Pulau Laut, Natuna

kecamatan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau

Pulau Laut adalah sebuah Pulau di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia. Pulau ini merupakan Pulau yang terluar di daerah Kabupaten Natuna yang berdiri pada 15 Juni 2004, yang diresmikan oleh Bupati Natuna Drs. H.A.Hamid Rizal.

Pulau Laut
Negara Indonesia
ProvinsiKepulauan Riau
KabupatenNatuna
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total+3.600 jiwa
Kode Kemendagri21.03.10 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS2103042 Edit nilai pada Wikidata
Luas37,58 km²
Kepadatan- jiwa/km²
Desa/kelurahan-/3
Peta
PetaKoordinat: 4°40′41.6543″N 107°56′21.5732″E / 4.678237306°N 107.939325889°E / 4.678237306; 107.939325889

Pulau Laut berada di perairan Laut Natuna Utara, tepatnya terletak di antara 4º30’30” - 4º48’02” Lintang Utara dan 107º43’06” - 108º01’46” Bujur Timur.

Luas wilayah

Luas wilayah Kecamatan Pulau Laut sekitar 37,58 km²,[1] dengan rincian:

  • Desa Air Payang: ±18,10 km²
  • Desa Tanjung Pala: ±11,67 km²
  • Desa Kadur: 7.81 km²

Batas wilayah

Utara Laut Natuna Utara
Timur Laut Natuna Utara
Selatan Kecamatan Bunguran Utara
Barat Kecamatan Siantan

Geologi

Wilayah Kecamatan Pulau Laut terdiri dari Pulau- pulau besar dan kecil. Jumlah keseluruhan pulau di Kecamatan Pulau Laut ada 8 (delapan) pulau, dimana hanya 2 (dua) pulau yang berpenghuni. Nama Pulau:

  • Pulau Laut
  • Pulau Semiun
  • Pulau Sunyut
  • Pulau Sekapul
  • Pulau Sebatur
  • Pulau Sekatung
  • Pulau Batu Imong
  • Pulau Batu Buruk

Khususnya Pulau Sekatung Pemerintah Pusat sudah memprogramkan berbagai pembangunan baik di bidang pariwisata maupun dibidang lainnya. Dan pemerintah telah menempatkan penduduk 5 KK serta ditambah dengan petugas Navigasi / Mercusuar. kedepan Pulau Sekatung sebagai pulau perbatasan bagian Utara Republik Indonesia akan di buat sebagai Pulau Percontohan dari Pulau-Pulau Terluar lainnya.

Bentuk Permukaan Tanah Dan Penggunaan Lahan

Bentuk permukaan tanah sebagian besar daratannya landai / dataran rendah dan sebagian berbukit-bukit yang masih merupakan hutan dan sebagian lainnya dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan perkebunan rakyat. Didaratan pesisir vegetasi masih dalam keadaan baik, jenis tanaman yang banyak ditemui adalah pohon kelapa, serta terdapat bagian pantai yang ditumbuhi vegetasi mangrove yang cukup rapat dari jenis Avicenia¹.

Substrat pantai di areal sekitar hutan mangrove adalah pasir berlumpur dan area lainnya berpasir².

Lingkungan

Kecamatan Pulau Laut dikelilingi gugusan terumbu karang. Jarak batas terumbu karang dengan tubir karang relatif besar, mencapai 2 km*. Pada surut rendah dan terendah sebagian areal tersebut kering, kecuali bagian cekungan merupakan alur keluar masuk perahu / kapal nelayan*. Pada saat pasang dan digenangi air, dalam areal pesisir ditemukan beberapa biota antara lain penyu sisik, gerombolan ikan hias dan anakan ikan Baronang*.

Ekosistem terumbu karang di sekitar pulau saat ini relatif tidak mendapat tekanan kerena aktivitas penduduk masyarakat beberapa konsisten mendukung kesepakatan bersama tentang pelarangan beberapa cara penangkapan, seperti bom dan potassium, bahkan penggunaan kompresor dalam penangkapan teripangpun dilarang,. Perlu diketahui bahwa pada tanggal 29 Mei 2006 seluruh masyarakat Kecamatan Pulau Laut telah mengeluarkan kesepakatan bersama bahwa pelarangan keras terhadap kegiatan yang merugikan masyarakat Pulau laut. Khususnya bagi orang yang menggunakan penangkapan ikan dan kegiatan lain-lain secara illegal (illegal Fishing). Seperti Potasium, pengeboman, penyalahan penggunaan kompressor dan lain-lain dilarang beroperasi diperairan Kecamatan Pulau Laut.

