Story:Gatot: Penganan Tradisional Berbahan Dasar Singkong

Revisi sejak 7 Juni 2024 04.29 oleh Ariyanto (bicara | kontrib) (fix categories - (via JWB))
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Gatot
Gatot merupakan makanan tradisional asli Gunungkidul, yang biasanya dimakan dengan sayuran sebagai pengganti nasi. Makanan ini menjadi makan yang sangat di favorit masyarakat Gunungkidul karena rasanya manis, lezat, dan gurih.
Danangtrihartanto
Panganan ini juga dapat dijumpai di pasar-pasar yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Minky Avelin
Proses pembuatan gatot memakan waktu yang lumayan lama, dari proses fermentasi ketela dengan cara dijemur sampai muncul jamur. Hasil fermentasi ini berupa gaplek. Kemudian gaplek ini direndam selama dua malam sampai ketela tersebut kenyal, setelah itu ditiriskan, dicuci, dan diambil kulit arinya, kemudian dipotong-potong kecil-kecil dan direndam selama satu malam. Setelah direndam, gaplek dikukus selama dua jam dan biasanya ditambahkan gula merah, garam, dan kelapa agar terasa manis dan gurih. Agar lebih enak rasanya dan indah bentuknya, di atasnya ditaburi kelapa yang telah diparut.
Minky Avelin
Gatot memiliki kandungan gizi yang sangat banyak yang tidak kalah dengan makan pokok lainnya seperti beras, tiwul, dan nasi jagung. Kandungan asam amino atau protein dalam gatot lebih besar dibanding dengan bahan pembuatannya (kayu).
Minky Avelin
Karena keberadaan jamur, gaplek memproduksi protein dari bahan pati ubi kayu sehingga gatot merupakan suatu makan yang kaya akan gizi dan dapat dijadikan sebagai makan pokok penganti beras.
Minky Avelin