Gunung Burni Telong
Gunung Burni Telong adalah salah satu gunung yang ada di Aceh. Ketinggian puncaknya adalah 2617 meter di atas permukaan laut.[1] Pendakian ke gunung ini dimulai dari Kabupaten Bener Meriah.[2] Nama lain gunung ini adalah Gunung Tutong, Gunung Boer Moetelong, atau Gunung Telong. Dalam pembagian administratif, letaknya di Kabupaten Aceh Tengah. Gunung Bur ni Telong termasuk jenis gunung berapi kerucut. Gunung Burni Telong pernah meletus sebanyak 5 kali di tahun 1837, 1839, 1856, 1919, dan 1924 Masehi.[3]
Gunung Burni Telong | |
---|---|
Titik tertinggi | |
Ketinggian | 2.624 m (8.609 ft) |
Masuk dalam daftar | Ribu |
Koordinat | 4°46′00″N 96°49′19″E / 4.76667°N 96.82194°E |
Geografi | |
Letak | Bener Meriah, Aceh, Indonesia |
Pegunungan | Bukit Barisan |
Geologi | |
Jenis gunung | Stratovolcano |
Busur/sabuk vulkanik | Busur Sunda / Sabuk alpida |
Letusan terakhir | 1924 |
Pendakian | |
Rute termudah | Bener Meriah |
Ekowisata
suntingGunung Bur ni Telong memiliki ekowisata yang berkaitan dengan flora dan fauna yang hidup di dalamnya. Jenis tumbuhan yang dijadikan sebagai objek ekowisata adalah edelweis dan kantong semar. Sedangkan ekowisata dengan fauna utamanya melalui primata dan burung. Di dalam Gunung Bur ni Telong hidup beberapa hewan endemik seperti kedih dan siamang. Selain itu terdapat pula 11 jenis burung endemik Pulau Sumatera dan 51 jenis burung lainnya.[4]
Letusan
suntingGunung Burni Telong tercatat pernah meletus sebanyak 5 kali. Tiga kali pada pertengahan abad ke-19 Masehi dan dua kali pada awal abad ke-20 Masehi. Gunung Burni Telong meletus untuk pertama kali pada akhir bulan September 1837. Letusan terjadi beberapa kali disertai dengan gempa bumi yang merusak kawasan di sekitarnya. Letusan ini merupakan letusan dengan kondisi normal pada kawah pusat. Letusan kedua terjadi pada tanggal 12 dan 13 Januari 1839. Letusan ini mengeluarkan abu yang menyebar hingga ke Pulau Weh. Letusan ketiga terjadi pada tanggal 14 April 1856. Pada letusan ini keluar abu dan batu dari kawah. Gunung Burni Telong berhenti meletus lebih dari setengah abad. Letusan keempat baru terjadi pada bulan Desember tahun 1919 dengan letusan yang normal. Letusan terakhir terjadi pada tanggal 7 Desember 1924. Letusan ini sangat kecil sehingga hanya menampakkan lima tiang asap di langit.[3]
Referensi
sunting- ^ "Global Volcanism Program | Bur ni Telong". Smithsonian Institution | Global Volcanism Program (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-06-01.
- ^ Satiran (5 Oktober 2019). "Tips Aman Mendaki Wisata Gunung Burni Telong di Bener Meriah". rri.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-12. Diakses tanggal 10 Juli 2021.
- ^ a b Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (26 Mei 2014). "G. Bur Ni Telong". vsi.esdm.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-24. Diakses tanggal 10 Juli 2021.
- ^ "Ekowisata Gunung Burni Telong - Semua Halaman - National Geographic". nationalgeographic.grid.id. 20 Januari 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-25. Diakses tanggal 10 Juli 2021.