Empire of the Sultans

Revisi sejak 18 April 2024 02.40 oleh Ardfeb (bicara | kontrib) (Sultan, prajurit dan naskah: Perbaikan terjemahan)

Empire of the Sultans: Ottoman Art of the Khalili Collection adalah sebuah pameran keliling mulai tahun 1995 hingga 2004 yang menampilkan benda-benda dari Koleksi Seni Islam Khalili. Sekitar dua ratus benda, termasuk kaligrafi, tekstil, tembikar, senjata, dan kerajinan logam, dipamerkan untuk menggambarkan seni dan kehidupan sehari-hari pada masa Kesultanan Utsmaniyah. Sejumlah benda dibuat khusus untuk pemimpin dari kesultanan, yakni sultan. Dua benda kaligrafi bahkan merupakan karya sultan sendiri.

Empire of the Sultans: Ottoman Art of the Khalili Collection
Kitab al-Hadi al-Muhammadi fi'l-Tibb al-Nabawi (Risalah tentang Pengobatan Nabi) dengan tughra (monogram, kiri) Suleiman yang Luar Biasa, 1520
Tanggal1995–2004
TempatLokasi-lokasi di Swiss, Britania Raya, Israel, dan Amerika Serikat
JenisPameran seni
TemaKekaisaran Utsmaniyah

Pada dekade 1990-an, pameran ini diselenggarakan oleh institusi di Swiss, Britania Raya, dan Israel. Pameran ini kemudian mengunjungi tiga belas kota di Amerika Serikat mulai tahun 2000 hingga 2004, ketika Islam menjadi sangat kontroversial karena serangan 11 September dan perang-perang berikutnya di Timur Tengah. Para kritikus memuji pameran ini karena menampilkan karya-karya seni yang indah dan menyajikan pandangan baru tentang Islam. Katalog-katalog diterbitkan dalam bahasa Inggris dan Prancis.

Latar belakang

 
Kesultanan Utsmaniyah pada puncak kejayaannya pada akhir masa kekuasaan Suleiman yang Luar Biasa

Kesultanan Utsmaniyah eksis mulai abad ke-13 hingga tahun 1922, dan pada puncak kejayaannya, memiliki wilayah di tiga benua, yakni Asia, Eropa, dan Afrika.[1] Pada tahun 1516 dan 1517, kesultanan tersebut merebut Makkah, Madinah, dan Yerusalem, kota-kota tersuci dalam agama Islam.[2] Walaupun secara resmi merupakan sebuah kesultanan Islam, kesultanan tersebut memiliki keragaman budaya dan bahasa, termasuk Kristen dan Yahudi serta Muslim.[3]

Sepanjang sejarah Kesultanan Utsmaniyah, pemimpinnya, yang bergelar sultan, merupakan pelindung seni. Di ibu kota Konstantinopel, mereka membentuk institusi untuk melatih dan mengorganisasi arsitek dan seniman, sehingga menciptakan gaya arsitektur, manuskrip, ilustrasi, dan rancangan yang khas.[4] Utsmaniyah juga mengembangkan gaya kaligrafi Islam yang khas.[5] Pada abad ke-19, para sultan sendiri rutin dilatih dalam bidang kaligrafi.[6] Pada masa pemerintahan Suleiman yang Luar Biasa pada abad ke-16, kesultanan tersebut mencapai puncak kejayaannya. Suleiman dan para penerusnya pun menggunakan kekayaan mereka untuk membangun Istana Topkapı dan bangunan-bangunan lain di Konstantinopel, termasuk kompleks-kompleks masjid besar yang interiornya dihias dengan tulisan-tulisan arsitektural.[7][8]

Sepanjang sebagian besar sejarahnya, seni sakral Islam dicirikan oleh anikonisme, yakni larangan terhadap penggambaran makhluk hidup. Kebudayaan Islam pun menginterpretasikan anikonisme secara berbeda, baik dalam penerapannya secara sempit pada seni keagamaan atau pada seni secara keseluruhan.[9][10][11] Seniman Islam pun mengkompensasi batasan tersebut dengan menggunakan kaligrafi dekoratif, pola geometri, dan gaya dedaunan yang dikenal sebagai arabesque.[11]

