Psilosis

hilangnya suara /h/ dalam sejarah bahasa Yunani
Revisi sejak 19 Mei 2024 15.57 oleh Yuna Izmaya (bicara | kontrib) (Fitur saranan gambar: 1 gambar ditambahkan.)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Psilosis (bahasa Yunani Kuno: ψίλωσις, translit. psī́lōsis, har. ''menghaluskan''; bahasa Yunani: ψίλωση, translit. psílosi) adalah perubahan bunyi dalam bahasa Yunani di mana bunyi awalan konsonan /h/ mulai hilang sejak akhir periode Yunani kuno.[1] Istilah ini berhubungan dengan nama konsonan napas halus (ψιλή, psilḗ), tanda tanpa adanya awalan /h/. Dialek-dialek yang telah kehilangan /h/ disebut psilotik.

Hermes, Athena, Zeus (seated), Hera and Ares (all named). Side A of an Attic black-figure neck-amphora, end of 6th century BC.

Fenomena linguistik ini juga mirip dengan bunyi /h/ yang telah hilang dalam bahasa Latin Umum (dan turunannya, Roman)[2] dan banyak bahasa Austronesia, seperti Indonesia dan Jawa (mis: "hutang" [hu.taŋ] menjadi "utang" [ˈutaŋ]).[3][4]

Sejarah

sunting

Hilangnya bunyi awalan /h/ terjadi pada waktu yang berbeda dalam beberapa dialek Yunani Kuno yang berbeda. Dialek-dialek Ionia timur, Aiolia di Lesbos, beserta dialek-dialek Doria di Kreta dan Elis, telah menjadi psilotik pada awal catatan tertulis.[5] Dalam dialek Attika, ada banyak variasi selama periode klasik,[6] tetapi dialek baku tersebut tetap mempertahankan /h/. Variasi ini berlanjut ke Koine Helenistik.[7] Para ahli tata bahasa Yunani dari Iskandariyah yang membakukan ortografi bahasa Yunani selama abad kedua hingga pertama SM dan memperkenalkan tanda-tanda pernapasan kasar dan halus, masih menggunakan perbedaan antara kata-kata dengan dan tanpa awalan bunyi /h/, tetapi ternyata menulis pada saat perbedaan ini tidak lagi dikuasai secara fasih oleh banyak penutur. Pada akhir era Romawi bersatu dan Romawi Timur, awalan /h/ telah hilang dalam semua bentuk bahasa.[8]

Ortografi

sunting

Heta dan eta

sunting

Hilangnya awalan bunyi /h/ tercermin dalam perkembangan alfabet Yunani dengan perubahan fungsi huruf eta (Η), yang pertama kali berfungsi sebagai tanda /h/ (Ͱ, "heta") tetapi kemudian, di dialek-dialek psilotik, digunakan kembali sebagai tanda vokal panjang /ɛː/.

Tanda napas kasar dan halus

sunting

Dalam ortografi politonik yang dimulai dalam bahasa Yunani pada Periode Helenistik, bunyi /h/ asli dilambangkan dengan diakritik berupa tanda napas kasar (δασὺ πνεῦμα, dasỳ pneûma). Tanda ini juga secara biasanya digunakan dalam analogi penggunaan dialek Attika ketika menerjemahkan naskah-naskah dari dialek Ionia yang sudah psilotik pada saat naskah-naskah itu ditulis. Namun, untuk naskah-naskah berdialek Aiolia, kaidah umumnya adalah menandai semua kata sebagai non-teraspirasi.[9]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ ψίλωσις. Liddell, Henry George; Scott, Robert; A Greek–English Lexicon at the Perseus Project.
  2. ^ Rini, Joel (2010-06-01). "When Spanish h- Went Silent. How Do We Know?". Bulletin of Spanish Studies. 87 (4): 431–446. doi:10.1080/14753820.2010.483136. ISSN 1475-3820. 
  3. ^ "ACD - Austronesian Comparative Dictionary - *qutaŋ ('debt')". trussel2.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 8 Juli 2022. 
  4. ^ "hutang (entri Kamus Besar Bahasa Indonesia)". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 8 Juli 2022. 
  5. ^ Woodard, Roger D. (2008). "Greek dialects". The ancient languages of Europe . Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 58. 
  6. ^ Teodorsson, Sven T. (1974). The phonemic system of the Attic dialect 400–340 BC. Gotenburg.  Also: Teodorsson, Sven T. (1978). The phonology of Attic in the Hellenistic period. Gotenburg. 
  7. ^ Teodorsson, Sven T. (1977). The phonology of Ptolemaic Koine. Gotenburg. 
  8. ^ Horrocks, Geoffrey (1997). Greek: A history of the language and its speakers. London: Longman. hlm. 171. 
  9. ^ Colvin, Stephen (2007). A historical Greek reader: Mycenaean to the Koiné . Oxford: Oxford University Press. hlm. 27.