Kekerasan pada persalinan
Kekerasan pada persalinan merujuk pada situasi di mana seorang wanita mengalami perlakuan yang kasar, tidak hormat, atau kekerasan fisik atau emosional selama proses persalinan. Kekerasan ini dapat terjadi di berbagai tahap persalinan, mulai dari pemeriksaan pra-natal hingga proses persalinan itu sendiri, termasuk prosedur medis yang dilakukan selama persalinan.
Bentuk-bentuk kekerasan pada persalinan meliputi perlakuan kasar, seperti teriakan, celaan, atau sikap yang tidak empatik dari tenaga medis yang merawat, serta tindakan fisik yang tidak layak atau tidak pantas, misalnya pemaksaan posisi tubuh atau tindakan invasif tanpa persetujuan. Kekerasan pada persalinan juga bisa berupa intervensi medis yang tidak perlu atau tidak diinginkan, seperti pemakaian alat bantu persalinan atau tindakan bedah yang tidak disarankan.
Dampak dari kekerasan pada persalinan bisa sangat berbahaya, baik secara fisik maupun mental. Secara fisik, kekerasan dapat menyebabkan cedera fisik pada ibu dan bayi, seperti robekan perineum yang tidak diperlukan atau komplikasi akibat tindakan invasif yang tidak layak. Secara mental, kekerasan dapat meningkatkan stres, rasa takut, dan trauma pada ibu, serta mempengaruhi pengalaman persalinan yang seharusnya menjadi momen penting dan berarti dalam kehidupan seorang wanita.
Penting untuk mengakui dan mencegah kekerasan pada persalinan dengan meningkatkan kesadaran akan hak-hak wanita selama persalinan, memperkuat regulasi dan prosedur medis yang memastikan persetujuan informir dan penghormatan terhadap pilihan serta keputusan ibu, serta memberikan pelatihan dan pendidikan kepada tenaga medis untuk meningkatkan kepekaan terhadap kebutuhan dan hak-hak wanita selama proses persalinan.