Iklim dan cuaca

Keadaan temperatur pada waktu siang dan malam hari pada musim hujan dan kemarau.

Waktu Musim Temperatur
Siang hari Kemarau Maksimal: 36 °C
Minimal: 34 °C
Hujan Maksimal: 32 °C
Minimal: 30 °C
Malam hari Kemarau Maksimal: 34 °C
Minimal: 34 °C
Hujan Maksimal: 24 °C
Minimal: 22 °C

Pada musim pancaroba, hampir tidak ada perubahan cuaca yang cukup drastis.

Sementara, keadaan angin di Kecamatan Pulau Laut, adalah:[2]

  • Pada musim utara, angin bertiup dari Utara ke Selatan dengan kecepatan ± 5 s/d 40 km/jam. Mengandung uap, keadaan laut bergelombang besar lebih dari 2 meter.
  • Pada musim timur, angin bertiup dari arah Timur ke Barat bergerak lambat dengan kecepatan ± 5 s/d 40 km/jam, cuaca cerah laut tenang beralun kecil.
  • Pada musim selatan, angin bertiup dari arah Selatan s/d Barat Daya ke Utara dengan kecepatan ± 5 s/d 40 km/jam, keadaan laut bergelombang 1 s/d 3 meter.
  • Pada musim barat, angin bertiup dari arah Barat ke Timur, angin bergerak kencang dan datangnya secara tiba-tiba. Cuaca gelab / berawan tebal dengan kecepatan angin ± 5 s/d 40 km/jam, keadaan laut bergelombang besar secara mendadak.

Keadaan geografis

Sungai

Sungai yang ada di Kecamatan Pulau Laut:[2]

  • Sungai Numuk
  • Sungai Purun
  • Sungai Air Papan
  • Sungai Capa
  • Sungai Air Mali
  • Sungai Air Tuapi
  • Sungai Air Hitam
  • Sungai Arung Batang

Jarak Desa dengan Ibu Kota Kecamatan

  • Desa Air payang ± 4 kilometer
  • Desa Tanjung pala ± 12 kilometer
  • Desa Kadur ± 10 kilometer

Batas-batas Desa di Kecamatan Pulau Laut

1. Desa Air payang Utara: Desa Tanjung Pala/ Desa Kadur Selatan: Kecamatan Bunguran Utara Timur: Laut Cina Selatan Barat: Kecamatan Siantan

2. Desa Tanjung pala Utara: Laut Cina Selatan/ Vietnam Selatan: Desa Air Payang Timur: Laut Cina Selatan Barat: Desa Kadur

3. Desa Kadur Utara: Desa Tanjung pala Selatan: Desa Air Payang Timur: Desa Tanjung Pala Barat: Laut Cina Selatan

Jarak Kecamatan Pulau Laut dengan Daerah Lain

  • Kecamatan Bunguran Utara ± 50 mil
  • Kecamatan Bunguran Barat ± 65 mil
  • Kecamatan Bunguran Timur ± 65 mil
  • Kecamatan Pulau Tiga ± 67 mil
  • Kecamatan Midai ± 137 mil
  • Kecamatan Siantan ± 295 mil
  • Kecamatan Palmatak ± 280 mil
  • Kecamatan Jemaja ± 325 mil
  • Kecamatan Serasan
  • Kecamatan Subi

Nama–nama Desa

  • Air Payang
  • Tanjung Pala
  • Kadur

Jumlah Dusun, RT dan RW

Banyaknya Dusun, RT, dan RW menurut Desa di Kecamatan Pulau Laut Tahun 2011:

Air Payang; Dusun: 2, RT: 10, RW: 4 Tanjung Pala; Dusun: 1, RT: 8, RW: 3 Kadur; Dusun: 1, RT: 6, RW: 1

Kepadatan Penduduk

Berdasarkan laporan penduduk tahun 2011:

