Negara komunis
Negara komunis adalah istilah politik yang digunakan untuk mendeskripsikan bentuk pemerintahan suatu negara yang menganut sistem satu partai dan mendeklarasikan kesetiaan kepada komunisme (Marxisme, Leninisme, atau Maoisme). Negara komunis umumnya menggunakan sejumlah gelar, seperti republik rakyat, republik demokratis, negara sosialis, dan sebagainya. Dalam sejarah, blok yang terdiri atas negara komunis dikenal sebagai Blok Timur; pembagian dunia dengan negara-negara yang sama disebut sebagai Dunia Kedua (Second World).
Meskipun banyak didirikan pada abad ke-20, namun setelah tahun 1991 hanya terdapat lima negara komunis yang masih bertahan. Negara-negara tersebut tidak lagi mempraktikkan ajaran komunis secara ortodoks, dengan berbagai elemen kapitalisme yang sudah terintegrasi di tengah masyarakat mereka. Salah satunya, yakni etos kerja Protestan, menyebabkan kemajuan ekonomi Tiongkok pada abad ke-21.[1] Dua faktor utama yang menyebabkan kejatuhan negara-negara komunis pada tahun 1991 antara lain represi politik - umumnya berdarah (dengan lebih dari 100 juta orang yang dibunuh oleh pemerintah negara komunis secara keseluruhan) - yang berujung pada penentangan masyarakat yang mengakibatkan Revolusi 1989,[2] dan natur ajaran komunis sendiri yang mendorong kemalasan di tengah masyarakat yang berujung pada kemiskinan yang pervasif.[3][4][5][6]
Negara komunis setelah tahun 1991
Negara komunis sebelum tahun 1991
- Uni Soviet (1922-1991)
- Republik Demokratis Jerman atau di sebut juga Jerman Timur (1949-1990)
- Republik Rakyat Hungaria (1949-1989)
- Republik Rakyat Bulgaria (1946-1990)
- Republik Rakyat Polandia (1944-1989)
- Republik Sosialis Rumania (1947-1989)
- Republik Sosialis Rakyat Albania (1944-1992)
- Republik Federal Sosialis Yugoslavia (1943-1992)
- Republik Sosialis Cekoslowakia (1948-1989)
- Republik Rakyat Angola (1975–1992)
- Republik Rakyat Benin (1972–1990)
- Republik Rakyat Kongo (1970–1992)
- Republik Demokratis Rakyat Etiopia (1987-1991) dan Derg (1974-1987)
- Republik Rakyat Mozambik (1975–1990)
- Yaman Selatan (1969–1990)
- Republik Demokratis Afganistan (1978–1992)
- Republik Rakyat Kamboja (1979-1989) dan Republik Demokratis Kamboja (1975-1979).
Lihat pula
- ^ "The Protestant Work Ethic: Alive & Well...In China". tifwe.org (dalam bahasa Inggris). 2012-09-24. Diakses tanggal 2024-05-16.
- ^ https://web.archive.org/web/20130607125427/http://www.indymedia.org.uk/en/2004/04/289239.html
- ^ Daily (2013-01-01). "Poverty, prostitutes and the long, slow death of the Soviet Union: Haunting pictures show desperate struggle to survive in last days of USSR". Mail Online. Diakses tanggal 2024-05-16.
- ^ Fein, Esther B.; Times, Special To the New York (1989-01-29). "Soviet Openness Brings Poverty Out of the Shadows". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2024-05-16.
- ^ Wädekin, Karl-Eugen (1982-03-01). "Soviet Agriculture's Dependence on the West". Foreign Affairs (dalam bahasa Inggris). 60 (4). ISSN 0015-7120. Diakses tanggal 2024-05-16.
- ^ Osterfeld, David (1986-11-01). "Socialism and Incentives". Foundation of Economic Education. Diakses tanggal 2024-05-16.