Perencanaan perkotaan
Perencanaan perkotaan adalah perencanaan tata ruang kota yang mencakup segala aspek kehidupan dalam masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam perencanaan kota yaitu pembuatan gambaran pola lingkungan fisik yang ada dan hubungan ruang kota dengan fungsi yang saling berkaitan.[1] Penyeenggaraan perencanaan kota dapat mendukung pembangunan berkelanjutan dalam bidang sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup.[2]
Pengertian perencanaan secara umum adalah proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Unsur-unsur dasar dalam perencanaan adalah: (1) merencana berarti memilih; (2) perencanaan sebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya; (3) perencanaan sebagai alat untuk mencapai tujuan; (4) perencanaan adalah untuk masa datang. Sebagai aktivitas perencanaan yang mempunyai domain publik, karakteristik perencanaan : (1) mengarah ke pencapaian tujuan; (2) mengarah ke perubahan; (3) pernyataan Pilihan; (4) rasionalitas; dan (5) tindakan kolektif sebagai dasar.[3]
Perencanaan perkotaan berhadapan dengan lingkungan binaan dari perspektif munisipal dan metropolitan. Profesi lainnya yang berhadapan dengan detail yang lebih kecil, disebut arsitektur dan desain urban. Perencanaan wilayah berhadapan dengan lingkungan yang masih lumayan besar, pada tingkatan yang kurang mendetail. Orang Mesir Hippodamus sering dianggap sebagai Bapak Perencanaan Kota, untuk desainnya Miletus, meskipun contoh kota terencana "permeate antiquity". Muslim diperkirakan merupakan asal ide penzonaan resmi (lihat haram dan hima dan lebih umum khalifa), atau stewardship di mana mereka timbul), meskipun penggunaan modern di Barat berawal dari ide Congres Internationaux d'Architecture Moderne. Perencanaan kota termasuk pengorganisasian, atau memengaruhi, distribusi penggunaan tanah dalam wilayah yang telah dibuat atau dimaksudkan untuk dibuat.
Persyaratan
Perencanaan perkotaan dilakukan sebagai suatu produk pembangunan sehingga proses tata ruang kota dilakukan secara terpadu. Perencanaan tata ruang terpadu meliputi perencanaan fisik, perencanaan spasial, kemitraan, dan kelengkapan sumber daya. Selain itu, perencanaan perkotaan dilandasi pada pemenuhan kepentingan masyarakat. Pertimbangan utama dalam perencanaan perkotaan adalah ketersediaan sumber daya dan tingkat keberhasilan dari perencanaan.[4]
Lingkup
Lingkup utama dari perencanaan perkotaan adalah perencanaan tata ruang dan kota. Kota merupakan tempat di mana konsentrasi penduduk lebih padat dari wilayah sekitarnya karena terjadinya pemusatan kegiatan fungsional yang berkaitan dengan kegiatan atau aktivitas penduduknya. Dengan ungkapan yang berbeda, definisi kota yang lain adalah permukiman yang berpenduduk relatif besar, luas areal terbatas, pada umumnya bersifat nonagraris, kepadatan penduduk relatif tinggi, tempat sekelompok orang-orang dalam jumlah tertentu dan bertempat tinggal dalam suatu wilayah geografis tertentu, cenderung berpola hubungan rasional, ekonomis dan individualistis.[5]
Penerapan perencanaan perkotaan memerlukan pemahaman tentang bentuk dan struktur kota sebagai landasan pengaplikasian teori. Bentuk kota merupakan pola bangunan dan sebaran kawasan yang tidak digunakan untuk pertanian. Kota dapat berbentuk linier, jaring, bintang, menjalar, menyebar, dan melingkar.[6] Sedangkan struktur kota adalah pola yang terbentuk dari sebaran kegiatan perkotaan. Struktur kota dapat berbentuk melingkar, bersektor, atau memusat .[4]
Peran
Perencanaan perkotaan berperan dalam mengendalikan perubahan di dalam kota yang terjadi secara terus menerus. Kota selalu mengalami perubahan sosial, perubahan politik, perubahan budaya dan perubahan ekonomi. Perubahan-perubahan yang terjadi selalu berkaitan dengan unsur ruang, kepentingan publik, dan keputusan dalam menanggapi perubahan. Karenanya, perencanaan kota dapat menjadi penentu dalam perkembangan dan pertumbuhan suatu kota.[7]
Perencanaan kota juga dapat menciptakan taraf hidup yang layak bagi masyarakat melalui kondisi kerja yang merata untuk semua lapisan masyarakat. Pemerataan biaya hidup akan membentuk keberagaman sosial yang memiliki kesatuan sosial. Perencanaan kota juga dapat membantu proses globalisasi yang tetap mempertahankan warisan budaya yang beragam. Selain itu, perencanaan kota juga mampu mewujudkan pemenuhan kebutuhan yang berbeda dari berbagai kelompok.[8]
Lihat pula
- Model zona konsentrik
- Pencegahan kriminalitas melalui rancangan lingkungan
- Rencana grid
- Arsitektur lansekap
- Daftar perencana kota
- Daftar teori perkotaan
- Kota Linear
- Master perencanaan kota
- Kota baru
- Teknik Planologi
- Perancangan Kota
- Urbanisme baru
- Unitary urbanism
- Pembaharuan kota
- Sector model
- Space syntax
- Perencanaan ruang
- Perencanaan Wilayah dan Kota
- Pembangunan berkelanjutan
- Prix Versailles
- Town and Country Planning Association
- Town and Country Planning in the United Kingdom
Pranala luar
- Planum - The European Journal of Planning
- American Planning Association - organization for professional planners
- Royal Town Planning Institute - professional organisation of planners in UK and worldwide
- Cyburbia Diarsipkan 2016-11-19 di Wayback Machine. - urban planning-related bulletin board and hierarchical link directory
- PLANetizen - planning news
- Urban Land Institute
- Carfree.com
- Urban Planners Society of Perú
- City Comforts Diarsipkan 2005-12-24 di Wayback Machine.
- The Association of American Geographers
Referensi
- ^ Prihatin, Daryanti dan Pramadha 2019, hlm. 31.
- ^ UN-Habitat 2015, hlm. 13.
- ^ Kustiwan, Iwan (2014). "Pengertian Dasar dan Karakteristik Kota, Perkotaan, dan Perencanaan Kota" (PDF). Pustaka Universitas Terbuka. Diakses tanggal 23 April 2024.
- ^ a b Prihatin, Daryanti dan Pramadha 2019, hlm. 32.
- ^ Kustiwan, Iwan (2014). Perencanaan Kota (PDF). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
- ^ Prihatin, Daryanti dan Pramadha 2019, hlm. 31-32.
- ^ Prihatin, Daryanti dan Pramadha 2019, hlm. 191.
- ^ UN-Habitat 2015, hlm. 14.
Daftar pustaka
- Prihatin, S. D., Daryanti, S., dan Pramadha, R. A. (2019). Aplikasi Teori Perencanaan: Dari Konsep ke Realita (PDF). Sleman: CV. Buana Grafika. ISBN 978-623-7358-33-6.
- UN-Habitat (2015). Panduan Internasional tentang Perencanaan Kota dan Wilayah (PDF). Nairobi: United Nations Human Settlements Programme.