Rumah Dara
Rumah Dara (Internasional: Macabre, Singapura: Darah) adalah film horor jagal dari Indonesia yang dirilis perdana pada Juli 2009 dalam Festival Film Fantasi Internasional Bucheon. Film yang bersemboyan "Horor menemukan seorang ibu" ini disutradarai oleh Mo Brothers dan dibintangi oleh Shareefa Daanish dan Julie Estelle sebagai tokoh utama. Film Rumah Dara berkisah mengenai sekelompok pemuda-pemudi yang terjebak di rumah milik seorang pembunuh misterius yang bernama "Dara". Film ini menjadi reuni antara aktris Julie Estelle dan Imelda Therinne setelah kolaborasi mereka dalam Kuntilanak 3.
Rumah Dara | |
---|---|
Sutradara | Timo Tjahjanto Kimo Stamboel |
Produser | Timo Tjahjanto Kimo Stamboel Delon Tio Greg Chew Gary Goh James Toh Freddie Yeo |
Ditulis oleh | Timo Tjahjanto Kimo Stamboel |
Pemeran | Shareefa Daanish Imelda Therinne Arifin Putra Ruli Lubis Julie Estelle Ario Bayu Sigi Wimala Daniel Mananta Mike Muliadro Dendy Subangil |
Penata musik | Yudhi Arfani Zeke Khaseli |
Sinematografer | Roni Arnold |
Penyunting | Herman Kumala Panca |
Distributor | Gorylah Pictures Merah Production Guerillas Visuals Mediacorp Raintree Pictures |
Tanggal rilis | Juli 2009 (Festival Film Fantasi Internasional Bucheon) 15 Oktober 2009 (Singapura) 21 Januari 2010 (Indonesia) |
Durasi | 95 Menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Indonesia, Belanda |
Sebelum ditayangkan di Indonesia, karakter Dara telah lebih dahulu dipopulerkan lewat segmen film pendek "Dara" dalam film horor antologi "Takut: Faces of Fear" yang juga disutradarai Mo Brothers dan dirilis pada tahun 2008 di festival-festival film di seluruh dunia. Segmen film pendek Dara mendapat begitu banyak tanggapan positif sehingga akhirnya Rumah Dara mendapat harapan besar dari para penggemar film Dara. Pada tahun 2008-2009, Rumah Dara juga telah dilayarkan lebih dahulu di berbagai festival film internasional dan banyak meraih penghargaan. Pada akhir 2009, film ini ditayangkan di Singapura terlebih dahulu dan mendapatkan rating M18 (untuk adegan sadis dan kekerasan).[1] Rumah Dara lalu dirilis secara serempak di seluruh Indonesia pada tanggal 21 Januari 2010. Hak pendistribusian film ini ke Amerika Utara dan Eropa telah dibeli oleh Overlook Entertainment.[2]
Dalam twitter resmi Rumah Dara, diumumkan bahwa film ini dicekal dan dilarang untuk tayang di Malaysia karena tema yang dianggap bertentangan dengan hukum sensor film Malaysia. Film ini menjadi film Indonesia pertama yang dicekal dan dilarang untuk tayang di Malaysia.[3]
Sinopsis
Film dibuka dengan ditampilkannya video seorang perempuan yang mengajarkan 3 anaknya mengenai manusia. Wajah perempuan itu tidak terlihat, lalu ia mengajarkan membunuh seorang laki-laki yang kepalanya ditutup.
Film berlanjut dengan Adjie dan Astrid (sedang hamil 8 bulan) akan pergi ke Sydney, Australia, untuk memulai hidup baru. Bersama temannya, Eko, Alam dan Jimmie, mereka pergi dari Bandung ke bandara di Jakarta. Mereka berhenti sebentar di tempat kerja Ladya. Adjie ingin Ladya pergi dengannya, atau paling tidak menemaninya ke bandara. Ladya tidak mau pergi bersamanya karena masih menyalahkan Adjie atas kematian orang tuanya. Namun, atas bujukan Astrid, Ladya mengalah dan dengan sungkan ikut mengantar Adjie dan Astrid.
