Dead Birds (film 1963)

Film
Revisi sejak 11 April 2024 14.41 oleh Envapid (bicara | kontrib) (perbaikan informasi)

Dead Birds adalah sebuah film dokumenter tahun 1963[1] karya Robert Gardner tentang suku Hubula (Dani) di Papua Pegunungan. Film tersebut diproduksi sebagai bagian dari Ekspedisi Harvard-Peabody untuk mempelajari dataran tinggi Papua Pegunungan, yang pada masa itu masih menjadi salah satu dari sedikit wilayah yang tersisa di dunia yang belum tersentuh oleh kolonisasi bangsa Eropa.[2] Film ini direkam saat peperangan antara konfederasi Willilhiman (Willil-Himan)-Wallalua (Walilo-Alua) anggota aliansi Kurulu (Gutelu) melawan aliansi Wita Waya (Wittaia), dengan upacara pemakaman korban anak kecil bernama Weyakhe, kegiatan kaum wanita saat perang, dan persiapan perang menunggu musuh datang.[3]

Dead Birds
SutradaraRobert Gardner
ProduserRobert Gardner
Ditulis olehRobert Gardner
PemeranWeyak, Laca, Pua
NaratorRobert Gardner
DistributorDocumentary Educational Resources
Tanggal rilis
  • 1963 (1963)
Durasi84 menit
NegaraAmerika Serikat
BahasaInggris, Dani

Penayangan perdana Dead Birds diadakan di Loeb Drama Center di Harvard University pada Oktober 1963. Pada 1998, film tersebut terpilih untuk penyajian dalam Pendaftaran Film Nasional Amerika Serikat oleh Perpustakaan Kongres karena "signifikan secara budaya, sejarah, atau aestetik".

Catatan

  1. ^ Nonfiction Film:A Critical History, p295, Richard Meran Barsam, Indiana University Press, 1992, ISBN 0253207061, 9780253207067
  2. ^ "Bringing Faraway Worlds Closer, And Questioning Western Intrusions". New York Times. November 10, 2011. 
  3. ^ MacDonald, Scott (2013). American Ethnographic Film and Personal Documentary. Berkeley, California: University of California Press. hlm. 68–74. ISBN 978-0-520-27562-1. 

Referensi

  • Ruby, Jay. Picturing Culture: Explorations of Film and Anthropology. Chicago: U. of Chicago Press, 2000.
  • Heider, Karl. Ethnographic Film. Austin: University of Texas Press, 1978.
  • Kirsch, Stuart. "Ethnographic Representation and the Politics of Violence in West Papua". Critique of Anthropology 30(1):3–22, 2010.

Pranala luar