Sir Nasser David Khalili adalah seorang cendekiawan, kolektor, dan dermawan Inggris-Iran yang memiliki koleksi seni Islam pribadi terbesar di dunia.[12][13] Koleksi Seni Islam Khalili mencakup periode waktu mulai dari tahun 700 hingga 2000. Koleksi tersebut meliputi karya seni keagamaan dan benda hiasan serta karya dengan tujuan sekuler. Empire of the Sultans pun menjadi pameran pertama yang sepenuhnya diambil dari koleksi tersebut[14] dan pameran besar pertama di Galeri Brunei dari School of Oriental and African Studies.[15][16] Sejumlah benda bahkan belum pernah dipamerkan untuk umum.[17]

Isi

 
Komposisi kaligrafi pada daun berangan kuda, abad ke-19

Kurator pameran ini adalah J. M. Rogers, kurator kehormatan koleksi ini, dan Nahla Nassar, pelaksana tugas kurator dan pendaftar.[18] Lebih dari 200 benda dipamerkan, mencakup enam abad dari Kesultanan Utsmaniyah.[19] Benda-benda yang dipamerkan dibagi ke dalam empat bagian. "Dalam pengabdian kepada Tuhan" berisi teks seperti al-Qur'an serta perabotan dan ornamen untuk mendekorasi masjid. "Sultan, prajurit dan naskah" berisi zirah, panji, dan dokumen terkait pemerintahan kekaisaran. "Kesenian dan kerajinan" berisi logam, tekstil, kaca, dan keramik. Terakhir, "kitab, lukisan dan naskah" berisi lukisan manuskrip, kaligrafi, alat yang berkaitan dengan kaligrafi, dan penjilidan buku.[20] Sebagian besar benda di pameran ini dilengkapi dengan semacam kaligrafi.[21]

Sejumlah lokasi juga memiliki stasiun audio yang memungkinkan para pengunjung untuk mendengar musik dari Turki Utsmaniyah dan mendengar cerita dalam bahasa Arab dan Inggris.[22] Di Universitas Brigham Young, tukang kayu membuat ulang fasad dari masjid Turki.[23]

Dalam pengabdian kepada Tuhan

Manuskrip religi meliputi tiga puluh al-Qur'an terkaligrafi[24][19] dan karya sastra lainnya seperti Masnavi karya Rumi[25] dan Dala'il al-Khayrat, sebuah kumpulan doa.[26] Al-Qur'an meliputi karya kaligrafer terkenal seperti Ahmed Karahisari, Sheikh Hamdullah,[27] Hâfiz Osman,[28] dan Mustafa Izzet Efendi.[29] Potongan kayu, yang dilukis dengan kutipan al-Qur'an atau nama nabi Muhammad dan empat khalifah pertama, sebelumnya digunakan untuk mendekorasi masjid.[8] Kaligrafi dekoratif serupa juga dibordir pada sutra atau satin yang dibuat untuk tanah suci Makkah dan Madinah.[30] Perabotan masjid yang dipamerkan meliputi lilin dan perlengkapan pintu dekoratif yang dibuat dari kuningan atau tembaga.[31] Terdapat juga kompas kiblat yang digunakan untuk mencari arah Makkah untuk salat[32] dan kuadran astrolab untuk menentukan waktu salat dari terbitnya bintang.[33]

