Manajer Sementara

Revisi sejak 5 Juni 2024 17.15 oleh MA. Fauzan (bicara | kontrib) (menambahkan sumber)

Manajer sementara (dalam bahasa Inggris disebut Interim Manager atau Caretaker Manager) dalam istilah asosiasi sepak bola adalah seseorang yang mengambil alih manajemen sementara tim sepak bola, biasanya situasi ini terjadi ketika manajer reguler diberhentikan atau pindah ke klub lain. Namun, manajer sementara juga dapat ditunjuk apabila manajer reguler berhalangan untuk hadir karena ditangguhkan, sakit, atau terkena COVID-19 atau tidak dapat menjalankan tugas seperti biasanya. Beberapa contoh manajer sementara adalah Jordi Roura, Angelo Alessio, German Burgos dan Rob Page. Manajer sementara biasanya ditunjuk dalam waktu singkat dan merupakan bagian klub yang sama, seperti asisten manajer, pelatih senior, atau pemain berpengalaman[1].

Kesuksesan Manajer Sementara

Tugas utama dari manajer sementara adalah untuk membantu klub dalam masa transisi karena absennya manajer reguler di dalam lapangan. Namun, dalam beberapa kasus, ada pula manajer yang mampu menunjukkan keahliannya untuk mengatur tim dalam waktu yang singkat sehingga dapat meraih kesuksesan.

Pada bulan November 2007, Sandy Stewart membawa St Johnstone meraih kemenangan di final Scottish Challenge Cup dalam pertandingan satu-satunya sebagai manajer sementara.

Pada musim 2007-2008, Cevat Güler memenangkan Süper Lig sebagai manajer sementara Galatasaray. Dia bertanggung jawab untuk lima pertandingan terakhir musim ini karena pengunduran diri Karl Heinz Feldkamp.[2]

Pada Final Piala Hazfi 2007, pelatih kepala Sepahan, Luka Bonačić telah melakukan perjalanan ke negaranya, Kroasia karena alasan pribadi dan tidak dapat mengelola tim pada leg kedua. Mansour Ebrahimzadeh yang merupakan asisten Bonačić menjabat sebagai manajer sementara untuk pertandingan itu. Sepahan memenangkan pertandingan dan gelar tersebut.

Guus Hiddink merupakan manajer sementara Chelsea pada tahun 2009, memimpin timnya ke semifinal Liga Champions UEFA, namun harus tersingkir dari FC Barcelona di dalam pertandingan dua leg. Dia menyelesaikan masa jabatannya bersama tim saat mereka memenangkan Piala FA. Klub dilaporkan senang memiliki Hiddink sebagai manajer meski hanya sementara[3].

Roberto Di Matteo memenangkan Liga Champions UEFA dan Piala FA sebagai manajer sementara Chelsea pada tahun 2012, yang membuatnya ditunjuk sebagai manajer permanen dengan kontrak dua tahun. Dia dipecat beberapa bulan setelah musim baru, digantikan oleh manajer sementara, Rafael Benítez, yang memimpin timnya meraih kemenangan di Liga Europa, serta membimbing tim ke finis ketiga di Liga Europa.[4]

Lionel Scaloni ditunjuk sebagai manajer sementara tim nasional sepak bola Argentina pada tahun 2018, dan memenangkan Copa América 2021, Finalissima 2022, dan Piala Dunia 2022.[5]

Pada musim 2020-2021, Edin Terzić memenangi DFB-Pokal sebagai manajer sementara Borussia Dortmund. Kemudian dia dilantik sebagai manajer tetap Borussia Dortmund pada musim 2022-23.[6]

Referensi

  1. ^ Spiers, Tim; Hay, Phil. "'You feel you're on trial every single game' - the life of a caretaker manager". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2024-06-05. 
  2. ^ "UPDATE 1-Soccer-Galatasaray wrest title back from Fenerbahce". ESPN.com. Diakses tanggal 2024-06-05. 
  3. ^ "Guus Hiddink: Chelsea appoint interim manager until end of season". BBC Sport (dalam bahasa Inggris). 2015-12-18. Diakses tanggal 2024-06-05. 
  4. ^ Church, Michael (04-01-2023). "Chelsea's Champions League-winning former boss Roberto Di Matteo takes job in Korea". Independent. Diakses tanggal 2024-05-05. 
  5. ^ Jolly, Richard (2022-12-19). "Lionel Scaloni: The caretaker who became a World Cup winner and facilitator of Messi's dreams". The Independent (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-06-05. 
  6. ^ Reuters (2022-05-23). "Borussia Dortmund appoint Edin Terzic as head coach". Mail Online. Diakses tanggal 2024-06-05.