Dalam perjalanan, mereka bertemu seorang perempuan cantik yang bernama Maia. Ia mengatakan bahwa ia baru saja dirampok. Merasa kasihan, mereka membawa Maya pulang. Setelah sampai di rumahnya, mereka hendak melanjutkan perjalanan, tetapi Maya mengajak mereka masuk untuk diperkenalkan dengan ibunya, perempuan misterius yang bernama Dara. Setelah perkenalan singkat, Dara memberi Astrid ramuan yang dikatakan akan membuat bayi dalam kandungannya lebih sehat. Hendak melanjutkan perjalanan, mereka diundang untuk menyantap sajian makan malam yang telah dimasak oleh Dara. Mereka mengikuti, tetapi Astrid dan Adjie ingin istirahat, dan dibawa ke kamar di lantai atas.
Saat makan malam, terlihat saudara Maya yang lainnya, Adam yang merupakan anak kedua yang sangat sopan dan mengucapkan secara ramah dan Armand, anak sulung yang selalu diam. Selama makan malam, Maya pergi ke lantai atas sambil memberikan tanda kepada Eko untuk mengikutinya. Di ruangan atas, mereka melakukan hubungan seks dan berakhir dengan Eko pingsan. Pada makan malam, satu per satu tamu yang menyantap masakan Dara lalu pingsan (Dara memberi makanan tersebut obat tidur).
Setelah itu, Alam bangun dan menemukan bahwa ia sendirian di meja makan malam. Ia lalu bertemu Maya, yang lalu menggodanya. Alam malah mencari Ladya, sehingga Maya marah dan berkali-kali berusaha menyayat Alam dengan pisau. Mereka bertarung dan Alam menang. Ia melarikan diri ke pintu depan untuk lari, tetapi pintu tersebut dikunci. Ia melihat ke belakang dan terlihat wajah Maya dan Adam. Alam berusaha melawan, tetapi lengannya dipatahkan oleh Adam. Saat lengannya dipatahkan, Adjie dan Astrid melihatnya dan melarikan diri ke lantai atas. Astrid selamat, tetapi kaki Adjie dipatahkan oleh Adam. Astrid lari ke kamarnya dan menguncinya dengan lemari besar.
Sementara itu, Ladya, Eko dan Jimmie disekap di ruangan gelap. Ladya, orang yang paling dekat dengan lubang pintu, melihat Alam sedang disiksa dan dipotong-potong oleh Armand. Setelah itu, Armand masuk ke ruangan dan membawa Ladya ke meja pemotongan dan mengikatnya. Mencoba menyelamatkan Ladya, Jimmie dan Eko meneriakan kata-kata kasar kepada Armand. Armand kembali ke ruangan dan menendangnya, sementara itu Ladya berhasil membebaskan salah satu tangannya. Armand lalu kembali ke ruangan, dan mencoba memerkosanya. Mulut Ladya dibuka dan Armand menjilat mulutnya, tetapi Ladya mengigit lidahnya dan memutuskannya. Armand kesakitan, dan Ladya menusuk perutnya dan melepaskan diri, lalu membuatnya pingsan. Ladya lalu membebaskan Jimmie dan Eko, dan menemukan lubang untuk keluar dari rumah.
Saat berusaha melarikan diri, Maya datang dengan busurnya, memanah panahnya dan membuat telinga kiri Eko berlubang. Mereka melarikan diri ke hutan. Dara mengambil busurnya dan memanah bahu Ladya, membuat ketiganya terpencar sementara dikejar oleh Adam.
Astrid merasakan sakit pada perutnya. Ternyata, obat yang diberikan Dara adalah obat agar bayi terlahir lebih cepat. Astryd yang masih terperangkap melihat keluar jendela. Ia melihat mobil berplat D 461 NG (daging) di depan rumah. Astrid mencoba memanggil mereka, tetapi perempuan itu ternyata teman Dara. Mereka mengambil beberapa peti dengan foto berbagai orang. Mobil itu lalu pergi, dan mengambil mobil Jimmie. Selanjutnya, air ketuban Astrid pecah, dan ia melahirkan bayinya.
Di hutan, Ladya jatuh di semak-semak yang tinggi. Saat itu hujan, sehingga penglihatan menjadi kabur. Eko dan Jimmie masih bersama. Jimmie mencoba mencari Ladya, dan berhasil membuat Ladya tidak ditemukan oleh Adam. Namun, Jimmie tiba-tiba ditarik dari semak-semak oleh Adam, dan lehernya dipatahkan oleh Adam, sehingga Jimmie tewas. Eko lalu mencoba mengalahkan Adam, tetapi Adam memukulnya dan mengejar Ladya. Eko lalu berhasil mencapai jalan kecil, dan tiba-tiba terlihat cahaya mobil mendekatinya.