Sultan, prajurit dan naskah

 
Chamfron dan potongan pipi (zirah untuk kuda), abad ke-18

Zirah yang dipamerkan meliputi ketopong, busana zirah rantai, dan topeng perang abad ke-15. Barang-barang tersebut biasanya dibuat dari besi atau baja.[34] Sebuah busana talismanik katun, yang didekorasi dengan kutipan al-Qur'an, doa, dan 99 nama Allah, pun menunjukkan bagaimana para prajurit memakai pertahanan spiritual di balik zirah logam mereka.[35] Sejumlah zirah juga dibuat untuk kuda, seperti chamfron yang digunakan untuk melindungi wajah kuda dan juga difungsikan sebagai hiasan.[35] Senjata yang dipamerkan meliputi belati, pedang, dan senjata kancing batu-api, yang sebagian besar dilengkapi dengan tulisan dan pola dekoratif murni yang dibuat dengan melapisi emas dan perak ke permukaannya.[36] Belati dan pedang mencakup contoh terawal yang masih ada dari pedang lengkung Islam[19] yang mencantumkan nama Baybars, seorang sultan Mamluk abad ke-13. Utsmaniyah merebut pedang tersebut dari Mesir dan kemudian menambahkan lapisan emas.[37][38] Panji-panji militer mencantumkan nama-nama Allah dan Muhammad beserta doa.[39] Kekhasan dari panji Utsmaniyah adalah Zulfiqar, pedang bermata dua yang dikatakan direbut oleh Muhammad pada Pertempuran Badr. Sepotong panji semacam itu pun ditampilkan dalam pameran ini.[40]

Dokumen-dokumennya meliputi penyerahan lahan dan pemasukan. Sebagai proklamasi resmi sultan, dokumen-dokumen tersebut dibuat kaya akan hiasan, mencantumkan kaligrafi dan tughra sultan, sebuah monogram yang menjadi segel resmi mereka. Barang-barang yang ditampilkan meliputi tughra-tughra dari Suleiman yang Luar Biasa, Selim II, Murad III, Ahmed I, Mehmed IV, Abdul Hamid I, dan Abdulmecid I.[41] Dua manuskrip menuturkan riwayat para sultan, diilustrasikan dengan lukisan-lukisan potret.[42]

Kesenian dan kerajinan

 
Empat ubin dari tembok dengan tulisan kaligrafi dari surah ke-17 al-Qur'an, ca 1550

Bagian ketiga meliputi pengerjaan loham, tembikar, akik, dan tekstil. Barang-barang pengerjaan logam terbuat dari perak, brass, atau tembaga.[43] Dari abad ke-16 dan ke-17, tekstil meliputi permadani dan panel lampas sutra rajutan dari wilayah sekitaran Kesultanan Utsmaniyah.[44]

Pada akhir abad ke-16, Utsmaniyah memakai tembikar Iznik, dengan warna putih, menghias istana kekaisaran dan masjid.[45] Beberapa contoh dari Iznik ditampilkan dalam pameran tersebut, termasuk ubin, alat makan dan vas.[46] Tembikar lain yang ditampilkan meliputi alat makan fritware dari Suriah dan serangkaian dua belas mangkuk fritware yang dibuat pada 1860, yang masing-masiong bertuliskan dalam bahasa Arab dengan "Ruang Kekaisaran" dan "sebuah hadiah untuk yang mulia Abraham Lincoln". Para kurator tak dapat menjelaskan kenapa atau dimana hadiah tersebut diserahkan kepada Lincoln, selain tulisan tersebut diyakini oleh mereka dibuat di Turki.[47] Sebuah panel ubin abad ke-16 atau ke-17, 207 x 1.125 sentimeter (6,79 ft × 36,91 ft), mencantumkan dua pernyataan iman terkaligrafi, menunjukkan bahwa barang tersebut dibuat untuk menghias sebuah masjid.[47]

Kitab, lukisan dan naskah

Bagian akhir dari pameran tersebut meliputi karya-karya kaligrafi, lukisan-lukisan manuskrip, penjilidan-penjilidan buku hiasan, dan alat-alat yang dipakai oleh para kaligrafer.[48] Karya-karya kaligrafinya meliputi panel tunggal, album, dan tulisan di dedaunan. Sejumlah karya tersebut dibuat oleh para kaligrafer terkenal seperti Sheikh Hamdullah, Mahmud Celaleddin Efendi, dan Mehmed Şevkî Efendi.[49] Pameran tersebut menampilkan panel kaligrafi karya dua sultan, Abdulmejid I dan Mahmud II.[6] Salah satu jenis karya kaligrafi khas Islam adalah hilye, sebuah penjelasan dalam kalimat tentang nabi Muhammad atau nabi Islam lainnya.[50] Sejumlah contoh hilye yang dipamerkan meliputi: sejumlah susunan standar, dan lainnya dengan penataan tak konvensional atau pencantuman tertulis.[51]

