Piala Uber

Kejuaraan beregu bulu tangkis wanita
Revisi sejak 5 Mei 2024 15.09 oleh Adelia NZ (bicara | kontrib) (1990 – sekarang: Kebalik (sesuai urutan di podium))
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Piala Uber (bahasa Inggris: Uber Cup) adalah kejuaraan bulu tangkis internasional untuk nomor beregu putri yang diadakan setiap dua tahun sekali. Nama kejuaraan ini berasal dari nama H.S. Betty Uber, mantan pemain bulu tangkis dari Inggris. Piala Uber pertama kali diadakan pada tahun 1957 di Preston, Lancashire, Inggris. Pada tahun tersebut, turnamen ini diikuti oleh 11 negara, dan dimenangkan oleh Amerika Serikat. Sepanjang sejarahnya, terdapat lima negara yang pernah menjadi juara: Republik Rakyat Tiongkok (16 kali), Amerika Serikat (3 kali), Jepang (6 kali), Indonesia (3 kali), serta Korea Selatan (2 kali). Piala Uber pada awalnya diadakan setiap tiga tahun sekali. Namun, sejak tahun 1984, Piala Uber diadakan setiap dua tahun sekali bersama dengan Piala Thomas, kejuaraan beregu untuk putra yang dimulai lebih awal pada tahun 1949. Tiga penyelenggaraan pertama Piala Uber dimenangkan secara berturut-turut oleh Amerika Serikat.

Piala Uber
Musim atau kompetisi terkini:
Current sports event Piala Thomas dan Uber 2024
OlahragaBulu tangkis
Didirikan1957
Jumlah tim16
NegaraAnggota BWF
Juara
terkini
 Tiongkok (gelar ke-16)
Juara terbanyak Tiongkok (16 gelar)
Situs web resmiThomas & Uber Cup

Format final Piala Uber adalah tujuh nomor yang diadakan selama dua hari, yaitu empat nomor tunggal dan tiga nomor ganda. Dua nomor tunggal dan satu nomor ganda dimainkan pada hari pertama, sedangkan dua nomor tunggal dan dua nomor ganda dimainkan pada hari kedua, setiap tiga tahun sekali hingga 1978. Kemudian, pada tahun 1981, format final diubah menjadi sembilan nomor, lima nomor tunggal dan empat nomor ganda. Dua nomor tunggal dan dua nomor ganda dimainkan pada hari pertama, sedangkan tiga nomor tunggal dan dua nomor ganda dimainkan pada hari kedua, dan format terakhir ini juga digunakan di Piala Thomas pada tahun 1982. Sejak 1984, format final Piala Uber adalah lima nomor yang dimainkan langsung, yaitu tiga nomor tunggal dan dua nomor ganda, bersama dengan Piala Thomas. Juara bertahan Piala Uber saat ini adalah Tiongkok, sebanyak 15 kali.

Dalam keikutsertaannya di Piala Uber, tim beregu wanita Indonesia beberapa kali mencapai babak final. Pada tahun 1969 dan 1972, di Tokyo, Jepang, tim beregu wanita Indonesia pada saat itu dikalahkan oleh tuan rumah, Jepang, dengan skor yang sama, 6-1. Namun, pada tahun 1975, di Jakarta, tim beregu wanita Indonesia mengalahkan Jepang dengan skor 5-2. Hal ini cukup istimewa, karena selanjutnya, di Bangkok, pada tahun 1976, tim beregu pria Indonesia juga menjuarai Piala Thomas dengan mengalahkan Malaysia 9-0, sehingga Indonesia menjadi negara pertama yang "mengawinkan" Piala Thomas dan Piala Uber. Sayangnya di Selandia Baru (1978), tim beregu wanita Indonesia dikalahkan kembali oleh Jepang dengan skor 5-2, dan terakhir di Tokyo, Jepang, sebagaimana halnya pada tahun 1969 dan 1972, hanya saja terjadi sedikit perubahan format, Indonesia juga dikalahkan oleh Jepang, tetapi dengan skor 6-3.

Perubahan format Piala Uber yang diselenggarakan bersama dengan Piala Thomas pada tahun 1984. Di Jakarta, tim beregu wanita Indonesia juga berhasil maju ke babak final, tetapi kalah 3-2 atas Tiongkok, seperti halnya yang dialami oleh tim beregu pria Indonesia di final Piala Thomas, sehingga Tiongkok menjadi negara kedua yang "mengawinkan" Piala Thomas dan Piala Uber, yang kemudian terjadi kembali pada tahun 2004 dan 2008. Namun, pada tahun 1994, Jakarta ditunjuk kembali menjadi tuan rumah dan tim beregu wanita Indonesia berhasil mengalahkan Tiongkok dengan skor 3-2, dan tim beregu pria Indonesia berhasil mengalahkan Malaysia dengan skor 3-0 di final Piala Thomas, sehingga Indonesia kembali mengawinkan Piala Thomas dan Piala Uber. Hal ini juga terjadi di Hong Kong, ketika Indonesia juga mengalahkan Cina dengan skor 4-1. Hong Kong juga menjadi tuan rumah pada tahun 1998, sayangnya tim beregu wanita Indonesia dikalahkan oleh Tiongkok dengan skor 4-1.

