Museum Balanga adalah museum yang berlokasi di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Museum ini digunakan sebagai media pembelajaran tentang budaya dan sumber daya alam di lingkungan hidup Suku Dayak. Gedung museum merupakan bekas Gedung Monumen Dewan Nasional yang bernama Balanga. Pengelolaan Museum Balanga dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah.[1]

Sejarah

Museum Balanga Provinsi Kalimantan Tengah merupakan museum yang dibangun oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Tingkat I Kalimantan Tengah pada tahun 1972, atas usul Kepala Kantor Perwakilan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Museum Kalimantan Tengah resmi di gunakan pada 6 April 1973 dengan nama “Balanga”. Kata Balanga berasal dari nama koleksi unggulan yang menjadi sebuah simbol peradaban Masyarakat Dayak. Selanjutnya, pada 26 November 1990 Direktur Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan, GVH. Vooger meresmikannya dengan nama Museum Negeri Provinsi Kalimantan Tengah “Balanga”. Kemudian berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 46 tahun 2017 tanggal 28 november 2017 menjadi UPT Museum Kalimantan Tengah “Balanga” di bawah pembinaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Gedung museum sebelumnya pernah di pakai untuk Gedung Monumen Dewan Nasional (GMDN) yang dibangun pada 1963.

Museum Balanga memiliki tugas sebagai pengembangan yang bersifat pendidikan Suku Dayak di Kalimantan Tengah, antara lain mengumpulkan dan mendokumentasi benda-benda budaya (artefaks) dan sumber daya alam, melakukan pengadaan dan mengkonversikan benda-benda budaya untuk dipamerkan, serta menyajikan benda-benda budaya agar bisa menarik minat masyarakat agar berkunjung ke museum ini, sehingga bisa berfungsi sebagai tempat pendidikan yang bersifat budaya, penelitian dan juga studi wisata.

Koleksi

Saat kita masuk ke arena pameran, kita akan merasakan suasana kehidupan tradisional Suku Dayak. Koleksi disusun berdasarkan daur hidup, mulai dari peralatan upacara fase kelahiran, perkawinan dan kematian. Di museum tersebut juga ada senjata tradisional seperti Sumpit, Duhung, dan Mandau. Uniknya disana juga dipajang miniatur rumah panjang yang disebut Rumah Betang.

Selain itu, di Museum Balanga ini juga banyak tersimpan berbagai benda bersejarah, dan benda yang bernilai kearifan lokal turun temurun peninggalan dari leluhur Suku Dayak. Seperti Balanga (Balanai), Gong, benda dari kuningan (Sangku Kuningan). Lalu ada Sapundu, serta berbagai alat kearifan lokal yang memiliki historis dan lain sebagainya.

Berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah, koleksi yang ada pada Museum Balanga dibagi menjadi 10 klasifikasi objek, yaitu :

  1. Geologika (188 koleksi)
  2. Biologika (40 koleksi)
  3. Etnografika (1.383 koleksi)
  4. Arkeologika (112 koleksi)
  5. Historika (1.116 koleksi)
  6. Numismatika/Heraldika (781 koleksi)
  7. Filologika (4 koleksi)
  8. Keramologika (572 koleksi)
  9. Seni rupa (5 koleksi)
  10. Teknologika (53 koleksi)

Lokasi

Museum Balanga beralamat di Jalan Tjilik Riwut Km. 2.5, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia - Kode Pos 73112.

Fasilitas

Fasilitas bagi pengunjung Museum Balanga, yaitu :

  • Tempat parkir motor dan mobil
  • Musholla
  • Tempat Foto (Backdrop)
  • Warung Makan/Kantin

Pelayanan pengunjung

No Hari Jam pelayanan Pelayanan pengunjung
1 Senin 08.00-15.00 WIB Buka
2 Selasa 08.00-15.00 WIB Buka
3 Rabu 08.00-15.00 WIB Buka
4 Kamis 08.00-15.00 WIB Buka
5 Jum'at 08.00-15.00 WIB Buka
6 Sabtu Libur Tutup
7 Minggu Libur Tutup

Catatan : Untuk hari-hari libur nasional (Pelayanan Tutup dikarenakan tanggal merah).

Referensi

  1. ^ Febriyana, Wahyu. "Sejarah Bangunan Museum Balanga". mmckalteng. Diakses tanggal 2020-09-30. 

Pranala luar