Sejumlah lukisan dan gambar merupakan potret dari manuskrip puitis, dilukis pada pinggir hiasan, dan dua contoh gaya saz yang memadukan kisah dan makhluk fantasi.[52]

Tempat

 
Guci dari Iznik, ca 1560-80

Pameran tersebut diadakan pada enam belas tempat di empat negara.[53] Beberapa tempat mengadakan acara khusus, yang meliputi pertunjukan musik Turki, penayangan film, ceramah, dan demonstrasi kaligrafi.[21][54][22][17]

  • Musée Rath, Jenewa, Swiss, Juli – September 1995
  • Brunei Gallery, School of Oriental and African Studies, Universitas London, Britania Raya, Juli – Oktober 1996
  • Museum Israel, Yerusalem, Israel, Desember 1996 – Juni 1997

Tur Amerika Serikat

Pameran tersebut diadakan di tiga belas tempat di Amerika Serikat,[53] sebuah negara yang sebelumnya tak mengadakan pameran dari Koleksi Khalili.[55]

Sambutan dan warisan

 
Topeng perang, akhir abad ke-15

Mengulas pameran Jenewa untuk Financial Times, Susan Moore mengamati bahwa "tak ada koleksi tunggal lain di luar Istanbul yang memiliki serangkaian barang" yang ditampilkan soal ikhtisar garis besar budaya Utsmaniyah. Ia mengidentifikasikan pencapaian utamanya sebagai penglihatannya terhadap bagaimana dunia Utsmaniyah terdampak oleh penaklukannya terhadap wilayah lain.[56] Alan Riding dalam The New York Times menyebut kaligrafi dari tahun-tahun akhir Kesultanan Utsmaniyah sebagai "karya-karya memikat yang luar biasa".[57] Mengulas pameran london untuk The Times, John Russell Taylor menyatakan bahwa pameran yang menampilkan banyak barang penting yang ditampilkan di Jenewa dikecualikan dari Brunei Gallery (biasanya karena kekurangan ruang), namun dikatakan bahwa beberapa barang yang ditampilkan masih meliputi "banyak batu akik sebenarnya dari seni signifikan".[58] Majalah The Middle East menyatakan bahwa Brunei Gallery menawarkan penampilan "terkurasi secara indah" yang "secara jelas menggambarkan bagaimana seni menjadi bagian dalam dari hidup keseharian Utsmaniyah".[59] New Statesman merrekomendasikan "sebuah pameran tak terlewatkan" agar menunjukkan budaya Utsmaniyah pada caranya sendiri alih-alih mengikuti prasangka Barat.[60]

The Albuquerque Tribune menyebut Empire of the Sultans sebagai sebuah "acara yang memamerkan kekayaan Kekaisaran Utsmaniyah" yang 225 barang "yang singkatnya mempesona".[61] The Columbian menyatakan dari pameran Portland bahwa "koleksi kekayaan seni Islam karya Nasser D. Khalili secara khusus nyaris menghidupkan Kesultanan Utsmaniyah."[17] Associated Press memuji keindahan kaligrafi yang dapat diapresiasi bahkan oleh para pengunjung yang tak memahami tulisan Arab.[62] New York Times menyebutkan "sekumpulan kekayaan dari acara" di Bruce Museum membuat "hal impresif".[19] Mengulas untuk San Francisco Chronicle, David Bonetti mendapati seluruh barang tersebut "setidaknya penting" dan "keindahan" terbaik, yakni karpen dan keramik yang dipertunjukkan.[63] Untuk The Capital Times, Kevin Lynch menyebut pameran Milwaukee sebagai "pertunjukan keindahan" dan "harus dilihat untuk orang-orang yang sedang mengalami masa-masa tegang."[64] Dalam ulasannya pada tahun 2002, Lynch menyebut Empire of the Sultans sebagai acara seni rupa terbaik keempat.[65] Menyebut pameran Universitas Brigham Youngsebagai "bagian seni hias luar biasa, bagian pelajaran sejarah budaya", The Salt Lake Tribune memujinya karena berbagi budaya artistik dunia Islam pada suatu masa kala kabar-kabar menyebut Islam didominasi oleh perang di Timur Tengah.[23] Dalam The Oklahoman, John Brandenburg menyatakan bahwa "perpaduan luar biasa dari seni dan ilmu serta sejarah militer dan budaya" dapat menarik lebih dari satu kunjungan untuk mendapatinya. Baginya, bagian kaligrafi menjadi bagian terkuat dari pameran tersebut.[37]

