Genosida Armenia

penghancuran sistematis terhadap bangsa dan identitas Armenia di Kesultanan Utsmaniyah selama Perang Dunia I yang diimplementasikan oleh pemerintah Utsmaniyah melalui pembunuhan massal
Revisi sejak 5 Mei 2005 14.43 oleh 82.156.162.229 (bicara)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Selama berabad-abad, Armenia ditaklukkan oleh orang Yunani, Romawi, Persia, Bizantium, Mongol, Arab, Turki Ottoman, dan Rusia. Sejak abad ke-17 hingga masa Perang Dunia I, sebagian besar tanah orang Armenia dikuasai oleh penjajahnya yang paling brutal, orang Turki Ottoman, di mana orang Armenia menderita akibat diskriminasi, penganiayaan agama,pajak yang berat dan tindakan kekerasan. Akibat munculnya nasionalisme Armenia, orang Turki membantai beribu-ribu orang Armenia antara tahun 1894 hingga 1896.

Akan tetapi pembantaian yang paling mengerikan terjadi pada bulan April 1915, saat berlangsungnya Perang Dunia I, di mana orang Turki melakukan pembersihan etnis dengan menggiring orang-orang Armenia ke gurun pasir Suriah dan Mesopotamia. Menurut perkiraan para sejarawan, antara 600.000 hingga 1,5 juta orang Armenia dibunuh atau mati kelaparan dalam peristiwa ini. Pembantaian terhadap orang Armenia merupakan genosida pertama pada abad ke-20. Akan tetapi hingga sekarang Turki tidak mau mengakui kejahatan tersebut dan menutup-nutpinya dengan menyatakan bahwa jumlah korban yang jatuh lebih kecil dan mereka mati karena perang saudara bukan karena pembersihan etnis. (Selama bertahun-tahun, kebanyakan negara Barat sendiri menghindari isu ini demi menyenangkan hati orang Turki yang menjadi sekuler setelah pemerintahan Ataturk. Pada kenyataannya, ditutup-tutupinya pembantaian ini sendiri--baik oleh orang Turki maupun pemerintahan Barat--memberikan inspirasi kepada Hitler untuk membantai orang Yahudi. Seperti yang dikatakan oleh diktator Nazi itu sebelum mulai melancarkan pembantaian terhadap orang Yahudi: "Siapa yang sekarang mengingat pembantaian terhadap orang Armenia?)