  • Desa Airpayang = 1058 orang
  • Desa Tanjung Pala = 823 orang
  • Desa Kadur = 314 orang

Mata Pencarian

Struktur mata pencaharian penduduk, usaha pertanian dan tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, industri kecil dan sektor jasa perdagangan. Mata pencaharian utama adalah nelayan. Saat cuaca buruk penduduk berubah propesi menjadi petani atau merawat kebun kelapa, beberapa menjadi peternak dan tukang serta pekerja bangunan. Komoditas penangkapan: ikan napoleon, beberapa jenis kerapu, teripang dan siput laut. Sistem perdagangan ditentukan oleh seorang pengusaha lokal pengumpul ikan berdasarkan permintaan pembeli berasal dari Tanjungpinang, Kalimantan, Bahkan dari Negara Tetangga (Singapura, Malaysia, dan Hongkong).

Perindustrian

Industri kecil juga merupakan sumber mata pencarian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Namun hasil yang mereka dapat belum maksimal ini diserbabkan modal yang mereka miliki relatif kecil, diharapkan kedepan, bantuan untuk industri usaha kecil dapat mereka terima untuk meningkatkan pengembangan usaha industri kecil dan pengrajin. Ditinjau dari beberapa tahun yang lalu bantuan untuk industri kecil kurang tepat pada sasarannya, sehingga pengusaha industri kecil dan menengah khususnya di Kecamatan PulauLaut banyak yang gulung tikar.

Transportasi dan komunikasi

Sudah kurang lebih 6 (Enam) tahun Kecamatan Pulau Laut Berjalan berbagai bidang pembangunan tampak, khusus untuk Transportasi dan Komunikasi. Pemerintah sudah membuat Program untuk Kecamatan Pulau Laut akan bersandar kapal penumpang baik berupa Kapal dari PT. PELNI ( KM. BUKIT RAYA maupun KM. LEUSER) serta Kapal Perintis. Namun menjelang tahun 2007 untuk Program Pemerintah dibidang Tranportasi, khususnya Kapal milik PT. PELNI tidak berjalan lagi sebagaimana mestinya sampai sekarang. Pada tahun 2007, setelah dilaksanakan pembangunan pelabuhan perintis Kecamatan Pulau Laut, direncanakan akan selesai dikerjakan, yang dibangun dilokasi tidak jauh dari Komplek Perkantoran Kecamatan Pulau Laut tepatnya di daerah Tanjung Mayan dan ukuran pelabuhan perintis yang sedang di bangun 3 x 1200 m. Namun sampai sekarang pelabuhan tersebut belum selesai dikerjakan,

Pendidikan

Sesuai dengan program Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dan Pemerintahanan Kecamatan Pulau Laut khusunya, pembangunan dan pengembangan dibidang pendidikan sudah menunjukan angka yang signipikan, hal ini didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai baik gedung maupun tenaga pengajarnya. Dimulai tahun 2006 pemerintah sudah mencanangkan bangunan sekolah yang bersipat permanen. Hal ini sudah terwujud untuk 3 gedung Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Pulau Laut, dan 1 gedung SMPN serta 1 gedung SMA di Kecamatan Pulau Laut, yang semuanya terletak di komplek pendidikan Kota Baru Kecamatan Pulau Laut.

Pengurangan angka putus sekolah terhadap anak-anak usia sekolah dapat diwujudkan dengan adanya program Kesetaraan yang terdiri dari Paket A,B dan C. Dengan adanya penambahan guru-guru yang lulus PGSD di Pontianak terdiri dari sekitar 15 orang dan Guru Sarjana tamatan dari Jojjakarta dan di tambah lagi Guru Sarjana yang dikirim oleh Pmerintah Daerah, akan lebih lancar pula pelaksanaan peroses belajar mengajar dan akan mendukung peningkatan pengetahuan di bidang pendidikan bagi murid-murid SD, SMP maupun SMA di Kecamatan Pulau Laut.

