Pohon kuda

sejenis pohon yang biasa ditanam untuk patok tanah.


Pohon kuda (Lannea coromandelica) adalah sejenis pohon dalam keluarga Anacardiaceae yang tumbuh di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di berbagai daerah, pohon ini juga memiliki nama lain seperti; kedongdong laki, k. pager (Btw.), kadondong lalaki (Sd.) ki jaran, jaranan, kudo (Jw.) kayu jawa, k. cina, tamatte (Sul.) reo (Flo.), banten (NTT.) dll.[1][2][3]

Pohon kuda
L. coromandelica di Hyderabad, India.
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Takson tak dikenal (perbaiki): Lannea
Spesies:
Template:Taxonomy/LanneaL. coromandelica
Nama binomial
Template:Taxonomy/LanneaLannea coromandelica
(Houtt.) Merr.

Kegunaan

Pohon yang biasa ditanam sebagai patok tanah/pembatas kebun atau peneduh jalan.[1][2][4] Manfaat dari pohon ini dapat digunakan sebagai penawar bisa racun seperti ular/gigitan serangga, ataupun luka sayat.[4] Getah pohon ini juga dapat digunakan sebagai perekat.[1][5] Sedangkan pucuknya bisa menjadi obat tetes mata.[4] Batang pohon ini juga dapat digunakan sebagai obat belekan, sakit gigi dan luka sayat.

Morfologi

Pohon kuda adalah pohon yang biasa meluruhkan daunnya, permukaan daun licin, bentuk majemuk menyirip gasal, anak daun berhadapan, tulang daun menyirip; diameter daun 4,4 - 5,0 cm; panjang daun 7,3 - 10,5 cm; panjang tangkai daun 0,3 - 0,8 cm, bentuk daun bulat telur, dan ujung daun runcing. Batang pohon biasa mengeluarkan getah gum ketika dilukai.[1][2]

Galeri

Referensi

  1. ^ a b c d Eskani, Istihanah, dkk. (27 Apr 2017). "GETAH POHON KUDO SEBAGAI PEREKAT" (PDF). Diakses tanggal 23-07-2020. 
  2. ^ a b c "Pohon Kudo | Pohon Pelindung Jalan Di Daerahku". 2011-10-20. Diakses tanggal 2020-07-23. 
  3. ^ "Banten (Lannea coromandelica)". SAYURANKITA (dalam bahasa Inggris). 2018-03-04. Diakses tanggal 2020-07-23. 
  4. ^ a b c Kompasiana.com (2014-05-07). "Manfaat Pohon Kudo". KOMPASIANA. Diakses tanggal 2020-07-23. 
  5. ^ Todar K. 2008. Pemanfataan Getah Pohon Kudo (Lannea coromandelica). http://ejournal.kemenperin.go.id/dkb/article/view/2265 [diakses pada 13 Februari 2020].

Pranala luar