Bedah Kepala Leher merupakan salah satu cabang Otolaringologi (THT) dimana istilah ini menjelaskan tindakan-tindakan medik maupun operasi di daerah kepala dan leher, terutama untuk mengatasi keganasan tumor.

Tumor-tumor di daerah kepala dan leher

Di sisni akan dibicarakan beberapa tumor yang sering di kepala dan leher :


Tumor Nasofaring

Di Indonesia, Tumor ganas nasofaring merupakan tumor ganas yang paling sering di daerah kepala dan leher. Umumnya pasine datang ke petugas kesehatan dalam stadium yang sudah lanjut.

Tumor ini merupakan tumor yang tumbuh di tenggorok bagian belakang dari hidung.

Gejala yang sering timbul

  • Telinga terasa penuh sebelah, dan kadang berdenging
  • Benjolan di leher
  • Ludah bercampur darah
  • Hidung tersumbat
  • Mimisan
  • Penglihatan ganda/membayang
  • Lendir dari hidung bercampur darah dan kadang berbau
  • Sakit Kepala

Tumor Sinus Paranasal

Tumor ganas di sinus paranasal dan hidung relatif jarang dan umumnya paien dtang ke dokter sudah dalam stadium yang lanjut. Tidak jarang pasien datang ke dokter karena keluhan gigi sebagai keluhan utamanya, atau penonjolan pada mata.

Tumor Laring (Pita Suara)

Tumor laring merupakan kasus yang paling sering di kepala leher di amerika, namun di indonesia tumor ini merupakan tumor tersering ke 3 di daerah kepala dan leher.

Suara serak dan sesak nafas merupakan keluhan yang sering di keluhkan pasien. Berdasarkan letaknya tumor ini dibagi menjadi:

  1. Supraglotis
  2. Glotis
  3. Subglotis

Tumor Lidah

Tumor Tiroid

Tumor Tonsil

Tumor Rongga mulut

Tumor Hipofaring

Tumor Hidung

Tumor Parotis

Parotis adalah salah satu kelompok kelenjar liur besar, yang gampang terjangkit peradangan oleh virus yang disebut ‘mumps virus’. Peradangan ini disebut parotitis atau ‘mumps’ oleh orang-orang dinegara Barat sana atau kita di Indonesia sering menyebutnya dengan ‘gondongan’ (bukan ‘gondok’, lho - jangan salah).

Parotitis mudah diobati, namun bila bukan radang akan tetapi tumor parotis maka ceritanya lain lagi, lebih sulit disembuhkan. Apa itu tumor parotis ?

Tumor parotis ada yang jinak dan ada yang ganas. Namun-jangan takut dulu- kebanyakan tumor parotis (90%) bersifat jinak. Dan ini sudah tentu melegakan kita semua. Berbeda dengan gondongan, maka tumor parotis tidak akan bisa disembuhkan hanya dengan mengoleskan serbuk ‘blau’ yang berwarna biru yang menjadi obat tradisional masyarakat kita. Blau hanya mempan untuk gondongan tapi tidak mempan untuk tumor parotis.

Satu-satu nya jalan untuk terbebas dari tumor parotis adalah dengan cara operasi. Operasi tumor kelenjar parotis sedikit agak ribet, dikarenakan banyak percabangan saraf-saraf muka yang melewati daerah itu. Salah potong, bila tidak berhati-hati melakukan operasi, dapat mengakibatkan muka ‘mencong’ akibat sebagian otot wajah menjadi lumpuh karena putusnya cabang persarafan.

Mimik muka bila terjadi putus saraf akan menyerupai kondisi ‘Bells’ Palsy’ yaitu keadaan muka seseorang yang tampak mencong, tidak simetris yang kata orang tua disebut sebagai kena teluh atau kena jampi-jampi orang yang tidak menyukai kita.

Padahal itu bukan magic, tetapi logik yaitu akibat tidak normalnya  saraf muka. Pada ‘Bells’ Palsy’ disini akibat terpapar suhu dingin dalam waktu cukup lama, bisa berupa angin malam yang menerpa sebagian muka, maka saraf ditempat itu akan tidak bekerja secara normal alias lumpuh. Maka terjadilah muka mencong itu.

Tumor parotis jinak paling sering di kelenjar parotis adalah pleomorphic adenoma. Dinamakan begitu karena terdiri dari berbagai macam jaringan ((pleomorphic), ada jaringan lemak, miksoid, mucin, kadangkala tulang rawan. Struktur terbanyak yang terlihat dibawah mikroskop adalah bentuk kelenjar yang hiperplastis (adenoma). Jadi tumor jinak ini dinamakan pleomorphic adenoma.

Tumor jinak ini biasanya tumbuh perlahan-lahan, dalam 2 tahun akan berukuran 2-4 centimeter, tidak nyeri dan tidak ada keluhan lain, kecuali benjolan yang berada didepan telinga.

Pasien akan datang ke RS atau dokter terdekat, ketika mengetahui benjolan itu tidak menghilang dengan diolesi serbuk blau. Dan kian lama semakin tumbuh membesar, meski pertumbuhannya pelan dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.

Kebanyakan tumor ini bersifat unilateral artinya, mengenai satu sisi saja, bisa parotis kiri ataupun parotis kanan. Pada keadaan yang jarang dapat dijumpai penderita dengan tumor bilateral, parotis kanan dan kiri.

Penderita laki-laki sedikit lebih banyak dibandingkan perempuan. Dapat mengenai semua umur, paling sering usia dewasa muda dan tua.

Meskipun tidak ganas, sebaiknya tumor jinak ini segera dioperasi, begitu diketahui. Karena semakin lambat dilakukan terapi, akan semakin besar beayanya dan juga semakin memperburuk penampilan yang secara aestetika tampak jelek.

Satu hal lagi yang menjadi kekhawatiran, ada yang disebut “Carcinoma arising in Pleomorphic Adenoma” artinya, keganasan yang timbul pada tumor yang tadinya jinak menjadi berubah ganas.

Mengenai waktunya, kapan mulai ganas tidak pasti, karena bersifat individual, artinya pada setiap pasien akan berbeda sesuai kondisi tubuh penderita. Karena itu segeralah bereskan sekecil apapun penyakit atau tumor yang anda derita.

Tumor Telinga dan mastoid