Air Terjun Putuk Truno

Revisi sejak 28 Mei 2024 17.24 oleh Sellamaria (bicara | kontrib) (Membuat artikel)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Air Terjun Putuk Truno merupakan salah satu wisata air terjun di Pasuruan. Air terjun ini terletak di Jalan Putuk Truno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur. Wisata ini berada di kaki Gunung Welirang dan Gunung Arjuno. Air terjun Putuk Truno memiliki ketinggian air sekitar 45 meter. Wisata ini letaknya berdekatan dengan Air terjun Kakek Bodo sekitar 400 meter.[1][2]

Gambaran umum

Wisata Air terjun Putuk Truno dapat ditempuh melalui rute dari Pasuruan kota, dibutuhkan sekitar satu jam perjalanan atau sekitar 44,7 kilometer. Dimulai perjalanan dari pasuruan kota ke arah Kecamatan Prigen. Lanjut sampai di Polsek Prigen, lalu lurus sekitar 200 meter belok jalur kirim dipertigaan. Kemudian lanjut sampai menemukan papan nama Air terjun Putuk Truno. Saat tiba dilokasi, pengunjung cukup berjalan sekitar 10 menit untuk tiba di air terjun Putuk Truno. Daya tarik air terjun ini terletak pada panorama alam hutan dan telaga dangkal di bawah air terjun.

Wisata ini buka setiap hari mulai dari jam 08.00-16.00 WIB, dengan tarif karcis wisata sebesar Rp 15.000 untuk hari kerja dan Rp 20.000 untuk hari libur. Beberapa fasilitas telah disiapkan di dalam tempat wisata Air terjun Putuk Truno, seperti kamar mandi, parkir, mushola, warung makan, dan spot foto yang menarik.[3]

Legenda

Terdapat sebuah legenda yang berlatar air terjun Putuk Turno. Legenda ini menceritakan tentang kisah cinta antara Joko Taruno dan Sri Gading Lestari. Kisah cinta keduanya mendapat perlawanan dari Raden Arya Wiraja yang merupakan ayah dari Sri Gading Lestari. Hal ini disebabkan karena Joko Taruna bukan seorang bangsawan dan hanya anak selir.

Segala upaya telah dilakukan Raden Arya Wiraja untuk memisahkan kedua insan tersebut. Bahkan sang ayah pernah menyembunyikan anaknya Sri Gading Lestari dibalik pagar gaib di sebuah tempat bernama Coban Baung. Tetapi, cara tersebut tidak berhasil, atas kegigihan Joko Taruno dan Sri Gading Lestari. Mereka berdua akhirnya bertemu kembali di air terjun Putuk Truno ini.

Dari kisah inilah nama Putuk Truno diambil, yaitu tempat bersatunya Joko Taruno dan Sri Gading Lestari. Berdasarkan kisah tersebut, diyakini apabila seseorang berendam dikolam alaminya akan mendapatkan cinta abadi seperti kisah mereka.[4]

Referensi

  1. ^ "5 Wisata Air Terjun Dekat Cimory Dairyland Prigen, Air Terjun Putuk Truno Jadi Favorit". Tribun Travel. Diakses tanggal 2024-05-28. 
  2. ^ Media, Kompas Cyber (2023-03-04). "Air Terjun Putuk Truno: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-05-28. 
  3. ^ "Wisata Air Terjun Putuk Truno - Kendhil". web.archive.org. 2023-10-14. Diakses tanggal 2024-05-28. 
  4. ^ "Putuk Truno, Air Terjun Cinta Abadi Dua Sejoli - NativeIndonesia.com". www.nativeindonesia.com. 2021-03-29. Diakses tanggal 2024-05-28.