Suku Bali-Lombok disebut juga Kelompok Bali-Mataram atau, Balok adalah Sub-suku bangsa Bali yang telah tinggal dan menetap di Pulau Lombok sejak abad ke 4 masehi. secara bertahap masyarakat Bali yang tinggal di pulau ini sejak lama akhirnya dapat berasimilasi dengan masyarakat dan budaya lokal, mereka menjadi masyarakat yang multikultural secara Budaya, agama dan bahasa sambil tetap mempertahankan bahasa Bali sebagai Bahasa ibu mereka tetapi dengan dialek yang sedikit berbeda.

Suku Bali-Lombok
Balok
Anak Bali-Lombok
Wong Bali-Lombok
ᬳᬦᬓ᭄‌ᬩᬮᬶᬮᭀᬫ᭄ᬩᭀᬓ᭄
Sekelompok wanita Bali-Lombok di Cakranegara, Mataram antara tahun 1937
Jumlah populasi
500,000 (2020)
Daerah dengan populasi signifikan
Nusa Tenggara Barat
(Lombok Barat, Kota Mataram, Lombok Utara dan Lombok Tengah)
Bahasa
Bahasa Bali (dialek Lombok), Bahasa Indonesia dan Bahasa Sasak
Agama
Mayoritas
Hindu
Minoritas
Islam Sunni, dan Agama lainnya
Kelompok etnik terkait
Bali, Sasak, Bayan, Sumbawa
Seorang bangsawan bali di Lombok bersama cucunya dan satu gadis eropa antara tahun 1920 dan 1940

ketika Lombok diinvasi dan diduduki oleh Kerajaan Gelgel dari Bali banyak orang Bali yang berimigrasi ke Lombok saat itu jumlah mereka tidak terlalu besar hanya bangsawan yang menetap secara permanen, dan baru pada pertengahan abad ke 15 tepatnya pada tahun 1675 Lombok juga ditaklukkan oleh kerajaan Karangasem dari Bali dan menguasai Pulau Lombok bagian barat serta sebagian kecil bagian tengah dan utara yang kemudian hal ini menyebabkan migrasi besar-besaran dari masyarakat Suku Bali khususnya mereka datang dari Karangasem dan menetap di Lombok terutama di bagian barat pulau tersebut.

Sejarah

 
Peta Kerajaan Bali Gelgel pada abad ke 16 yang pernah menguasai Pulau Lombok

orang Bali telah tinggal di pulau ini selama lebih dari 4 abad. Migrasi awal ditandai dengan kedatangan Raja Gelgel dan pasukannya pada tahun 1616 dan 1624 untuk merebut kekuasaan dari penguasa asli Lombok, Raja Seaparang, namun tidak berhasil. Tetapi pada tahun 1675, Anak Agung Ngurah Karangasem berhasil menaklukkan Selaparang dan akhirnya menguasai Lombok Barat, sebagian Lombok Utara dan Tengah selama lebih dari dua abad.

 
Serangan dari Belanda terhadap benteng orang-orang Bali Karangasem di Lombok pada tahun 1894.

Namun Belanda berhasil mengalahkan dan mengusir orang Bali dari Lombok pada tahun 1898 melalui pertempuran berdarah yang dikenal dengan puputan. Tetapi meski sudah dikalahkan, banyak dari pengikut raja tidak kembali ke tanah leluhurnya, Bali. Mereka inilah yang secara turun-temurun melahirkan generasi yang menguasai tanah-tanah pertanian dan perkebunan kelas 1 pemberian Raja Bali di Lombok Barat.

Persebaran

 
Sekiranya peta Wilayah Lombok bagian Barat dimana Suku Bali-Lombok menyebar

Suku Bali di Lombok kebanyakan dapat dijumpai di bagian Barat pulau khususnya Lombok Barat & Kota Mataram serta sebagian lainnya juga dapat dijumpai di bagian Utara dan Tengah pulau walaupun jumlahnya tak sebesar di bagian barat Pulau.

Budaya

Perang Topat

Perang topat adalah sebuah acara adat yang diadakan di Pura Lingsar, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Perang ini merupakan simbol perdamaian antara umat Muslim dan Hindu di Lombok. Acara ini dilakukan pada sore hari, setiap bulan purnama ke tujuh dalam penanggalan Suku Sasak. Sore hari yang merupakan puncak acara yang dilakukan setelah salat ashar atau dalam bahasa Sasak “rarak kembang waru” (gugur bunga waru). Tanda itu dipakai oleh orang tua dulu untuk mengetahui waktu salat Ashar. Ribuan umat Hindu dan Muslim memenuhi Pura Lingsar, dua komunitas umat beda kepercayaan ini menggelar prosesi upacara Puja Wali, sebagai ungkapan atas puji syukur limpahan berkah dari sang pencipta. 'Perang' yang dimaksud dilakukan dengan saling melempar ketupat di antara masyarakat muslim dengan masyarakat hindu. Ketupat yang telah digunakan untuk berperang sering kali diperebutkan, karena dipercaya bisa membawa kesuburan bagi tanaman agar hasil panennya bisa maksimal. Kepercayaan ini sudah berlangsung ratusan tahun, dan masih terus dijalankan.

Kepercayaan

 
Pura Lingsar

Mayoritas Orang Balok (Bali-Lombok) Menganut Agama Hindu, selain itu sebagian kecil masyarakat suku Bali-Lombok Juga menganut Agama Islam karena mereka hidup dilingkungan Orang Sasak yang umumnya Beragama Islam.

Lihat Juga

Referensi

Wikipedia Kebijakan privasi Ketentuan PenggunaanTampilan komputer (PC)