.271 ft)
    Lebar 153 m (502 ft)
    Daya muat 46 m (151 ft)
    Tenaga 3,425 tenaga kuda metrik (0,002519 MW)
    Pendorong
    • 2 × MAN V6V 22/30 mesin diesel
    • 2 × posros
    Kecepatan 131 knot (243 km/h)
    Jangkauan 4.000 mil laut (7.400 km) pada 131 knot (243 km/h)
    Kapal dan pesawat
    yang diangkut
    4 × LCVP
    Kapasitas
    • 212 pasukan dan 2.100 ton kargo atau
    • 610 personel atau
    • 32 jip dan 18 truk atau
    • 17 tank ringan
    Awak kapal 88
    Senjata 6 × tunggal 37 mm/67 70-K

    Karakteristik

    Desain kapal sama dengan kapal pendarat tank kelas LST-542.[3] Kapal ini memiliki panjang 997 m (3.271 ft), lebar 153 m (502 ft), dengan draft 46 m (151 ft) dan perpindahannya adalah 2.378 ton panjang (2.416 t) standar dan 4.200 ton panjang (4.300 t) dengan beban penuh. Kapal ini ditenagai oleh dua mesin diesel MAN V6V 22/30, dengan total keluaran tenaga sebesar 3.425 tenaga kuda metrik (0,002519 MW) yang tersebar dalam dua poros. Kapal ini memiliki jangkauan 4.000 mil laut (7.400 km) dengan kecepatan jelajah 131 knot (243 km/h).[4]

    Teluk Amboina mempunyai kapasitas 212 pasukan, kargo 2.100 ton panjang (2.100 t), dan 4 LCVP di davit.[4] Kapal ini juga mampu mengangkut 610 personel, kargo 1.000 ton (980 ton panjang), 32 jip dan 18 truk, atau 17 tank ringan.[1] Dia memiliki 88 personel dan dilengkapi dengan derek seberat 30 ton di depan anjungan.[4] Teluk Amboina awalnya dipersenjatai dengan dua meriam 85 mm dan empat meriam antipesawat 40 mm,[5] dan kemudian terdiri dari empat senjata antipesawat 40 mm dan 37 mm.[6] Kemudian dia dilengkapi dengan enam senjata anti-pesawat 37 mm dalam satu dudukan.[2][4]

    Sejarah layanan

    The ship was built by Sasebo Heavy Industries, Sasebo and started construction on 14 October 1960.[1] She was launched on 17 March 1961, then completed and transferred to Indonesian Navy in June 1961.[3] The ship set sail to Indonesia on 6 July 1961 and then formally commissioned on 2 August 1961,[1] assigned with pennant number 869.[5]

    In late 1961 until mid 1962, Teluk Amboina took part in Operation Trikora, a planned operation to seize and annex Netherlands New Guinea.[7]

    She also participated in Operation Seroja, the invasion of East Timor to oust Fretilin regime. Teluk Amboina, along with KRI Teluk Langsa, Teluk Kau and Teluk Tomini transported elements of Pasukan Marinir 2 (Pasmar 2 / 2nd Marine Troops) from Surabaya to the operational area in early December 1975. Teluk Amboina departed Surabaya for Dili on 6 December at 18:30 UTC+7 carrying 226 troops, 5 PT-76 amphibious tanks, 8 BTR-50 amphibious APCs, 2 K-61 [de] amphibious vehicles, 14 BM-14-17 rocket artillery and 4 ZIL-164 trucks.[8]

    In 1977, she was assigned to Jakarta Military Sealift Unit of Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil / Military Sealift Command)[1] and around the same time, her pennant number were changed to 503.[6][3]

    Aside from its primary purpose as amphibious warfare ship, Teluk Amboina also carried out other duties such as transporting troops and materials to and from Indonesian borders with Malaysia and East Timor.[9][10] It also transport troops, materials and vehicles of the Security of Prone Area Task Force (Satgas Pamrahwan) to Maluku and North Maluku.[11]

    In the aftermath of 2004 Indian Ocean earthquake and tsunami, Teluk Amboina distributed foods and waters, clothes, tarpaulins, toiletries, fuels, medicines and body bags to the West Aceh Regency areas.[12] She also took part in relief efforts after 2018 Lombok earthquake, transporting personnel and materials from the 12th Construction Engineers Battalion "Karana Jaya" of the Indonesian Army Corps of Engineers to participate in Quick Response Task Force for Disaster Management in Lombok. The ship departed Tanjung Priok on 23 September 2018.[13]