Astrid, setelah melahirkan, keluar dan bertemu dengan Adjie. Dara lalu datang dan mengambil anak mereka. Astrid meminta agar anaknya dikembalikan, tetapi Dara memberitahu mereka bahwa mereka bisa keluar dari rumah itu jika mereka menyerahkan bayinya. Dara memasuki ruangan di depan mereka, dan Astrid mengikutinya. Adjie berjalan dan memasuki ruangan itu, yang penuh dengan mayat bayi. Ia lalu melihat istrinya datang dan lehernya tertusuk oleh tusuk konde milik Dara. Astrid lalu meninggal dunia. Dara melihatnya, lalu Adjie marah dan menyerang Dara. Dara lalu menusuk dan membuat Adjie pingsan. Ladya, yang berhasil lolos dari Adam, melihatnya dan hendak menolong Adjie, tetapi Armand membawanya ke ruangan atas untuk memerkosanya.
Maya lalu memanggil Dara karena kedatangan tamu, yaitu polisi. Polisi tersebut membawa kembali Eko ke rumah itu. Dara lalu berbohong kepada kepala polisi. Polisi-polisi itu lalu berpencar untuk memeriksa rumah tersebut, dua naik tangga dan dua lagi masih di bawah. Salah satu polisi melihat video yang menunjukan video yang ditampilkan pada pembukaan film. Polisi itu ketakutan, lalu secara tidak sengaja melihat foto tua. Foto Dara bertahun 1889, dan wajahnya masih sama. Di atas, Armand sedang memerkosa Ladya, sementara tangan Ladya bergerak ke meja kecil dipinggirnya. Ia mengambil pensil tajam dan menusuknya ke mata Armand. Armand berteriak, dan polisi bertanya teriakan apa itu. Adam lalu mematikan listrik, dan satu per satu polisi dibunuh oleh keluarga Dara. Kepala polisi berhasil mencapai mobilnya dan mengambil senapan. Saat Maya membunuh anak buahnya, polisi itu menembak kepala Maya. Dara, yang marah, membunuh kepala polisi tersebut.
Ladya lalu bertemu kembali dengan Adjie di ruangan bayi. Adjie marah dan memecahkan beberapa tempat mayat bayi, membuat Adam dan Dara mengetahui lokasi mereka. Dara lalu mengirim Adam untuk membunuh mereka. Saat terjadi pergulatan antara Adam dan Adjie, Eko menusuk dada Adam, dan Ladya melempar Korek api gas ke Adam. Adam terbakar dan pergi ke ruangan lain, sementara Adjie dan Ladya mengambil bayinya. Eko yang turun kebawah melihat Dara dengan gergaji mesin. Adjie dan Ladya turun, tetapi dicegat oleh Adam yang wajahnya terbakar. Setelah terjadi pergulatan, akhirnya Adam berhasil dibunuh oleh Ladya dan Adjie.
Ladya lalu mengambil pedang dan mencari Dara. Di meja makan, Ladya melihat tubuh Eko telah tercincang, dan Dara berlari menuju Ladya sambil membawa gergaji mesin. Ladya berusaha melawan dengan pedangnya dan melarikan diri ke sisi lain meja makan. Ladya mencoba berlari ke pintu depan, dan melompat untuk melewati gergaji mesin Dara. Kakinya sedikit terkena gergaji mesin, tetapi tidak sampai terputus. Adjie lalu datang dan membuat Dara jatuh, tetapi bahu Adjie dicincang oleh gergaji mesin. Sebelum kematiannya, ia menemukan senapan disampingnya dan melemparnya ke Ladya. Ladya mengambilnya dan menembak Dara. Dara terbaring di lantai. Adjie lalu meminta maaf kepada Ladya dan meninggal dunia.
Ladya membawa bayi keluar, dan meletakannya di belakang mobil polisi. Ketika Ladya siap pergi, Dara tiba-tiba datang dan berusaha menghentikan Ladya. Ladya lalu memundurkan kendaraan, membuka pintu mobil dan mengarahkan pintu tersebut ke pohon. Dara dan pintu lalu tertabrak pohon dan jatuh. Ladya lalu berhasil meloloskan diri. Namun, tanpa diketahui oleh Ladya, tangan Dara pelan-pelan bergerak dan film berakhir.
