Motif (psikologi)

Revisi sejak 8 Juni 2024 03.16 oleh Setoles Rindu (bicara | kontrib) (TAMBAHAN PRANALA)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Motif merupakan dorongan dalam diri manusia yang timbul dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia tersebut. Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau to move. Karena itu motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat atau driving force.[1]

Motif sebagai pendorong sangat terikat dengan faktor-faktor lain, yang disebut dengan motivasi.[1] Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan.[2] Dengan demikian motivasi mempunyai tiga aspek di dalamnya yaitu:

  • Keadaan terdesak yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan jasmani, keadaaan lingkungan, atau keadaan mental seperti berpikir dan ingatan.
  • Perilaku yang tidak baik
  • Tujuan atau "goal" yang dituju oleh perilaku tersebut [3]

Ada beberapa kriteria motif:

berikut ini adalah motif-motif yang timbul pada diri manusia ketika berkomunikasi:

  • Motif informatif, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan hasrat untuk memenuhi kebutuhan akan ilmu pengetahuan.
  • Motif hiburan, yaitu hal-hal yang berkenaan untuk mendapatkan rasa senang.
  • Motif integrasi personal, merupakan motif-motif yang timbul akibat keinginan untuk memperteguh status, kredibilitas, rasa percaya diri, dll.
  • Motif integratif sosial, dimaksudkan untuk memperteguh kontak sosial dengan cara berinteraksi dengan keluarga, teman, orang lain.
  • Motif pelarian, merupakan motif pelepasan diri dari rutinitas, rasa bosan, atau ketika sedang sendiri.

Pengubahan

sunting

Motif merupakan kondisi siap untuk melakukan perilaku. Motif dapat diubah menjadi perilaku atau tindakan jika ada motivasi. Perilaku atau tindakan ini dihasilkan untuk memperoleh suatu kepuasan atau tujuan.[4] Motif dan motivasi merupakan dua hal yang saling berkaitan.[5] Motif yang aktif akibat adanya rangsangan dari luar akan menjadi motif ekstrinsik.[6]

Referensi

sunting
  1. ^ a b Walgito, Bimo.2010. Pengantar psikologi. Yogyakarta: Andi.
  2. ^ Papalia, dkk. 2007. Human Development. Amerika: Mc Graw Hill.
  3. ^ Walgito, Bimo.2010. Pengantar psikologi. Yogyakarta: Andi.
  4. ^ Nurjan, Syarifan (2016). Psikologi Belajar (PDF). Ponorogo: Wade Group. hlm. 151. ISBN 978-602-6802-30-9. 
  5. ^ Suralaga, Fadhilah (2021). Psikologi Pendidikan: Implikasi dan Pembelajaran (PDF). Depok: Rajawali Pers. hlm. 127. ISBN 978-623-231-827-4. 
  6. ^ Asrori (2020). Psikologi Pendidikan (PDF). Banyumas: Penerbit CV. Pena Persada. hlm. 118. ISBN 978-623-7699-72-9.