Pertahanan dan Keamanan

Dibidang pertahanan dan keamanan di Kecamatan Pulau Laut memiliki Pos TNI AL dengan jumlah Anggota 3 orang dan Pos Pengamanan Daerah Terluar dengan jumlah Anggota 31 orang yang terletak di Pulau Sekatung. Untuk Pos Marinir sudah ditempatkan di Kecamatan Pulau Laut sejak tahun 1985 hingga sekarang untuk pos yang dibangun di Desa Airpayang kondisinya sudah tidak layak pakai ( rusak Total ) penempatan untuk anggota Marinir sekarang di Sekatung berjumlah 10 orang. Selain aparat TNI AL, TNI – AD 134 di Kecamatan Pulau Laut sudah memiliki KORAMIL dengan 6 orang Anggota serta 3 orang BABINSA ditiap Desa.

Di Kecamatan Pulau Laut sudah memiliki 2 buah Mercusuar dan 3 buah rambu suar,yang terletak:

  • Mercusuar Pulau Sekatung
  • Mercusuar Pulau Semiun
  • Rambu Suar Pulau Sebatur
  • Rambu Suar Karang Sebuntar,dan
  • Rambu Suar Tokong Buruk

Hasil Produksi Lokal

Kelapa Rakyat

Selain nelayan mata pencarian masyarakat juga tertumpu dibidang pertanian dan perkebunan, salah satunya kelapa yang diolah menjadi kopra untuk di eksport atau dijual di Kalimantan dan Kuala Enok, juga tersedia kelapa yang potensial dan unggul, untuk pengembangan kelapa skala industri olahan. Untuk saat ini cara pengerjaannya masih memakai cara tradisional dalam hal pembuatan minyak goreng. Pengembangan kedepan direncanakan akan diadakan jenis kelapa hibrida sebanyak ± 10.000 batang. Di Kecamatan Pulau Laut sangat memungkinkan karena didukung oleh faktor alam dan kondisi tanah yang landai dan subur untuk dikembangkan. Dengan adanya pengembangan kelapa hibrida akan membantu meningkatan perekonomian masyarakat khususnya pertani kelapa.

Cengkeh

Tanaman cengkeh juga merupakan penunjang penghasilan masyarakat, meskipun hasil pendapatan mereka merupakan penghasilan tahunan. Diperkirakan hasil panen cengkeh setiap tahunnya di Kecamatan Pulau Laut ± 25-40 ton dengan jumlah ± 15.000 batang dengan luas lahan ± 400 ha.

Mangga (suai/pelam)

Tanaman mangga merupakan tanaman yang unggul yang dimiliki oleh Kecamatan Pulau Laut bahkan menguasai dilingkungan Kabupaten Natuna, hal ini dikarenakan mangga yang ada di Kecamatan Pulau Laut memiliki ciri khas tersendiri, selain rasanya yang manis juga tidak terkandung zat kimia maupun zat pengawet lainnya, karena semuanya masih bersifat alami dan sehat untuk di konsumsi. Buah mangga juga memiliki penyakit yang sedikit rumit untuk di basmi, karena hamanya bersarang di dalam buah, upaya kedepan semoga pemerintah bisa menanggulangi berbagai kendala atau penyakit tanaman mangga yang merupakan suatu tanaman kebanggaan bagai masyarakat Kecamatan Pulau Laut. Di Kecamatan Pulau Laut memiliki ± 23.000 batang pohon mangga dengan luas ± 150 ha.

Sagu

Kurangnya pemanfaatan sagu oleh masyarakat Kecamatan Pulau Laut menyebabkan banyaknya pohon sagu yang tidak terawat tidak diolah sehingga banyak pohon sagu seolah-olah terabaikan begitu saja. Hanya sebagian kecil saja masyarakat yang mau mengolah pohon sagu tersebut. Hal ini disebabkan harga pasaran untuk sagu sanggat murah. Terdapat banyak lahan basah yang potensial untuk pengembangan pohon sagu. Pohon sagu yang terdapat di Kecamatan Pulau laut tahun 2010 ± 7.000 batang dengan luas lahan ± 39 ha.

Pengembangan komudittas unggulan jenis sayur-sayuran (skala prioritas)

Terdapat banyak lahan datar yang lembap dan gembur (agak berpasir). Sangat cocok sekali untuk pengembangan berbagai macam jenis sayur-sayuran. Di Kecamatan Pulau Laut masih sedikit sekali masyarakatnya yang punya kesadaran untuk bercocok tanam-tanaman di bidang sayur-sayuran karena pekerjaan masyarakat masih terfokus pada hasil pendapatan laut (nelayan) yang hasilnya pekerjaannya sangat mudah untuk didapati. Sehingga di Kecamatan Pulau Laut sangat sulit untuk mengkonsumsi makanan jenis sayur-sayuran. Karena disebabkan kurang berminatnya masyarakat untuk bercocok tanam-tanaman jenis sayur-sayuran.

