Seni Tradisional Minangkabau

Tarian
Revisi sejak 2 April 2024 15.38 oleh Komet5150 (bicara | kontrib) (Memperbaiki susuan kalimat)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Kesenian Minangkabau, yang berakar di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia, menampilkan keberagaman yang disesuaikan dari berbagai daerah di wilayah tersebut. Keindahan serta keberagaman kesenian Minangkabau adalah bagian dari warisan yang memperkaya dan melengkapi panorama kesenian di Indonesia.

Kesenian Minangkabau mencakup berbagai macam seni pertunjukan, termasuk tari-tarian seperti Tari Piring, Tari Rantak, Tari Randai, Tari Indang, Tari Payung, dan berbagai lainnya. Di samping itu, terdapat seni pantun dan sambah-manyambah, serta musik tradisional dengan instrumen seperti Saluang, Gandang Tabuik, Rebana, dan sebagainya. Pakaian adat juga merupakan bagian penting dari kesenian ini.

Pengaruh kesenian Minangkabau telah merambah ke daerah lain di Indonesia, bahkan mencapai Negeri Sembilan, Malaysia. Warisan seni dan budaya Minangkabau terkenal dan tercermin dalam kebudayaan suku-suku lain di Indonesia, termasuk suku Melayu, Betawi, Sunda, Jawa, dan lain-lain, karena proses perantauan dan perkawinan yang telah terjadi sejak abad ke-15, mulai dari Kerajaan Pagaruyung hingga Kerajaan Malaka.

Kesenian-kesenian ini berupa tari-tarian yang terdiri dari Tari Piring, Tari Rantak, Tari Randai, Tari Indang, Tari Payung, dan lain-lain. Selain itu ada kesenian pantun dan sambah-manyambah. Ada kesenian musik dengan alat musik, Saluang, Gandang Tabuik, Rebana, dll. Ada pakaian adat, dan sebagainya.

Kesenian ini sudah menjalar ke daerah lain di Indonesia, bahkan sampai ke Negeri Sembilan, Malaysia. Khazanah kesenian dan kebudayaan Minangkabau telah terkenal dan bisa ditemukan dalam suku-suku lain di Indonesia seperti Melayu, Betawi, Sunda, Jawa, dan lain lain, karena perantauan dan perkawinan yang telah dilakukan sejak dahulu yang dimulai pada abad ke-15 dari Kerajaan Pagaruyung hingga termasuk ke Kerajaan Malaka.