Pembicaraan Kategori:Tokoh Mongolia
Jenghis Khan atau Khan Jenghis
Khan adalah gelar, bukan bagian dari nama (nama keluarga). Apabila Khan adalah gelar, maka selayaknya diletakkan di depan nama (MD), bukan di belakang (DM) mengikuti kaidah bahasa asing. Saya terpikirkan hal ini ketika membaca disambiguasi "Batu" yang mencantumkan: "Khan Batu - cucu Khan Jenghis". Karena hal ini mencakup banyak artikel-artikel Khan, maka saya memulai diskusinya di halaman kategori ini. ꦱꦭꦩ꧀ ‑Bennylin 「obrol」 15 Februari 2024 00.39 (WIB) 14 Februari 2024 17.39 (UTC)
- Saya sependapat dengan usulan Mas Benny untuk menuliskan gelar Khan sebelum nama orang. — RianHS (bicara) 20 Maret 2024 15.58 (UTC)
- (Catatan: diskusi di bawah dipindahkan dari WP:WKB per tanggal 29 Maret.)
- Yang benar adalah Genghis Khan. Kita tidak perlu capek capek mengarang nama jika nama Inggris nya sudah populer Illchy (bicara) 13 Maret 2024 09.06 (UTC)
- @Illchy: Baik, lalu bagaimana dengan Soekarno, haruskah kita mengubah namanya menjadi "Sukarno", kemudian Soeharto menjadi "Suharto"? ▪ ꧋ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 16 Maret 2024 13.58 (UTC)
- Nama Soekarno memanv sudah populer tidak perlu dipertanyakan. Buku buku sekolah menggunakan ejaan Soekarno. Illchy (bicara) 17 Maret 2024 04.10 (UTC)
- @Illchy: Tapi toh nama itu tidak sesuai kehendak Soekarno sendiri, dia menginginkan namanya dieja "Su", bukan "Soe". ▪ ꧋ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 17 Maret 2024 07.41 (UTC)
- Nama Soekarno memanv sudah populer tidak perlu dipertanyakan. Buku buku sekolah menggunakan ejaan Soekarno. Illchy (bicara) 17 Maret 2024 04.10 (UTC)
- @Illchy: Baik, lalu bagaimana dengan Soekarno, haruskah kita mengubah namanya menjadi "Sukarno", kemudian Soeharto menjadi "Suharto"? ▪ ꧋ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 16 Maret 2024 13.58 (UTC)
- Terkait pertanyaan bung Bennylin, yang benar itu Jenghis Khan, soalnya "Khan" di sini bertindak sebagai gelar regnal, hampir sama seperti Kaisar Meiji. ▪ ꧋ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 16 Maret 2024 14.00 (UTC)
- strukturnya seharusnya <gelar:Khan/Kaisar> <nama:Jenghis/Meiji>, bukan mentah-mentah mengikuti bahasa Inggris (atau bahasa mongolia?) dong. ꦱꦭꦩ꧀ ‑Bennylin 「celoteh」 20 Maret 2024 22.00 (WIB) 20 Maret 2024 15.00 (UTC)
- @Bennylin Masalahnya, gak bisa dipaksain pakai awalan Gelar, soalnya budaya kita sejak lama mengenal "Khan" untuk Mongol di taruh di belakang, bukan di depan. Dan kalau kita rubah, berarti kita menyalahi budaya negeri kita sendiri, karena negeri kita telah lama mengenal sebagai "Jenghis Khan", bukan "Khan Jenghis". ▪ ꧋ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 20 Maret 2024 16.22 (UTC)
- Ini bahasa, bukan budaya. Bahasa kita punya aturan sendiri. Setidaknya Anda secara tidak langsung mengakui bahwa strukturnya sebenarnya salah, tapi berhubung sudah terlanjur dipakai, maka tidak perlu diubah, begitu kan? ꦱꦭꦩ꧀ ‑Bennylin 「bicara」 21 Maret 2024 00.18 (WIB) 20 Maret 2024 17.18 (UTC)
- Kalau begitu harusnya balik ke WP:COMMONNAME kan? Soalnya di Indonesia lebih banyak memggunakan kalimat dengan "Khan" di belakang (Jenghis atau Genghis Khan), bukan Khan Genghis. Toh, bahasa juga termasuk budaya, dan Anda salah bila mengatakan kalau bahasa itu tidak terikat dengan budaya. Faktanya, budaya turut mempengaruhi penamaan. ▪ ꧋ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 20 Maret 2024 22.49 (UTC)
- Ini bahasa, bukan budaya. Bahasa kita punya aturan sendiri. Setidaknya Anda secara tidak langsung mengakui bahwa strukturnya sebenarnya salah, tapi berhubung sudah terlanjur dipakai, maka tidak perlu diubah, begitu kan? ꦱꦭꦩ꧀ ‑Bennylin 「bicara」 21 Maret 2024 00.18 (WIB) 20 Maret 2024 17.18 (UTC)
- @Bennylin Masalahnya, gak bisa dipaksain pakai awalan Gelar, soalnya budaya kita sejak lama mengenal "Khan" untuk Mongol di taruh di belakang, bukan di depan. Dan kalau kita rubah, berarti kita menyalahi budaya negeri kita sendiri, karena negeri kita telah lama mengenal sebagai "Jenghis Khan", bukan "Khan Jenghis". ▪ ꧋ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 20 Maret 2024 16.22 (UTC)
en:Khan of Heaven
Ini contoh nama gelar yang ketika diterjemahkan, mau tidak mau harus diterjemahkan Khan Langit. Oleh karena itu gelar ini dan gelar-gelar Khan lainnya pun harus dibetulkan menjadi < Khan ... >.
Nanti di tubuh artikelnya, tidak masalah apabila dituliskan, semisal "Khan Jenghis, atau yang lebih dikenal sebagai Jenghis Khan, ...". Nama populer tidak selalu yang dipakai di WBI. Misalnya ASEAN, kita tidak pakai, karena singkatan bahasa Inggris. Kita tetap pakai judul artikel utamanya dengan nama bahasa Indonesia yang benar, yakni "Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara". Nanti artikel-artikel lain mau mempranalakan ke ASEAN, atau "Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara", atau "Perbara", tidak masalah. Demikian pula dengan Khan Jenghis, Khan Kubilai, dll. yang menurut saya, selain kedua tokoh tersebut, khan lainnya tidak terlalu banyak dituliskan dalam literatur bahasa Indonesia, sehingga tidak bisa mengasumsikan 2 nama populer "Kubilai Khan" dan "Jenghis Khan" = semua nama Khan harus berformat < ... Khan > (Khan Batu, Khan Berke, Khan Guyuk, Khan Gegeen, Khan Hulagu, Khan Mongke, Khan Temur, Khan Ogedei, Khan Kulug, dst.). ꦱꦭꦩ꧀ ‑Bennylin 「bicara」 29 Maret 2024 14.42 (WIB)
Khagan
Selain gelar-gelar Khan, hal ini juga akan secara langsung berdampak pada tokoh-tokoh bergelar Khagan (Khan segala Khan), misalnya pada Kekhaganan Turki Kedua (en, daftar penguasa). < ... Khagan / Qaghan > -> < Kaghan ... >. ꦱꦭꦩ꧀ ‑Bennylin 「bicara」 29 Maret 2024 14.51 (WIB)