Senator AS John Edwards berujar soal pameran Carolina Utara pada 2002, "Sejak 11 September, masyarakat Amerika menanyakan pertanyaan lain soal ranah dunia tersebut dan tentang Islam dan budaya Islam secara umum. Pameran Museum of Art menawarkan kesempatan untuk mendapatkan pemahaman kami soal sejarah budaya Islam yang kaya dan beragam, serta peristiwa yang terjadi saat ini."[55] The Atlanta Journal-Constitution menyebut kaligrafi dan lukisan miniatur yang dipamerkan.[54] Pittsburgh Post-Gazette menyatakan pameran tersebut sebagai cara alternatif untuk menggambarkan Islam dalam laporan berita dan pandangan terromantisasi dari dunia Arab yang misterius dan jauh.[21]

Publikasi

Sebuah katalog buatan J. M. Rogers mula-mula diterbitkan dalam bahasa Inggris dan Prancis pada 1995 bersamaan dengan pameran di Musée Rath, Jenewa. Ini meliputi foto berwarna 203 barang pameran.[14] Edisi pembaharuan Inggris menyertai pameran Brunei Gallery pada 1996.[66] Edisi keempat dan lima dari katalog tersebut dibuat untuk tur Amerika Serikat, yang meliputi 226 barang.[67][68]

  • Rogers, J. M. (1995). Empire of the Sultans: Ottoman Art from the Collection of Nasser D. Khalili. Geneva: Musée d'Art et d'Histoire. ISBN 1-898592-04-7. OCLC 34380041. 
  • Rogers, J. M. (1995). L'empire des sultans: l'art ottoman dans la collection de Nasser D. Khalili (dalam bahasa Prancis). Geneva: Musée d'Art et d'Histoire. ISBN 9782830601190. OCLC 716306659. 
  • Rogers, J. M. (1996). Empire of the Sultans : Ottoman art from the collection of Nasser D. Khalili. London: Azimuth Ed. ISBN 9781898592075. OCLC 475490537. 
  • Rogers, J. M. (2000). Empire of the Sultans: Ottoman art of the Khalili Collection (edisi ke-4). London: Nour Foundation. ISBN 9780883971321. OCLC 471619620. 