Pemeran
- Shareefa Daanish sebagai Dara
- Julie Estelle sebagai Ladya
- Imelda Therinne sebagai Maya
- Sigi Wimala sebagai Astrid
- Arifin Putra sebagai Adam
- Mike Lucock sebagai Alam
- Ario Bayu sebagai Adjie
- Ruli Lubis sebagai Armand
- Daniel Mananta sebagai Jimmy
- Dendy Subangil sebagai Eko
- Aming sebagai Iyut
Penghargaan
Film ini mendapat reaksi kritikan yang bagus, dan juga banyak nominasi, rata-rata untuk set dekorasi dan performa dari Shareefa Daanish. Dalam Independent Film Award, film ini menerima lima nominasi, memenangkan Aktris Terbaik untuk Shareefa Daanish. Film ini juga dinominasikan untuk empat kategori lainnya, yaitu Best Supporting Actress untuk Julie Estelle (dimenangkan oleh Happy Salma untuk 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita), Best Art Direction - Set Decoration (dimenangkan oleh Minggu Pagi di Victoria Park), Best Sound dan Best Score (dimenangkan oleh Jermal).
Tahun | Penghargaan | Kategori | Nominasi | Hasil |
---|---|---|---|---|
2007 | LA Screamfest Horror Film Festival | - | Macabre (Rumah Dara) | Menang |
International Horror and Sci Fi Film Festival of Phoenix, Arizona | Film Pendek Internasional Terbaik | Macabre (Rumah Dara) | Menang | |
Freakshow Film Festival of Orlando, Florida, NYC Horror Film Festival | Audience Choice Award | Macabre (Rumah Dara) | Menang | |
Horrorthon Horror Film Festival of Dublin, Ireland | Opening Short for Surprise Film | Macabre (Rumah Dara) | Menang | |
2009 | Puchon Choice Feature - International Competition | Aktris Terbaik | Shareefa Daanish | Menang[4] |
2010 | Jakarta International Film Festival | Film Indonesia Terbaik | Rumah Dara | Menang[4] |
2011 | Ajang Apresiasi KASKUS untuk Film Indonesia (KuFI) | Film Indonesia Terbaik | Rumah Dara | Menang[4] |
Pemeran Utama Perempuan Film Indonesia Terbaik | Shareefa Daanish | Menang[4] | ||
Pemeran Pembantu Laki-laki Film Indonesia Terbaik | Arifin Putra | Menang[4] | ||
Kaskus Banget: Page One Terkeren | Rumah Dara | Menang[4] | ||
Kaskus Banget: Momen Tergila | Rumah Dara | Menang[4] | ||
IMBlog Choice Awards Untuk Film Indonesia | Poster Jawara | Rumah Dara | Nominasi[5] | |
Poster Tersohor | Rumah Dara | Nominasi[5] | ||
2011 | Independent Film Award | Aktris Terbaik | Shareefa Daanish | Menang |
Aktris Pendukung Terbaik | Julie Estelle | Nominasi | ||
Set Dekorasi Terbaik | Rumah Dara | Nominasi | ||
Penataan Suara Terbaik | Rumah Dara | Nominasi | ||
Penataan Musik Terbaik | Rumah Dara | Nominasi |
Lihat pula
- Takut: Faces of Fear (2008) - Segmen "Dara"
Referensi
- ^ "Darah *Blog Aloud*" (dalam bahasa Bahasa Inggris). Golden Village. 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-04. Diakses tanggal 2010-03-04.
- ^ Noh, Jeah (2009). "Overlook turns Macabre for Europe and US" (dalam bahasa Bahasa Inggris). ScreenDaily.
- ^ "Film "Rumah Dara" Dicekal di Malaysia" (dalam bahasa bahasa Indonesia). ESQmagazine. 2010.
- ^ a b c d e f g "Penghargaan bagi Rumah Dara". FilmIndonesia.or.id. Diakses tanggal 2014-01-26.
- ^ a b "The 1st Indonesian Movie Bloggers Choice Awards Winners". raditherapy.com. Diakses tanggal 2014-01-26.
Pranala luar
- Situs Resmi
- (Indonesia) Ulasan di Cineplex Diarsipkan 2010-01-11 di Wayback Machine.
- Rumah Dara di IMDb (dalam bahasa Inggris)