Kladistika

metode sistematika biologis dalam biologi evolusioner

Kladistika (dari bahasa Inggris: cladistics > bahasa Yunani Kuna: κλάδος, klados, "cabang") adalah ilmu dalam sistematika mengenai cara mengelompokkan berbagai komponen berdasarkan kemiripan karakteristiknya. Kladistika bersifat kuantitatif (banyak menggunakan informasi angka/bilangan) dan banyak memakai prinsip statistika dan geometri.[1]

Pohon evolusi, salah satu bentuk kladogram. Pohon evolusi ini dibuat dari semua organisme hidup yang telah sepenuhnya disekuensing.

Penerapannya pertama kali dilakukan terhadap organisme hidup oleh seorang entomolog Jerman, Willi Hennig. Hennig sendiri menamakannya "sistematika filogenetik". Dalam taksonomi biologi, komponen yang dimaksud adalah spesies atau unit takson lainnya. Penamaan "kladistika" diberikan oleh ilmuwan lain.

Kladistika dianggap sebagai pengembangan dari fenetika, suatu cara pengelompokkan kuantitatif dalam sistematika biologi yang berbasis pada kemiripan morfologi. Agak berbeda dari fenetika, kladistika mendasarkan diri pada ciri-ciri evolusioner dan molekuler. Ilmu ini banyak dipakai dalam filogeni/filogenesis/filogenetika. Ketika diterapkan dalam filogeni, kesamaan ciri-ciri molekuler yang dikuantifikasi dan didukung oleh keluaran kladistika diberi tafsiran evolusioner. Oleh sebab itu, dalam kladistika pengelompokkan selalu diarahkan pada pembentukan klad yang tuntas, yang diistilahkan sebagai monofiletik.

Karena sifatnya yang lebih universal, kladistika sekarang dipakai pula dalam bidang-bidang lain, seperti sastra dan linguistika. Contoh penerapan dalam sastra adalah penggunaannya dalam pengelompokkan berbagai versi manuskrip Canterbury Tales[2]. Dalam linguistika, kladistika dipakai untuk melakukan pengelompokan ulang bahasa-bahasa Austronesia.

Keluaran dari kladistika yang pokok adalah kladogram (cladistic dendrogram), suatu diagram percabangan yang dianggap mewakili hubungan kekerabatan di antara organisme/komponen yang dikelompokkan. Kladogram dapat dianggap sebagai pohon evolusi. Kladogram dibuat dengan memanfaatkan ratusan ribu hingga jutaan informasi genetik, baik berupa penanda maupun sekuens DNA dan RNA. Penggunaan komputer tidak dapat diabaikan dalam kajian ini.

Klad dan fili

Klad adalah kajian utama dalam kladistika. Terdapat tiga situasi dalam pengelompokan berdasarkan kladistika: monofili (monophyli), parafili, dan polifili. Suatu pengelompokan dengan menggunakan kladistika harus menghasilkan suatu klad yang monofili. Prinsip ini dipakai dalam klasifikasi tumbuhan modern, yang untuk tumbuhan berbunga telah menghasilkan Sistem Klasifikasi APG (dan APG II) yang diterima luas di kalangan botaniwan.

Catatan kaki

  1. ^ "Natural History Collections: Cladistics". Diakses tanggal 4 July 2009. 
  2. ^ Misalnya "Canterbury Tales Project". Diakses tanggal 4 July 2009.