Monumen Tempat Lahir Panglima Besar Jenderal Soedirman
Monumen Tempat Lahir Panglima Besar Jenderal Soedirman memiliki beberapa nama lain seperti MTL Jenderal Soedirman dan Rumah Lahir Jenderal Soedirman. Monumen ini dibangun oleh pemerintah Purbalingga sejak 6 Februari 1976 pada masa Bupati Goentoer Darjono. Berbeda dengan Museum Pangsar Soedirman yang berada di Purwokerto, monumen tempat lahir ini berlokasi di Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah. Bangunan ini berupa rumah yang merupakan tempat lahir Jenderal Soedirman. Walaupun sudah melalui pemugaran, bentuk dan posisi bangunan ini tetap dipertahankan seperti semula. Di bagian depan, terdapat relief berukuran besar dan berwarna emas yang menceritakan perjuangan Jenderal Soedirman.
Sejarah
suntingBangunan ini didirikan untuk mengenang perjuangan Jenderal Soedirman di tempat kelahirannya. Proses pembangunan mulai dilakukan pada 6 Februari 1976 di masa Bupati Goentoer Darjono dan diresmikan pada 21 Maret 1977 oleh Wakil Panglima Angkatan Bersenjata (Wapangab) Jenderal Soerono. [1]
Bangunan
suntingBangunan di kompleks monumen ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu rumah kelahiran dan perpustakaan. Rumah kelahiran Jenderal Soedirman berbentuk rumah joglo dengan dinding yang terbuat dari anyaman bambu. Di dalamnya terdapat tiga kamar berukuran kecil dan benda-benda replika peninggalan Jenderal Soedirman di masa lalu, seperti tempat tidur dan ayunan bayi. Bagian belakang rumah, terdapat berbagai diorama kisah perjuangan Jenderal Soedirman.
Bangunan perpustakaan sudah berbentuk rumah modern dengan mengadaptasi bentuk atap pada rumah joglo. Koleksi perpustakaan terdiri dari berbagai jenis buku dan surat kabar. Katalog perpustakaan masih menggunakan bentuk katalog lama dengan media lembaran kertas karton. Terdapat juga fasilitas masjid dan ruang serbaguna yang terletak di belakang patung Jenderal Soedirman. Pada halaman depan, terdapat area parkir yang sangat luas, dua buah meriam dan satu tank hadiah dari Wapangab Jenderal Soerono.[2]
Koleksi
sunting- Replika ayunan Jenderal Soedirman semasa bayi
- Replika tempat tidur yang ditutupi kelambu
- Empat kursi dari anyaman rotan dan meja berbentuk lingkaran
- Dua buah meriam hadiah dari TNI Angkatan Darat (Wapangab Jenderal Soerono)
- Satu buah tank hadiah dari TNI Angkatan Darat (Wapangab Jenderal Soerono)
- Replika tandu Jenderal Soedirman
- Patung Pramuka Jenderal Soedirman
- Relief perjalanan hidup Jenderal Soedirman
- 7 Diorama
- Diorama kelahiran Soedirman (24 Januari 1916)
- Diorama kegiatan kepanduan Hizboel 18 Wathon (HW) sebagai pemimpin (1933-1935),
- Diorama aktivitas Soedirman bersama Tentara Pembela Tanah Air (PETA) (1944-1945),
- Diorama Kolonel Soedirman saat memimpin perang di Ambarawa (12-15 Desember 1945),
- Diorama Kolonel Soedirman dilantik menjadi Panglima Besar angkatan perang RI dengan pangkat Jenderal oleh Presiden Soekarno di Yogyakarta (18 Desember 1945),
- Diorama Panglima Besar Soedirman dalam keadaan sakit, saat memimpin perang gerilya di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, pada agresi militer II Belanda (1948-1949),
- Diorama Jenderal Soedirman saat kembali dari perang gerilya ke ibu kota Yogyakarta dan menerima parade penghormatan prajurit (10 Juli 1949) [2]
Lokasi
suntingMonumen ini berlokasi di Dusun III, Bantarbarang, Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah.
Koordinat : 7°19’44.5”LS 109°30’42.7”BT
Jarak tempuh
sunting- Dari Terminal Bukateja 20 km
- Dari Stasiun Purwokerto 41 km
- Dari Terminal Purwokerto 40 km
Referensi
sunting- ^ Rusmiyati, dkk (2018). KATALOG MUSEUM INDONESIA JILID I (PDF). Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 454. ISBN 978-979-8250-66-8.
- ^ Suciati, Lira Vina (2014). Perancangan Media Promosi Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman. Bandung: UNIKOM.