    On 17 March 2020, the ship's crews commemorate the 59th anniversary of KRI Teluk Amboina since it was launched in 1961. The simple event was also attended by the Commander of the Jakarta Military Sealift Unit.[14]

    On 9 April 2020 at 14:40 UTC+7, Teluk Amboina caught on fire while docked at Pier 9 on Kolinlamil Headquarters in Tanjung Priok. The first firefighters from Sector II Koja Fire Station arrived on 14:45. In total 11 fire engines were deployed and the firefighting efforts was concluded on 16:13. The preliminary speculation is that the fire was caused by welding works.[15][16] In early July, the ship undergo maintenance at Port of Tanjung Emas, Semarang.[17]

    Referensi

    1. ^ a b c d e f "Mengenal KRI Teluk Amboina 503". Kolinlamil Official Account on Instagram. 13 May 2020. Diarsipkan dari versi asli  tanggal 2021-12-24. Diakses tanggal 1 August 2021. 
    2. ^ a b Sharpe 1989, p. 271
    3. ^ a b c Conway's 1995, p. 179
    4. ^ a b c d Saunders 2009, p. 361
    5. ^ a b Moore 1974, p. 171
    6. ^ a b Moore 1981, p. 236
    7. ^ "KRI Teluk Amboina 503, Ksatria Penjelajah Lautan Tertua di Laut Timur". viva.co.id. 15 May 2020. Diakses tanggal 2 August 2021. 
    8. ^ Haryadi 2019, p. 337
    9. ^ "KRI Teluk Amboina-503 Angkut Satgas Pamtas Darat RI-Malaysia Kembali Dari Penugasan Tiba Di Kolinlamil". tni.mil.id. 5 November 2012. Diakses tanggal 2 August 2021. 
    10. ^ "PRAJURIT PENJELAJAH SAMUDERA KRI TELUK AMBOINA 503 ANGKUT YONARMED 3 SIAP JAGA PERBATASAN". kolinlamil.tnial.mil.id. 1 August 2020. Diakses tanggal 2 August 2021. 
    11. ^ "LST RETRO SIAP OPERASI, DUKUNG SATGAS PAMRAHWAN MALUKU DAN MALUKU UTARA". kolinlamil.tnial.mil.id. 12 December 2020. Diakses tanggal 2 August 2021. 
    12. ^ "KAPAL-KAPAL TNI AL TERUS DIKERAHKAN KE ACEH". tni.mil.id. 11 January 2005. Diakses tanggal 2 August 2021. 
    13. ^ "KRI Teluk Amboina 503 Dukung Embarkasi Yon Zikon 12/KJ Ke Lombok". tni.mil.id. 24 September 2018. Diakses tanggal 2 August 2021. 
    14. ^ "PRAJURIT PENJELAJAH SAMUDERA MEMPERINGATI 59 TAHUN PENGABDIAN KRI TELUK AMBOINA 503". mimbarmaritim.com. 17 March 2020. Diakses tanggal 2 August 2021. 
    15. ^ "Kebakaran Terjadi di KRI Teluk Amboina" . kompas.id. 9 April 2020. Diakses tanggal 2 August 2021. 
    16. ^ "Kapal Perang KRI 503 Teluk Amboina Terbakar di Pelabuhan Tanjung Priok". mediatransparancy.com. 9 April 2020. Diakses tanggal 2 August 2021. 
    17. ^ "TUNJANG KESIAPAN OPERASI KRI TELUK AMBOINA 503 LAKSANAKAN PEMELIHARAAN". kolinlamil.tnial.mil.id. 3 July 2020. Diakses tanggal 2 August 2021. 
    • Gardiner, Robert; Chumbley, Stephen; Budzbon, Przemysław (1995). Conway's All the World's Fighting Ships 1947-1995. Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 9781557501325. 
    • Moore, Capt. John (1974). Jane's Fighting Ships 1974-75. Jane's Information Group. ISBN 978-0354005067. 
    • Moore, Capt. John (1981). Jane's Fighting Ships 1981-82. Jane's Information Group. ISBN 978-0710607287. 
    • Sharpe, Capt. Richard (1989). Jane's Fighting Ships 1989-90. Jane's Information Group. ISBN 978-0710608864. 
    • Saunders, Stephen (2009). Jane's Fighting Ships 2009-2010. Jane's Information Group. ISBN 978-0710628886. 
    • Haryadi, Letkol. (Mar.) Yosafat Robert (2019). Sejarah Kavaleri Korps Marinir. Surabaya: Penerbit Karunia. ISBN 978-979-9039-97-2.