Laboratorium

Fasilitas dengan kondisi terkendali yang digunakan untuk percobaan ilmiah
Revisi sejak 6 Juni 2024 15.34 oleh 114.5.219.153 (bicara) (Ikhtisar)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Laboratorium (bahasa Belanda: laboratorium) atau makmal (bahasa Arab: مَعْمَل, translit. ma‘mal) adalah tempat melakukan penelitian ilmiah, percobaan, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah. Laboratorium juga disebut sebagai sebuah tempat untuk melaksanakan kegiatan praktik atau penelitian yang difasilitasi dengan berbagai alat dan infrastruktur laboratorium yang menunjang[1]. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya, misalnya laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biokimia, laboratorium komputer, dan laboratorium bahasa (linguistik).

Laboratorium biokimia umumnya memuat alat-alat dan pereaksi kimia.
Laboratorium medis yang dikelola oleh Graduate Institute of Cancer Biology of China Medical University (Taiwan)
Laboratorium Teknik Biologi Molekular di Fakultas Biologi Adam Mickiewicz University di Poznan
Meja kerja di laboratorium kimia
The Schuster Laboratory, Universitas Manchester (laboratorium fisika)

Ikhtisar

sunting

Laboratorium yang digunakan untuk penelitian ilmiah beraneka ragam bentuknya karena perbedaan persyaratan spesialis pada berbagai bidang sains dan teknik. Laboratorium fisika mungkin berisi akselerator partikel atau bejana vakum, sementara laboratorium metalurgi dapat memiliki peralatan untuk pengecoran atau pengolahan logam atau peralatan untuk menguji kekuatannya. Seorang kimiawan atau biolog mungkin menggunakan laboratorium basah, sementara laboratorium psikolog dapat berupa ruangan dengan cermin satu arah dan kamera tersembunyi untuk mengamati perilaku. Di beberapa laboratorium, komputer (kadang-kadang superkomputer) digunakan untuk simulasi atau analisis data yang dikumpulkan di tempat lain, seperti yang biasa digunakan oleh ilmuwan komputer. Ilmuwan di bidang lain akan menggunakan jenis laboratorium lainnya. Insinyur menggunakan laboratorium untuk merancang, membangun, dan juga menguji perangkat teknologi.

Laboratorium ilmiah dapat ditemukan sebagai ruang penelitian dan pembelajaran di sekolah dan universitas, industri, pemerintah, atau fasilitas militer, dan bahkan di atas kapal dan pesawat ruang angkasa..

Sejarah

sunting

Contoh awal "laboratorium" yang tercatat dalam bahasa Inggris melibatkan alkimia dan preparasi obat-obatan.[2]

Teknik

sunting

Teknik laboratorium adalah seperangkat prosedur yang digunakan pada [ilmu alam] seperti kimia, biologi, fisika untuk melakukan suatu percobaan, semuanya mengikuti metode ilmiah . Sementara beberapa di antaranya melibatkan penggunaan peralatan laboratorium yang kompleks dari peralatan gelas laboratorium hingga perangkat listrik, dan peralatan lainnya yang memerlukan pasokan yang lebih spesifik atau lebih mahal.

Peralatan dan perlengkapan

sunting
 
Tiga gelas piala, sebuah labu Erlenmeyer, sebuah gelas ukur dan sebuah labu ukur
 
Contoh aktivitas di lab, pipetting atau menuang sejumlah kecil cairan menggunakan pipet. Sarung tangan digunakan sebagai keselamatan dan mencegah kontaminasi bahan.

Peralatan laboratorium mengacu pada berbagai perlengkapan dan peralatan yang digunakan oleh ilmuwan yang bekerja di laboratorium:

Peralatan klasik mencakup peralatan seperti pembakar Bunsen dan mikroskop serta perlengkapan khusus seperti ruang pendingin operan, spektrofotometer dan kalorimeter.

Laboratorium kimia
Laboratorium biologi molekuler + Laboratorium ilmu hayati

Peralatan laboratorium umumnya digunakan untuk melakukan percobaan atau pengukuran dan mengumpulkan data. Peralatan yang lebih besar atau lebih canggih umumnya disebut instrumen ilmiah. Baik peralatan laboratorium dan instrumen ilmiah semakin banyak dirancang dan digunakan bersama dengan prinsip perangkat keras terbuka.[3][4]

Laboratorium fisika

Laboratorium khusus

sunting

Istilah laboratorium juga digunakan untuk fasilitas tertentu lainnya di mana proses atau peralatan yang digunakan serupa dengan laboratorium ilmiah. Ini termasuk:

Keselamatan

sunting
 
Pencuci mata di laboratorium
 
Jas pelindung laboratorium

Di beberapa laboratorium, kondisinya tidak lebih berbahaya daripada di ruangan lain. Bagaimanapun, terdapat bahaya di banyak laboratorium. Ragam bahaya laboratorium sebanyak subyek penelitian di laboratorium, dan mungkin termasuk racun; zat penginfeksi; bahan yang mudah terbakar, mudah meledak, atau radioaktif; mesin bergerak; suhu ekstrim; laser, medan magnet kuat atau tegangan tinggi. Di laboratorium tempat terdapatnya kondisi berbahaya, tindakan pencegahan keselamatan merupakan hal penting. Terdapat aturan untuk meminimalkan risiko individu, dan peralatan keselamatan digunakan untuk melindungi pengguna laboratorium dari cedera atau untuk membantu dalam keadaan tanggap darurat.

Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OSHA) di Amerika Serikat, telah menyesuaikan standar untuk paparan kerja terhadap bahan kimia berbahaya di laboratorium dengan mengenali karakteristik unik dari tempat kerja laboratorium. Standar ini sering disebut sebagai "Standar Laboratorium". Berdasarkan standar ini, laboratorium diharuskan menghasilkan Chemical Hygiene Plan (CHP) yang membahas bahaya spesifik yang ditemukan di lokasi, dan langkah-langkah pendekatannya terhadapnya.

Dalam menentukan Chemical Hygiene Plan yang tepat untuk bisnis atau laboratorium tertentu, perlu untuk memahami persyaratan standar, evaluasi terhadap praktik keselamatan, kesehatan dan lingkungan saat ini, dan penilaian bahaya. CHP harus ditinjau setiap tahun. Banyak sekolah dan bisnis menggunakan spesialis keselamatan, kesehatan, dan lingkungan, seperti Chemical Hygiene Officer (CHO) untuk mengembangkan, mengelola, dan mengevaluasi CHP mereka. Selain itu, tinjauan pihak ketiga juga digunakan untuk memberikan "pandangan luar" yang obyektif yang memberi gambaran baru tentang ruang lingkup dan masalah yang mungkin dianggap remeh atau diabaikan karena kebiasaan.

Inspeksi dan audit juga dilakukan secara berkala untuk menilai bahaya karena penanganan dan penyimpanan bahan kimia, peralatan listrik, biohazard, pengelolaan limbah berbahaya, limbah kimia, housekeeping dan kesiapsiagaan darurat, keselamatan radiasi, ventilasi serta pengujian pernafasan dan kualitas udara dalam ruangan. Elemen penting dari audit semacam itu adalah tinjauan kepatuhan terhadap peraturan dan pelatihan individu yang memiliki akses terhadap dan/atau bekerja di laboratorium. Pelatihan sangat penting untuk pengoperasian fasilitas laboratorium yang aman. Pendidik, staf dan manajemen harus terlibat dalam usaha mengurangi kemungkinan kecelakaan, luka-luka dan potensi litigasi. Perlu dilakukan upaya untuk memastikan video keselamatan laboratorium relevan dan menarik.[5]

Di Indonesia, keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium diatur dalam SNI/ISO/IEC 17025:2008 Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi.[6]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Sekarwinahyu, Mestika (2018). Pengelolaan Laboratorium IPA (PDF). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. hlm. 1.3. ISBN 9789790114746. 
  2. ^ "laboratory" . Oxford English Dictionary (edisi ke-Online). Oxford University Press.  Templat:OEDsub: "Originally: a room or building for the practice of alchemy and the preparation of medicines. Later: one equipped for carrying out scientific experiments or procedures, esp. for the purposes of research, teaching, or analysis; (also) one in which chemicals or drugs are manufactured."
  3. ^ Pearce, J.M., 2014. Laboratory equipment: Cut costs with open-source hardware Diarsipkan 2017-05-08 di Wayback Machine.. Nature 505, 618. doi:10.1038/505618d
  4. ^ Baden, T., Chagas, A. M., Gage, G., Marzullo, T., Prieto-Godino, L. L., & Euler, T. (2015). Open Labware: 3-D Printing Your Own Lab Equipment. PLOS Biology, 13(3). DOI: 10.1371/journal.pbio.1002086 http://journals.plos.org/plosbiology/article?id=10.1371/journal.pbio.1002086 Diarsipkan 2017-04-19 di Wayback Machine.
  5. ^ Michael L. Matson; Jeffrey P. Fitzgerald; Shirley Lin (October 1, 2007). "Creating Customized, Relevant, and Engaging Laboratory Safety Videos". Journal of Chemical Education. 84 (10): 1727. Bibcode:2007JChEd..84.1727M. doi:10.1021/ed084p1727. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-13. Diakses tanggal 22 February 2013. 
  6. ^ "SNI/ISO/IEC 17025:2008 Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2017-07-12. Diakses tanggal 2017-04-30. 

Pranala luar

sunting