Referensi

  1. ^ Ágoston, Gábor; Masters, Bruce Alan (2010-05-21). Encyclopedia of the Ottoman Empire. Infobase Publishing. hlm. 120, 467. ISBN 978-1-4381-1025-7. 
  2. ^ Kołodziejczyk, Dariusz (2011). "Between Universalistic Claims and Reality: Ottoman frontiers in the early modern period". Dalam Woodhead, Christine. The Ottoman World. Abingdon: Routledge. doi:10.4324/9780203142851-18. ISBN 978-1-136-49894-7. 
  3. ^ Sharkey, Heather J. (2017). A History of Muslims, Christians, and Jews in the Middle East. New York: Cambridge University Press. hlm. 64. ISBN 978-0-521-76937-2. 
  4. ^ Bloom, Jonathan M.; Blair, Sheila S. (2009). "Ottoman". The Grove Encyclopedia of Islamic Art and Architecture. Oxford: Oxford University Press. doi:10.1093/acref/9780195309911.001.0001. ISBN 978-0-19-530991-1. Diakses tanggal 2024-03-15. 
  5. ^ Derman, M. Uğur (2010). "Calligraphy". Dalam Ágoston, Gábor; Masters, Bruce Alan. Encyclopedia of the Ottoman Empire. Infobase Publishing. hlm. 115–118. ISBN 978-1-4381-1025-7. 
  6. ^ a b Rogers 2000, hlm. 262.
  7. ^ Richards, E. Liza (Fall 2002). "Empire of the Sultans". Y Magazine. Brigham Young University. 
  8. ^ a b Rogers 2000, hlm. 26-35.
  9. ^ Burckhardt, Titus (2009). Art of Islam: Language and Meaning. World Wisdom, Inc. hlm. 29–31. ISBN 978-1-933316-65-9. 
  10. ^ Allen, Terry, "Aniconism and Figural Representation in Islamic Art", Palm Tree Books Diarsipkan March 3, 2016, di Wayback Machine.
  11. ^ a b Esposito, John L. (2011). What Everyone Needs to Know about Islam (edisi ke-2nd). Oxford: Oxford University Press. hlm. 15. doi:10.1093/wentk/9780199794133.001.0001. ISBN 978-0-19-979413-3. 
  12. ^ Moore, Susan (12 May 2012). "A leap of faith". Financial Times. Diakses tanggal 10 September 2019. 
  13. ^ "BBC World Service – Arts & Culture – Khalili Collection: Picture gallery". BBC. 14 December 2010. Diakses tanggal 30 September 2019. 
  14. ^ a b "Empire of the Sultans. Ottoman Art from the Collection of Nasser D. Khalili, Musée Rath, Geneva, Switzerland". Khalili Collections. Diakses tanggal 2023-08-22. 
  15. ^ "Empire of the Sultans". SOAS. 23 May 1996. Diakses tanggal 2023-08-22. 
  16. ^ "Empire of the Sultans". The Times. 23 May 1996. Factiva t000000020011019ds5n00egj. Diakses tanggal 2023-10-19. 
  17. ^ a b c Pierce Rusunen, Annie (25 Januari 2001). "Empire Strikes Back". The Columbian. hlm. D1. Factiva clbn000020010710dx1p001e3. Diakses tanggal 2023-09-07. 
  18. ^ "Empire of the Sultans: Ottoman Art from the Khalili Collection". Khalili Collections. Diakses tanggal 2024-01-17. 
  19. ^ a b c d Zimmer, William (4 November 2001). "A Treasure Trove Of Ottoman Arts Over the Centuries". New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-27. 
  20. ^ Rogers 2000, hlm. 5.
  21. ^ a b c Thomas, Mary (25 November 2003). "Fabulous Frick Exhibit Explores Ottoman Culture". Pittsburgh Post-Gazette. hlm. D–1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-01. 
  22. ^ a b "Exhibitions". Bulletin of the Detroit Institute of Arts. 75 (3/4): 19–25. 2001. doi:10.1086/DIA23182679. ISSN 0011-9636. JSTOR 23182679. 
  23. ^ a b Griggs, Brandon (11 August 2002). "A Dynasty's Treasures". The Salt Lake Tribune. hlm. D1. Factiva sltr000020020812dy8b0005u. Diakses tanggal 2023-09-07. 
  24. ^ Rogers 2000, hlm. 44-81.
  25. ^ Rogers 2000, hlm. 101.
  26. ^ Rogers 2000, hlm. 110.
  27. ^ Rogers 2000, hlm. 50.
  28. ^ Rogers 2000, hlm. 64.
  29. ^ Rogers 2000, hlm. 76.
  30. ^ Rogers 2000, hlm. 106.
  31. ^ Rogers 2000, hlm. 36-41.
  32. ^ Rogers 2000, hlm. 114-115.
  33. ^ Rogers 2000, hlm. 118-120.
  34. ^ Rogers 2000, hlm. 141-149.
