Fosorial

Revisi sejak 30 Maret 2024 14.39 oleh ANNAFscience (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Erdh%C3%B6rnchen_011.jpg|jmpl|346x346px|[[Tupai tanah Afrika Selatan]] Seekor hewan '''fosorial''' ({{etymology|la|{{wikt-lang|la|fossor}}|penggali}}) berarti hewan tersebut telah beradaptasi untuk menggali, dan sebagian besar tinggal (namun tidak selalu) di bawah tanah. Contoh dari hewan vertebrata fosorial adalah teledu, tikus tanah telanjang, meerkat, armadilo,...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Seekor hewan fosorial (dari bahasa Latin fossor, berarti "penggali") berarti hewan tersebut telah beradaptasi untuk menggali, dan sebagian besar tinggal (namun tidak selalu) di bawah tanah. Contoh dari hewan vertebrata fosorial adalah teledu, tikus tanah telanjang, meerkat, armadilo, wombat dan salamander tanah.[1] Pada invertebrata, hewan fosorial mencakup banyak moluska (seperti kepah), serangga (seperti kumbang, tawon, lebah) dan arachnida (seperti laba-laba).

Tupai tanah Afrika Selatan

Referensi

sunting
  1. ^ Damiani, R. (2003). "Earliest evidence of cynodont burrowing". Proc Biol Sci. Royal Society. 270 (1525): 1747–51. doi:10.1098/rspb.2003.2427. PMC 1691433 . PMID 12965004.