Tim beregu wanita Indonesia juga berhasil masuk ke babak final pada penyelenggaraan pada tahun 2008, ketika Jakarta ditunjuk kembali sebagai tuan rumah. Sayangnya, beberapa bintang-bintang muda tanah air seperti Maria Kristin Yulianti, Ardianti Firdasari, dan nama-nama besar lainnya kembali harus mengakui "ketangguhan" Tiongkok dengan skor 3-0.

1957 – 1981

sunting
Tahun Tuan Rumah Final
Pemenang Hasil Juara kedua
1957
Detail
Lancashire, Inggris  
Amerika Serikat
6–1  
Denmark
1960
Detail
Philadelphia, Amerika Serikat  
Amerika Serikat
5–2  
Denmark
1963
Detail
Wilmington, Amerika Serikat  
Amerika Serikat
4–3  
Inggris
1966
Detail
Wellington, Selandia Baru  
Jepang
5–2  
Amerika Serikat
1969
Detail
Tokyo, Jepang  
Jepang
6–1  
Indonesia
1972
Detail
Tokyo, Jepang  
Jepang
6–1  
Indonesia
1975
Detail
Jakarta, Indonesia  
Indonesia
5–2  
Jepang
1978
Detail
Auckland, Selandia Baru  
Jepang
5–2  
Indonesia
1981
Detail
Tokyo, Jepang  
Jepang
6–3  
Indonesia

1984 – 1988

sunting
Tahun Tuan Rumah Final Tempat Ketiga
Pemenang Hasil Juara Kedua Juara Ketiga Hasil Juara Keempat
1984
Detail
Kuala Lumpur, Malaysia  
Tiongkok
5–0  
Inggris
 
Korea Selatan
5–0  
Denmark
1986
Detail
Jakarta, Indonesia  
Tiongkok
3–2  
Indonesia
 
Korea Selatan
3–2  
Jepang
1988
Detail
Kuala Lumpur, Malaysia  
Tiongkok
5–0  
Korea Selatan
 
Indonesia
5–0  
Jepang

1990 – sekarang

sunting
Tahun Tuan Rumah Final Semifinal
Pemenang Hasil Juara Kedua
1990
Detail
Nagoya & Tokyo, Jepang  
Tiongkok
3–2  
Korea Selatan
 
Indonesia
 
Jepang
1992
Detail
Kuala Lumpur, Malaysia  
Tiongkok
3–2  
Korea Selatan
 
Swedia
 
Indonesia
1994
Detail
Jakarta, Indonesia  
Indonesia
3–2  
Tiongkok
 
Swedia
 
Korea Selatan
1996
Detail
Hong Kong  
Indonesia
4–1  
Tiongkok
 
Korea Selatan
 
Denmark
1998
Detail
Hong Kong  
Tiongkok
4–1  
Indonesia
 
Denmark
 
Korea Selatan
2000
Detail
Kuala Lumpur, Malaysia  
Tiongkok
3–0  
Denmark
 
Korea Selatan
 
Indonesia
2002
Detail
Guangzhou, Tiongkok  
Tiongkok
3–1  
Korea Selatan
 
Belanda
 
Hong Kong
2004
Detail
Jakarta, Indonesia  
Tiongkok
3–1  
Korea Selatan
 
Denmark
 
Jepang
2006
Detail
Sendai & Tokyo, Jepang  
Tiongkok
3–0  
Belanda
 
Jerman
 
Tionghoa Taipei
2008
Detail
Jakarta, Indonesia  
Tiongkok
3–0  
Indonesia
 
Korea Selatan
 
Jerman
2010
Detail
Kuala Lumpur, Malaysia  
Korea Selatan
3–1  
Tiongkok
 
Jepang
 
Indonesia
2012
Detail
Wuhan, Tiongkok  
Tiongkok
3–0  
Korea Selatan
 
Jepang
 
Thailand
2014
Detail
New Delhi, India  
Tiongkok
3–1  
Jepang
 
India
 
Korea Selatan
2016
Detail
Kunshan, Tiongkok  
Tiongkok
3–1  
Korea Selatan
 
India
 
Jepang
2018
Detail
Bangkok, Thailand  
Jepang
3–0  
Thailand
 
Korea Selatan
 
Tiongkok
2020
Detail
Aarhus, Denmark  
Tiongkok
3–1  
Jepang
 
Korea Selatan
 
Thailand
2022
Detail
Bangkok, Thailand  
Korea Selatan
3–2  
Tiongkok
 
Jepang
 
Thailand
2024
Detail
Chengdu, Tiongkok  
Tiongkok
3–0  
Indonesia
 
Jepang
 
Korea Selatan

Statistik tim nasional

sunting
Tim Juara Tempat kedua
  Tiongkok 16 (1984, 1986, 1988, 1990, 1992, 1998, 2000, 2002*, 2004, 2006, 2008, 2012, 2014, 2016*, 2020, 2024*) 4 (1994, 1996, 2010, 2022)
  Jepang 6 (1966, 1969*, 1972*, 1978, 1981*, 2018) 3 (1975, 2014, 2020)
  Indonesia 3 (1975*, 1994*, 1996) 8 (1969, 1972, 1978, 1981, 1986*, 1998, 2008*, 2024)
  Amerika Serikat 3 (1957, 1960*, 1963*) 1 (1966)
  Korea Selatan 2 (2010, 2022) 7 (1988, 1990, 1992, 2002, 2004, 2012, 2016)
  Denmark 3 (1957, 1960, 2000)
  Inggris 2 (1963, 1984)
  Belanda 1 (2006)
  Thailand 1 (2018*)
* = tuan rumah

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting