Borneo F.C. Samarinda

klub sepak bola di Indonesia

Borneo Football Club Samarinda[1] (biasa disebut sebagai Borneo FC Samarinda, atau hanya Borneo FC saja) adalah klub sepak bola Indonesia yang berbasis di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Pada awal berdirinya klub ini bermain di Divisi Utama Liga Indonesia 2014 setelah mengakuisisi klub Perseba Super Bangkalan pada 19 Maret 2014, menggantikan Persisam Samarinda sebagai klub asal Samarinda yang berkompetisi di kasta teratas di Indonesia. Pada 2015, mereka berlaga di Indonesia Super League berstatus sebagai klub promosi setelah berhasil keluar sebagai juara Divisi Utama Liga Indonesia 2014 setelah mengalahkan Persiwa Wamena di partai final.

Borneo FC Samarinda
Nama lengkapBorneo Football Club Samarinda
JulukanPesut Etam
Kota/KabupatenSamarinda
NegaraIndonesia
FederasiPersatuan Sepakbola Seluruh Indonesia
Berdiri7 Maret 2014; 10 tahun lalu (2014-03-07)
StadionStadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur
(Kapasitas: 12,000)
PemilikPT Nahusam Pratama Indonesia
PresidenIndonesia Nabil Hussein Said Amin
ManajerIndonesia Andri Dauri Husain
PelatihBelanda Pieter Huistra
Asisten PelatihBrasil Demerson
Indonesia Akhyar Ilyas
Indonesia Sultan Samma
Dokter TimIndonesia Dr. Hilda Khoirun Nisa
LigaLiga 1
2022–23Peringkat 4
Situs webSitus web resmi klub
Kemenangan terbesarIndonesia Borneo FC Samarinda 6 - 0 Bali United Indonesia ( Kompetisi Liga 1 (Indonesia) 2019 )
Kekalahan terbesarIndonesia Persija Jakarta 5 - 0 Borneo FC Samarinda Indonesia ( Kompetisi Piala Presiden 2018
Pencetak gol terbanyakIndonesia Lerby Eliandry ( 38 Gol )
Kelompok suporterPusamania
Kostum kandang
Kostum tandang
Musim ini

Borneo FC Samarinda


Tim utama

Tim wanita

Tim Junior

Tim E-Sport

Menjalani dua laga pada ISL 2015, langkah PBFC akhirnya terhenti setelah PSSI dan kompetisi dibekukan Menpora RI. Selepas itu, mereka terjun di Piala Presiden, sekaligus sukses menembus babak 8 besar. Selepas ikut di Piala Presiden, Pusamania Borneo FC juga ikut berpartisipasi di Indonesian Championship Torabika Piala Jenderal Sudirman 2015 dan mereka mampu menembus babak Semifinal. Pusamania Borneo FC juga pernah menjuarai turnamen Piala Gubernur Kaltim 2016, dan menjadi Runner up di Piala Presiden 2017. Pada musim 2017, Pusamania Borneo FC mengganti nama klubnya menjadi Borneo FC untuk mengarungi kompetisi Liga 1.

Sejarah

Klub bermain di Divisi Utama Liga Indonesia setelah mengakuisisi klub Perseba Super Bangkalan pada tanggal 7 Maret 2014.[2]

Nabil Husein Said Amin yang sebelumnya merupakan ketua koordinator wilayah Pusamania di Malaysia (Pusamalaya) menjadi orang penting dibalik terbentuknya Pusamania Borneo FC. Pemuda itu bersama PT Nahusam Pratama Indonesia sebagai badan hukum PBFC, bertekad ingin membawa kembali kejayaan sepak bola Samarinda di kancah nasional. Pada 7 Maret 2014, disepakati sebagai tanggal bulan dan tahun resmi berdirinya Pusamania Borneo FC.

Ide membentuk klub profesional yang dilakukan kelompok suporter Pusamania ini dilandasi sikap tak puas mereka terhadap klub sebelumnya yang tak kunjung memiliki prestasi. Sehingga muncul, wacana mengelola klub yang lebih transparan, profesional dan merakyat.

Selain itu, perubahan nama klub Persisam Putra yang sebelumnya pendanaannya bertumpu terhadap APBD kota Samarinda dan berubah nama menjadi Putra Samarinda sehingga statusnya dimiliki perseorangan, menjadi salah satu yang ditentang kelompok suporter terbesar di Kalimantan ini.

Tambahan nama Borneo sendiri muncul saat mereka berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia 2014 setelah mengakuisisi salah satu klub berlisensi profesional di Pulau Madura, yakni Perseba Super.

Nama Borneo dipilih karena, jajaran direksi PBFC ingin klub ini tak hanya bisa mengharumkan nama kota Samarinda, melainkan juga mengangkat nama Pulau Borneo di kancah sepak bola nasional dan internasional.

Tahun 2014 menjadi titik permulaan PBFC berlaga di kompetisi sepak bola Indonesia. Mengusung target lolos ke kompetisi kasta tertinggi Indonesia, deretan pemain ternama didatangkan ke Samarinda. Tak lupa, potensi lokal Benua Etam juga dilibatkan dalam skuat klub yang dijuluki Pesut Etam.

Stadion Segiri Samarinda yang selama ini identik dengan kejayaan sepak bola Samarinda dipilih Pusamania Borneo FC sebagai kandang mereka untuk menjamu lawan-lawannya. Stadion berkapasitas hampir dua puluh ribu tempat duduk dan berbentuk curva itu dijuluki Theater Of Hell.[2][3]

Suporter

Pusamania adalah suporter yang terlahir atas berdirinya Borneo FC yang bermarkas di Samarinda.

Pada tahun 1994, kota Samarinda memiliki klub sepak bola yang dikenal sebagai PS Putra Samarinda. Klub ini sebelumnya dikenal dengan nama Persatuan Sepak Bola Putra Mahakam (PUMA).

Salah satu pemain nasional yang bermain untuk klub ini adalah Bambang Nurdiansyah. Mantan pemain Tim Nasional Sepak Bola Indonesia ini sangat terkesan dengan semangat suporter di Samarinda.

Pada suatu kesempatan, Bambang Nurdiansyah atau yang akrab disapa Banur, bertemu dengan Suriansyah (Manajer PS Putra Mahakam saat itu) dan Tommy Ermanto (Ketua Pusamania). Dalam pertemuan tersebut, Banur berbagi pengalaman mengenai The Commandos, kelompok suporter Pelita Jaya pada masa itu. Dari sinilah muncul gagasan untuk mendirikan kelompok suporter serupa di Samarinda.

Menurut Reza Subekti, yang menjabat sebagai Humas Pusamania, kelompok suporter Pusamania pertama kali terbentuk pada tanggal 9 April 1994, ketika masih memberikan dukungan kepada tim yang bernama Putra Samarinda. Nama Pusamania diambil dari singkatan Putra Samarinda Mania.

Reza juga menyatakan bahwa hingga saat ini, Pusamania memiliki lebih dari delapan ribu anggota yang terbagi dalam beberapa wilayah seperti Samarinda dan di luar Samarinda, termasuk Pusamania Jogja, Pusamania Surabaya, Pusamania Surakarta, dan lainnya.

Warna utama yang diidentifikasikan dengan Pusamania adalah oranye, sehingga mereka sering dijuluki Republik Orange. Kelompok suporter ini adalah salah satu yang tertua di Indonesia dan juga merupakan anggota resmi dari Asosiasi Suporter Kalimantan Timur (AS Kaltim).

Setiap pertandingan Borneo FC, Pusamania selalu memberikan dukungan dengan kehadirannya. Tidak hanya di Theater Of Hell, julukan untuk Stadion Segiri di Samarinda, namun mereka juga melakukan perjalanan ke luar kota untuk menunjukkan cinta mereka terhadap tim Pesut Etam.

Akademi

Akademi Pusamania Borneo Football Club (PBFC) adalah salah satu program pembinaan dari tim senior. Bidang ini, memiliki manajemen berbeda dengan tim senior.

Adapun kelompok umur yang dipersiapkan dalam akademi ini ialah pembinaan usia U-12, U-14, U-16, U-19 dan U-21.

Akademi PBFC kedepannya akan bekerjasama dengan beberapa klub besar di Asia dan Amerika latin dalam hal pengembangan potensi pemain sepak bola belia.

Stadion dan Training Center

Stadion Segiri Samarinda

 
foto Stadion Segiri yang di ambil dari atas

Kompleks Stadion Segiri dibangun pada masa yang bersamaan dengan pembangunan Balai Kota Samarinda pada sekitar tahun 1960-1970. Pada tahun 2005 dilakukan renovasi menyeluruh sebagai persiapan pelaksanaan PON XVII/2008. Stadion Segiri Samarinda ini dimiliki Pemerintah Kota Samarinda. Dan juga pada saat ini di tahun 2024 Stadion Segiri sedang melakukan Renovasi dan Borneo FC sementara bermarkas Di Stadion Batakan Kota Balikpapan hingga akhir musim, di perkirakan Renovasi ini akan selesai pada Bulan November 2024

Stadion Segiri Samarinda sebelum menjadi kandang bagi Borneo FC Samarinda sebelumnya telah menjadi markas bagi klub Putra Samarinda pada tahun 1990-an dan Persisam Putra pada tahun 2000-an. Kedua klub tersebut kini dilebur menjadi satu dan bermarkas di Stadion Utama Kaltim, Palaran.

Stadion Segiri merupakan sebuah stadion yang berlokasi di pusat kota Samarinda, Kalimantan Timur. Merupakan salah stadion yang representatif yang dimiliki Kota Samarinda selain Stadion Utama Kaltim di Palaran dan Stadion Gelora Kadri Oening di Jl KH Wahid Hasyim Sempaja.

Stadion Segiri Samarinda memiliki daya tampung 13 ribu penonton dari dua tribun yang mereka miliki. Tekstur tribun utara, selatan dan timur Stadion Segiri ini berdiri dalam satu bangunan. Sedangkan tribun barat, yang merupakan tribun tertutup atau biasa disebut tribun VIP yang memiliki 7.600 kapasitas tempat duduk.

Borneo FC Training Center

 
Foto Lapangan Latihan Borneo FC Samarinda dari atas

Borneo FC Training Center adalah Lapangan latihan sepak bola yang di miliki Oleh Klub Borneo FC. Borneo FC Training Center Terletak di Komplek Gelora Kadrie Oening, Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur. Berdiri di atas lahan berupa rawa, butuh waktu sekitar 4 bulan untuk menyulapnya menjadi lapangan siap pakai. Meski berdiri di atas kawasan resapan air, namun dengan sistem drainase yang diterapkan, lapangan ini dijamin tak akan tergenang air, meski hujan turun dengan deras. Borneo FC Training Center juga Disewakan untuk masyarakat umum.

Fasilitas Lapangan Latihan Borneo FC diklaim sebagai yang terbaik di Kaltim dan sudah sesuai dengan standar ukuran Internasional. Keunggulan lain dari lapangan ini adalah jenis rumput yang digunakan. Menggunakan rumput sintetis yang di datangkan dari Vietnam, dengan jenis terbaru belinturf evolution yang sudah terstandarisasi FIFA. Dengan ukuran lapangan latihan yaitu 105 x 65 meter. Saat ini Telah dilengkapi dengan bench pemain, loker dan lampu.

Syarif memastikan material ini juga sudah tersertifikasi standar yang dipakai di Lapangan juga dilengkapi lampu penerangan untuk bisa dipakai di malam hari. Ada empat tiang yang terpasang, dengan masing-masing memiliki dua lampu sorot berkekuatan 32 ribu watt. Sementara itu COO ( Chief Official Officer ) Borneo FC, Ponaryo Astaman mengatakan, meski menggunakan rumput sintetis, lapangan dijamin aman untuk digunakan.

Catatan
  • Training Center berbeda dengan Training Ground. Training Center meliputi banyak fasilitas seperti Lapangan latihan, ruang ganti pemain, ruang rapat , pusat kebugaran, pusat kesehatan dan lain lain. Sedangkan Training Ground biasanya hanya meliputi lapangan latihan dan ruang ganti pemain.

Rekor musim ke musim

Musim Liga Piala Presiden Piala Indonesia Asia Topskor tim
Komp. Main M S K GM GK Poin Pos Nama Gol
2014 Divisi Utama Liga Indonesia 28 18 4 5 52 25 52 1 Belum Diselenggarakan Tidak Diselenggarakan Tidak Lolos
2015 ISL Tidak Diselenggarakan Perempat Final
2016 ISC A 34 14 8 12 62 41 50 9 Tidak Diselenggarakan  Pedro Valazquez 4
2017 Liga 1 34 15 7 12 50 39 52 8 Runner Up  Lerby Eliandry 16
2018 Liga 1 34 14 6 14 50 49 48 7 Fase Grup Semifinal  Matías Conti 11
2019 Liga 1 34 12 15 7 55 42 51 7 Fase Grup Tidak Diselenggarakan  Renan Silva 11
2020-21 Liga 1 Diberhentikan Tidak Diselenggarakan
2021-22 Liga 1 34 14 10 10 43 35 52 6  Fransisco Torres 15
2022-23 Liga 1 34 16 9 9 64 40 57 4 Runner Up  Matheus Pato 25
2023-24 Liga 1 34 21 7 6 53 31 70 1 Tidak Diselenggarakan  Felipe Cadenazzi 12
Juara Peringkat kedua Promosi Degradasi

