Naik Dango

Revisi sejak 18 Mei 2024 07.35 oleh Ciciocha (bicara | kontrib) (Membuat pengertian dan bagaimana cara dalam upacara Tarian Naik Dango Dayak Kanayatn sebagai bentuk upacara wujud rasa syukur kepada Tuhan)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Tari Naik Dango Dayak adalah sebuah tarian yang berasal dari Kalimantan sebagai warisan dari nenek moyang masyarakat Dayak Kanayatn. Arti dari gerakan yang ditunjukan dari tarian ini sebagai bentuk Jubata (rasa syukur kepada Tuhan). Rata-rata dari masyarakat Dayak ini berprofesi sebagai petani sehingga menyebabkan unsur yang memilki makna kehidupan dan bisa disaksikan dalam upacara nimang padi. Upacara tersebut disebut upacara Niduratn Padi yang tujuan bahwa padi dianggap sebagai "Orang Tua".

Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan padi soangan yang disediakan dengan memisahkan padi untuk dimakan sehari-hari oleh masyarakat itu sendiri dan padi untuk persiapana upacara adat yang disimpan dalam dango. Padi yang sudah disimpan dalam dango tidak boleh diambil sembarangan sebelum upacara data dilakukan. kemudian dilanjutkan dengan upacara lainnya sebagai bentuk sebuah rasa syukur mereka. [1]

Referensi

  1. ^ Katalog Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2018 Buku Satu (PDF). Jakarta: Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. hlm. 343.