Perikanan

Bidang perikanan sangat membantu sekali dalam pertumbuhan perekonomian masyarakat Kecamatan Pulau Laut baik disegi penangkapan ikan hidup maupun ikan mati. Adapun jenis jenis hasil tangkapan mereka adalah:

Jenis tangkapan ikan hidup:

  • Ikan mengkait ( Napoleon)
  • Bermacam jenis ikan kerapu

Jenis tangkapan ikan mati:

  • Ikan tongkol
  • Ikan tenggiri
  • Ikan belanak
  • Kepiting Ranjungan
  • Sotong dan cumi-cumi
  • Serta berbagai jenis ikan karang lainnya.

Pengembangan Pariwisata Bahari

Banyak terdapat tempat rekreasi untuk di kembangan menjadi tempat atau kawasan wisata di Kecamatan Pulau Laut baik wisata bahari maupun wisata pegunungan. Dengan daerah yang masih terpelihara dan alami masih utuh untuk menampilkan panorama yang sangat indah serta nyaman di pandang mata.

Beberapa daerah yang ada di Kecamatan Pulau Laut yang bisa dijadikan tempat wisata. Wisata bahari sepertinya di Pulau Sekatung, Pulau Semiun, Pulau Sunyut dan beberapa tempat yang ada di Pulau Laut itu sendiri.

Keadaan terumbu karang yang masih utuh dan terpelihara di Pulau Sekatung dan Pulau Semiun memiliki beraneka ragam jenis bentuk ikan hias serta diiringi bentuk pesisir pantai yang indah, menunjukan betapa indahnya kedua pulau tersebut.

Untuk wisata pegunungan di Kecamatan Pulau Laut, hutan dan pegunungan yang ada masih terpelihara dengan baik. Program Pemerintah Kecamatan akan membuat hutan lindung yang luas ± 300 ha untuk dijadikan kawasan wisata.

Untuk kawasan wisata sejarah juga terdapat beberapa tempat di Kecamatan Pulau Laut salah satunya Batu Keramat (batu AU) bertempat di Dusun Kadur, keramat tersebut memiliki makna yang sangat luas terhadap asal muasal terjadinya Pulau Laut, monumen masyarakat “Datuk Kaya Muhammad Dun” yang terletak di Pulau Sekatung .

Minyak Dan Gas Bumi

Belum ada penelitian yang akurat untuk meneliti minyak dan gas bumi di Kecamatan Pulau Laut. Namun ada beberapa keterangan (isu) bahwasannya di laut Pulau laut ada terkandung minyak dan gas bumi. Kandungan minyak dan gas bumi itu belum bisa di olah karena kadar keracunan yang terkandung masih cukup tinggi sehingga membahayakan bagi kehidupan manusia.dan makhluk hidup lainnya. Tapi Rencana Primier Oil untuk tahun 2010 tentang Minyak dan Gas Bumi dikecamatan Pulau Laut dapat Berjalan dengan Cepat, sehingga sangat membantu sekali Masyarakat Kecamatan Pulau Laut disemua Bidang. Umumnya untuk Kabupaten Natuna.

Barang-Barang Antik (Kapal Kuno)

Pada saat ini terdata dua kapal asing kuno yang tenggelam diperairan Kecamatan Pulau Laut. 1 buah sedang dilakukan pemanfaatan namun berhenti terkendala oleh beberapa hal tekhnis. Informasi dari para nelayan terdapat lebih kurang titik kapal kuno yang berada diperairan Kecamatan Pulau laut dan sampai saat ini belum dimanfaatkan nilai ekonomisnya. Belum terolahnya kapal tersebut karena belum jelas tempat keberadaan kapal-kapal tersebut serta kurangnya sarana dan prasarana untuk melakukan pemanfaatan kapal-kapal kuno tersebut.

Referensi

  1. ^ BPS Kab. Natuna
  2. ^ a b Analisis daerah operasi Pos AL Pulau Laut