Prestasi

Peringkat Klub

Daftar pelatih

Nama Negara Tahun
Iwan Setiawan   2014–2015
Arcan Iurie[4][5]   2015
Iwan Setiawan[5]   2015
Dragan Đukanović[6]   2016–2017
Iwan Setiawan   2017–2018
Dejan Antonic   2018–2019
Edson Tavares   2020
Mario Gomez   2021
Risto Vidakovic   2021–2022
Fakhri Husaini   2022
Milomir Seslija   2022
Andre Gaspar   2022
Pieter Huistra   2023-Sekarang

Tim

Manajemen

Posisi Nama
Pemilik   Nabil Husein
Direktur Utama   Ponaryo Astaman
General Manager   Firman Ahmadi
First Team Manager   Farid Abubakar
Business Operation   Feryry Indta
Head Office Manager   Hedly Sundana
Media Office Manager   Brillian Sanjaya
Borneo Store Manager   Lutfi Anwar
Administration Office   Reza Katamsi
Finance Officer   Rika Ridha
Legal Officer   Mahendra Putra Kurnia

Kepelatihan

Posisi Nama
Manager Tim   Andri Dauri Husain
Pelatih Kepala   Pieter Huistra
Asisten Pelatih   Akhyar Ilyas
Pelatih Fisik   Emir Mustafovic
Pelatih Kiper   Alex Mos
Video Technical Analysis   Gilang Ramadhan

Akademi

Posisi Nama
Direktur Akademi   Jacksen F. Tiago
Staf Akademi   Pedro Javier

Medis

Posisi Nama
Dokter   Dr. Hilda K.N
Physiotherapy   Dr. Danilo Lima
Physiotherapy   Fajar
Physiotherapy   Ramdan
Masseur   Cahyadi
Masseur   Sudrajat

Kitman

Posisi Nama
Kitman   Mardianus Tamela
Kitman   Valdi Djengi
Kitman   Adrian

Pemain

Per 10 Oktober 2023.[7]

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
1 GK   IDN Angga Saputra
4 DF   BRA Léo Lelis
6 DF   POR Silvério
8 MF   JPN Kei Hirose
9 FW   IDN Ahmad Nur Hardianto
10 FW   NED Jelle Goselink (Di pinjamkan ke Phnom Penh Crown FC)
12 MF   IDN Hendro Siswanto
13 DF   IDN Agung Prasetyo
14 FW   IDN Stefano Lilipaly
15 DF   IDN Leo Guntara
16 DF   IDN Komang Teguh
17 MF   IDN Ikhsan Zikrak
18 MF   IDN Taufany Muslihuddin
19 MF   IDN Adam Alis
22 DF   IDN Rizky Dwi Febrianto (dipinjamkan dari Arema)
58 FW   IDN Habibi Jusuf
No. Pos. Negara Pemain
23 MF   IDN Arya Gerryan
24 DF   IDN Diego Michiels (kapten)
25 GK   IDN Nadeo Argawinata
26 DF   IDN Rizdjar Nurviat
28 MF   IDN Terens Puhiri
50 MF   IDN Rivaldo Pakpahan
54 DF   IDN Alfharezzi Buffon
56 DF   IDN Fajar Fathur Rahman
63 GK   IDN Daffa Fasya
68 FW   IDN Hugo Samir (dipinjamkan dari Persis Solo)
77 DF   IDN Abdul Rachman
80 MF   NED Wiljan Pluim
81 GK   IDN Yogi Hermawan
90 MF   IDN Muhammad Sihran
91 FW   ARG Felipe Cadenazzi
11 FW   NED Bay De Jong
Catatan
  • Mulai Liga 1 Indonesia musim 2023/2024, PT Liga Indonesia Baru telah menambah kuota pemain asing yang bermain untuk klub menjadi 6 pemain asing.
  • Rinciannya adalah lima pemain asing dengan paspor dari negara manapun, kemudian satu pemain dari Asia Tenggara.

Referensi

[1]

Pranala luar

  1. ^ "Sejarah Berdirinya Borneo FC, Klub Dengan Suporter Militan Bermarkas Di 'Theater Of Hell' – Turunminum.id". turunminum.id. 2023-08-08. Diakses tanggal 2023-10-19.