  35. ^ a b Rogers 2000, hlm. 149.
  36. ^ Rogers 2000, hlm. 154-158.
  37. ^ a b Brandenburg, John (7 Maret 2003). "'Empire of the Sultans' shows dynasty's art, weaponry collection". The Oklahoman. Diakses tanggal 2023-08-18. 
  38. ^ Rogers 2000, hlm. 154.
  39. ^ Rogers 2000, hlm. 135.
  40. ^ Rogers 2000, hlm. 137.
  41. ^ Rogers 2000, hlm. 169-177.
  42. ^ Rogers 2000, hlm. 170-175.
  43. ^ Rogers 2000, hlm. 185–191.
  44. ^ Rogers 2000, hlm. 218–230.
  45. ^ Rogers 2000, hlm. 192.
  46. ^ Rogers 2000, hlm. 193–198.
  47. ^ a b Rogers 2000, hlm. 203–208.
  48. ^ Rogers 2000, hlm. 235.
  49. ^ Rogers 2000, hlm. 249, 256, 260.
  50. ^ Rogers 2000, hlm. 268.
  51. ^ Rogers 2000, hlm. 268–274.
  52. ^ Rogers 2000, hlm. 240–244.
  53. ^ a b Khalili, David (2023). The Art of Peace: Eight collections, one vision. London: Penguin Random House. hlm. 248–252. ISBN 978-1-52991-818-2. 
  54. ^ a b Fox, Catherine (4 September 2003). "Vizarts: Ottomans conquer Macon". The Atlanta Journal - Constitution. hlm. 25. Factiva ATJC000020030904dz9400028. Diakses tanggal 2023-09-07. 
  55. ^ a b "The North Carolina Museum of Art in Raleigh, NC, Presents an Exhibition Featuring the Culture of the Ottoman Empire". Carolina Arts. Mei 2002. Diakses tanggal 2023-08-22. 
  56. ^ Moore, Susan (22 Juli 1995). "Arts - Ottoman Opulence". Financial Times. hlm. 14. Factiva ftft000020011221dr7m011b0. Diakses tanggal 2023-09-07. 
  57. ^ Riding, Alan (22 August 1995). "Ottoman Art: Seeking A Robust Image". The New York Times. hlm. 13. Diakses tanggal 2023-08-22. 
  58. ^ Taylor, John Russell (31 Juli 1996). "Turkey with all the trimmings". The Times. hlm. 30. Factiva t000000020011019ds7v0023u. Diakses tanggal 2023-09-07. 
  59. ^ Andrews, Beverly (1 Oktober 1996). "Empire of the Sultans. (Brunei Gallery, London, England)". The Middle East (260). hlm. 42. ISSN 0305-0734. Factiva mdle000020011014dsa100040. Diakses tanggal 2023-09-07. 
  60. ^ Baker, Phil (26 July 1996). "Ottoman art". New Statesman. hlm. 42 – via Gale Onefile. 
  61. ^ Mobley-Martinez, T. D. (27 October 2000). "Spectacularly mysterious". The Albuquerque Tribune. hlm. C1 – via Gale OneFile. 
  62. ^ Burghart, Tara (17 February 2001). "Exhibit at Portland museum showcases centuries of Ottoman art". Associated Press. Factiva aprs000020010710dx2h01e0z. Diakses tanggal 2023-09-07. 
  63. ^ Bonetti, David (1 August 2001). "Treasures of the Ottoman empire / Centuries of intricate artifacts at the Asian". San Francisco Chronicle. Diakses tanggal 2023-08-18. 
  64. ^ Lynch, Kevin (27 Maret 2002). "'Empire of the Sultans' showcases Islamic art; stunning exhibit at Milwaukee Museum unveils clues to understanding culture". The Capital Times. Madison Newspapers. hlm. 1D. Factiva xwst000020020328dy3r00038. Diakses tanggal 2023-09-07. 
  65. ^ Lynch, Kevin (24 December 2002). "2002 in Review; a look at Madison's best visual, performing arts". The Capital Times. Madison Newspapers. hlm. 1C. Factiva xwst000020021225dyco0001k. Diakses tanggal 2023-09-07. 
  66. ^ "Empire of the Sultans: Ottoman Art from the Khalili Collection,Brunei Gallery, London and Israel Museum, Jerusalem, Israel". Khalili Collections. Diakses tanggal 2023-09-07. 
  67. ^ "Empire of the Sultans. Ottoman Art from the Khalili Collection, US tour of the exhibitions". Khalili Collections. Diakses tanggal 2023-09-07. 
  68. ^ "Empire of the Sultans : Ottoman art from the Khalili collection". WorldCat. Diakses tanggal 20 September 2023. 

Sumber

  • Rogers, J. M. (2000). Empire of the Sultans: Ottoman art of the Khalili Collection (edisi ke-4). London: Nour Foundation. ISBN 9780883971321. OCLC 471619620. 

Pranala luar