Stimulasi puting adalah salah satu dari beberapa cara nonmedis yang efektif dilakukan ibu hamil untuk menginduksi persalinan dengan cara melepaskan hormon oksitosin, membantu kontraksi rahim sehingga mempersingkat waktu pelepasan plasenta. [1][2][3][4] Pelepasan hormon ini juga dapat mendorong membantu pergerakan bayi ke jalan lahir. [3] Ada berbagai cara untuk merangsang puting dengan alat atau hanya dengan jemari tangan. [1]

Studi mengenai efektivitas stimulasi puting untuk induksi persalinan belum memberikan jawaban pasti karena kurangnya penelitian yang luas dan terbaru. Meskipun demikian, penelitian tahun 2015 menunjukkan bahwa stimulasi puting dapat memperpendek durasi persalinan dan mengurangi kejadian operasi caesar. Meskipun bukti ini belum meyakinkan, banyak penyedia layanan kesehatan merekomendasikan metode ini kepada klien mereka yang telah mencapai masa kehamilan penuh. Studi lain menunjukkan bahwa sebagian besar bidan merekomendasikan stimulasi puting kepada klien mereka untuk melepaskan hormon oksitosin dan mempercepat persalinan. Meskipun demikian, penting untuk mengingat bahwa kesuksesan stimulasi puting sebagai metode induksi persalinan masih perlu diinvestigasi lebih lanjut. [2]

Cara Kerja Stimulus Puting

Stimulasi puting dapat meningkatkan kadar hormon oksitosin, yang berperan penting dalam berbagai proses fisik dan emosional, seperti persalinan, menyusui, dan pembentukan ikatan antara orang tua dan anak. Oksitosin diproduksi di hipotalamus dan disekresikan oleh kelenjar pituitari. Hormon ini merangsang kontraksi rahim dan memulai persalinan, serta meningkatkan produksi prostaglandin yang juga memperkuat kontraksi. Pitocin, versi sintetis oksitosin, digunakan untuk menginduksi atau membantu persalinan. Peningkatan oksitosin akibat rangsangan pada puting dapat memicu kontraksi dan memulai persalinan jika tubuh ibu hamil sudah siap. [2]

Referensi

  1. ^ a b "Nipple Stimulation to Induce Labor: How Does It Work?". Healthline (dalam bahasa Inggris). 2017-07-05. Diakses tanggal 2024-05-04. 
  2. ^ a b c "Can Nipple Stimulation Be Used to Induce Labor?". Verywell Health (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-04. 
  3. ^ a b "Tips Lakukan Stimulasi Puting untuk Percepat Kontraksi". kumparan. Diakses tanggal 2024-05-04. 
  4. ^ Rasyid, Hernita Sutiawati (2021-10-22). "Stimulasi Puting Susu terhadap Lama Pengeluaran Plasenta". Journal Midwifery Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Gorontalo (dalam bahasa Inggris). 6 (2): 85–91. ISSN 2808-523X.